deff= desain efek = 2 N = jumlah populasi = 1039
Besar sampel dalam penelitian ini adalah 295 KK. Untuk mengindari nonresponse bias maka peneliti menambahkan 30
Armstrong, 1977.Sehingga jumlah sampel di Kelurahan Kalibata Kota Administratif Jakarta Selatan menjadi 383 KK.Jadi jumlah
sampel dari Desa Cilebut Barat Kabupaten Bogor dan Kelurahan Kalibata Kota Administratif Jakarta Selatan yaitu 740 KK. Berikut
adalah bagan teknik pengambilan sampel di Kelurahan Kalibata Kota Administratif Jakarta Selatan menggunakan Multistage Cluster
Sampling:
Bagan 4.2 Teknik Sampling Kelurahan Kalibata Kota Administratif
Jakarta Selatan
Kelurahan Kalibata Kota Administratif Jakarta Selatan memiliki 10 RW kemudian dipilih menjadi 5 RW dikarenakan pada 5 RW
tersebut telah mewakili masing-masing wilayah yang jaraknya berdekatan satu sama lain seperti RW 2 dekat dengan RW 3, RW 9
dekat dengan RW 5, RW 7 dengan RW 6, RW 8 dekat dengan RW 1 dan RW 10 dekat dengan RW 4. Sedangkan, untuk RT dipilih 10 RT
dari 5 RW tersebut. Pemilihan RW dan RT ini berdasarkan random pada setiap RW.
D.Pengumpulan Data 1. Sumber Data
Data dalam penelitian ini bersumber dari data primer. Data primer yakni data yang bersumber dari wawancara dengan responden seperti
perokok dan bukan perokok, umur, pendidikan, pekerjaan jumlah rokok, pajanan iklan rokok, metode berhenti merokok, anggaran pembelian rokok,
pajanan asap rokok dan durasi merokok. Selain itu, variabel lain yang akan diteliti yakni kondisi kesehatan yang dialami oleh perokok TB, hipertensi,
penyakit jantung
koroner, stroke,
asma, PPOK,
gangguan menstruasiimpotensi dan komplikasi kehamilan.
2. Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner dengan responden terkait dengan faktor risiko merokok.
Wawancara yang dilakukan kepada responden yakni dengan cara tatap muka. Enumerator membacakan kuesioner kepada responden dan
menjelaskan maksud dalam pertanyaan jika responden tidak mengerti maksud dalam pertanyaan tersebut.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan merupakan modifikasi dari kuesioner WHO dengan kuesioner
Riskesdas yang telah terstandar. Sebelum digunakan kuesioner akan dilakukan uji validitas dan reabilitas kepada beberapa responden. Uji
validitas dan reabilitas dilakukkan terhadap 30 reponden di Kelurahan Cilebut Timur. Hasil uji validitas dan reabilitas tersebut menunjukkan ada
beberapa pertanyaan yang tidak valid dan reliabel sehingga peneliti mengubah beberapa pertanyaan yang tidak valid dan reliabel.
F. Pengolahan Data
Kuesioner yang telah diisi tersebut kemudian dikumpulkan untuk diolah. Berikut adalah teknis pengolahan data
1. Data Editing
Dalam hal ini peneliti melakukan pemeriksaan kuesioner yang bertujuan untuk mengecek apakah responden telah mengisi dengan
benar sehingga bisa dilakukan perbaikan pada responden terkait. 2.
Data Coding Data yang telah mengalami proses editing kemudian dilakukan
pengkodean data. Pengkodean data digunakan untuk memudahkan dalam analisis data.
3. Data Entry
Proses selanjutnya setelah pengkodingan data maka adalah entry data. Proses ini yaitu memasukan data ke dalam software untuk
memudahkan dalam pengelolahan data. 4.
Data Cleaning Cleaning data yakni pembersihan data. Data yang telah di entry
kemudian diperiksa untuk memastikan kelengkapan dan keakuratan data.
G. Analisa Data
Analisa data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dari variabel penyerta. Analisis ini digunakan untuk melihat distribusi perokok
dan faktor risikonya berdasarkan orang jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah rokok, metode berhenti merokok, anggaran pembelian
rokok dan age initiation, tempat pajanan asap rokok dan pajanan iklan rokok dan waktu durasi merokok serta kondisi kesehatan yang dialami
perokok hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, asma, PPOK, dan komplikasi kehamilan. Dalam hal ini perokok dikatagorikan menjadi
perokok tiap hari dalam satu bulan terakhir responden mengonsumsi rokok setiap hari dan perokok kadang-kadang dalam satu bulan terakhir
responden tidak setiap hari mengonsumsi rokok. Sedangkan, bukan perokok dikategorikan menjadi pernah merokok dalam satu bulan terakhir
responden tidak mengonsumsi rokok tapi sebelumnya pernah mengonsumsi
rokok tiap hari atau kadang-kadang, dan tidak merokok responden tidak merokok baik dalam satu bulan terakhir maupun pada saat sebelumnya.