adalah suatu kebutuhan ataupun yang meliputi: pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan pengeluaran, status pelayanan kesehatan, serta terjaminnya kebutuhan makanan.
2.7.1 Tingkat Pendapatan Keluarga
Di Indonesia besarnya pengeluaran perkapita diukur dari pengeluaran setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan dasar minimal makanan dan bukan makanan yang
dibutuhkan oleh seorang individu untuk tetap berada pada kehidupan yang layak. Garis kemiskinan dinilai dari ekiuvalen nilai tukar beras kgorgbulan yang
dinyatakan dalam bentuk rupiah sesuai dengan nilai tukar rupiah pada saat itu. Keluarga dikategorikan miskin bila pengeluaran atau pendapatan per keluarga kurang
dari Rp.640.000,- dan dikatakan tidak miskin bila pengeluaran atau pendapatan Rp.640.000,- atau lebih per bulan per keluarga Susenas, 2010.
Status sosial ekonomi keluarga di Indonesia diukur berdasarkan antara lain: Tingkat Pendapatan Keluarga Berdasarkan Pengeluaran Rumah Tangga ”Ekiuvalen
Nilai Tukar Beras”. Penilaian status sosial ekonomi keluarga atau garis kemiskinan di Indonesia
menggunakan data pengeluaran yang dipandang lebih tepat karena dalam survei data pengeluaran lebih tepat dilaporkan dibandingkan dengan angka penghasilan. Garis
kemiskinan dinilai dari ekiuvalen nilai tukar beras kgorangbulan yang dinyatakan dalam bentuk rupiah sesuai dengan nilai tukar beras saat ini. Klasifikasi dari level
kemiskinan bila dinilai dengan pengeluaran beras dengan harga yang dihitung sesuai harga beras saat ini, misalnya harga beras per kilogram beras Rp. 5.000. Pengeluaran
dihitung berdasarkan pengeluaran untuk bahan makanan yang dijumlahkan dengan
Universitas Sumatera Utara
non bahan makanan dan dikalikan dengan jumlah anggota keluarga yang tinggal bersama.
Pengukuran indikator kemiskinan dihitung dengan berdasarkan pengeluaran rumah tanggaorangtahun yang di bedakan berdasarkan tempat tinggal. Untuk daerah
pedesaan 180 kg beras dan perkotaan 270 kg beras. Tingkat kemiskinan di perkirakan pengeluaran perbulan, termasuk makanan, rokok dan lainnya dalam hitungan rupiah.
Kemudian seluruh pengeluaran dihitung dalam 1 tahun dan diubah dalam nilai tukar beras pada saat itu. Klasifikasi dari level kemiskinan dalam kriteria menurut Sajogya
2010 sesuai untuk pendapatan minimum yaitu: 1.
Kategori bawah: pengeluaran ≤180 kg berasorangtahun untuk daerah pedesaan dan
≤ 270 kg berasorangtahun di daerah perkotaan. 2.
Tingkat menengah: pengeluaran perorangtahun 240 untuk di pedesaan dan 319 kg beras untuk daerah perkotaan.
3. Kategori atas : pengeluaranorangtahun 240 kg beras untuk pedesaan dan ≥
480 kg beras daerah perkotaan
2.7.2 Upah Minimum