perokok setiap hari dan 4,6 perokok kadang-kadang. Selain itu, Jakarta Selatan merupakan salah satu wilayah di DKI Jakarta yang memiliki jumlah
perokok dengan usia 15 tahun terbanyak yakni 13,3 Riskesdas Jakarta, 2013.
Masalah rokok harus segera ditangani karena rokok dapat menimbulkan gangguan pada sistem kardiovaskular, sistem pernafasan dan
juga sistem reproduksi. Data yang berasal dari Surgeon General 2014 menunjukkan bahwa sebesar 235 dari 100.000 penduduk meninggal dengan
gangguan sistem kardiovaskular yang diakibatkan oleh rokok. Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan oleh Shinton dan Beevers 1989 dalam
CDC 2010 menunjukkan bahwa orang yang merokok berisiko terkena stroke. Hasil studi yang sama juga ditemukan oleh Framingham Heart Study
yang menunjukkan bahwa risiko stroke meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah konsumsi rokok Wolf, 1988.
Selain itu, rokok dapat menyebabkan gangguan pada sitem pernafasan diantaranya kanker paru, PPOK dan juga asma. Surgeon general 2014
menyebutkan kematian akibat kanker paru yakni sebanyak 90 pria dan 80 wanita yang disebabkan oleh rokok. National Review of Astma Death
2012 dalam Action on Smoking and Health 2015b menunjukkan bahwa 28 kematian penderita asma disebabkan oleh rokok. Sedangkan, PPOK
sekitar 80 dari kematian akibat PPOK disebabkan oleh rokok Surgeon General, 2014.
Dampak pada sistem reproduksi yakni sekitar 10-20 kehamilan berakhir dengan keguguran dan 10 pasangan yang ingin memiliki anak
memiliki tingkat kesuburan yang kurang CDC, 2010. Data yang berasal dari Pregnancy Risk Assessment and Monitoring System PRAMS tahun
2011 menemukan bahwa 10 wanita dengan usia kehamilan 3 bulan merokok selama kehamilan CDC, 2014a.
Kecamatan Pancoran merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Selatan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Dara Puspita
Dewi 2010 menemukan bahwa Kecamatan Pancoran memiliki presentase satu orang perokok di rumah tangga yaitu sebanyak 72,9. Kelurahan
Kalibata merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Pancoran yang memiliki jumlah rumah tangga terbanyak yakni sebesar 14329 BPS, 2010.
Sedangkan, Desa Cilebut Barat merupakan salah satu Desa di Kabupaten Bogor. Penelitian yang dilakukan oleh Yusnabeti 2009 menemukan bahwa
presentase perokok di Desa Cilebut Barat yakni sebesar 89,8. Desa Cilebut Barat juga memiliki memiliki jumlah rumah tangga terbanyak yaitu
sebanyak 6092 rumah tangga. Berdasarkan penjabaran masalah dan juga dampak yang terjadi pada
perokok, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai proporsi dan distribusi perokok menurut orang, tempat dan waktu serta
kondisi kesehatan yang dialami perokok di Desa Cilebut Barat Kabupaten Bogor dan Kelurahan Kalibata Kota Administratif Jakarta Selatan karena
selain masalah yang telah dipaparkan sebelumnya juga belum ada penelitian terkait mengenai hal ini.
B. Rumusan Masalah
Rokok dapat menimbulkan efek bagi kesehatan diantaranya gangguan pada sistem kardiovaskular, sistem pernafasan dan juga sistem reproduksi.
Tidak hanya penyakit saja yang ditimbulkan melainkan juga kematian. Di dunia, kematian akibat rokok mencapai 6 juta orang tiap tahunnya. Angka
ini bisa bertambah mencapai 7 juta orang pada tahun 2020. Survei yang dilakukan oleh Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa
wilayah rural memiliki proporsi yang lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah urban yakni 36,6 wilayah rural dan 32,3 di wilayah urban.
Adanya fasilitas yang memadai di wilayah urban ini memungkinkan terjadinya migrasi penduduk dari wilayah rural ke wilayah urban. Swastika
2014 menyebutkan bahwa proporsi penduduk di rural menurun sebesar 1,42 dalam satu tahun. Sedangkan, penduduk di urban meningkat sebesar
3,14 dalam satu tahun. Hal ini memungkinkan meningkatnya jumlah perokok di wilayah urban.
Desa Cilebut Barat Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah rural. Diantara desa lainnya, Desa Cilebut Barat memiliki jumlah rumah
tangga terbanyak yaitu sebanyak 6092 rumah tangga. Sedangkan, Kelurahan Kalibata Kota Administratif Jakarta Selatan merupakan salah satu wilayah
urban. Kelurahan Kalibata memiliki jumlah rumah tangga terbanyak yakni sebesar 14329 BPS, 2010.
Oleh karena itu, maka peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai proporsi dan distribusi perokok menurut orang, tempat dan waktu serta
kondisi kesehatan yang dialami perokok di Desa Cilebut Barat Kabupaten Bogor dan Kelurahan Kalibata Kota Administratif Jakarta Selatan karena
selain masalah yang telah dipaparkan sebelumnya juga belum ada penelitian terkait mengenai hal ini di Kelurahan Kalibata Kota Administratif Jakarta
Selatan dan Desa Cilebut Barat Kabupaten Bogor.
C. Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan penelitian yaitu: 1.
Bagaimana proporsi perokok di wilayah rural dan urban tahun 2015? 2.
Bagaimana distribusi perokok di wilayah rural dan urban tahun 2015? 3.
Bagaimana distribusi perokok menurut orang jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah rokok, metode berhenti merokok,
anggaran pembelian rokok dan age initiation di wilayah rural dan urban tahun 2015?
4. Bagaimana distribusi perokok menurut tempat pajanan asap rokok dan
pajanan iklan rokok di wilayah rural dan urban tahun 2015? 5.
Bagaimana distribusi perokok menurut waktu durasi merokok di wilayah rural dan urban tahun 2015?
6. Bagaimana distribusi kondisi kesehatan yang dialami perokok
hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, asma, PPOK, komplikasi kehamilan di wilayah rural dan urban tahun 2015?
D. Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini terbagi menjadi dua yakni tujuan umum dan tujuan khusus. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tujuan:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk melihat proporsi dan distribusi perokok menurut orang, tempat dan waktu serta kondisi
kesehatan yang dialami oleh perokok di wilayah rural dan urban tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya proporsi perokok di wilayah rural dan urban tahun
2015. b.
Diketahuinya distribusi perokok di wilayah rural dan urban tahun 2015.
c. Diketahuinya distribusi perokok menurut orang jenis kelamin,
umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah rokok, metode berhenti merokok, anggaran pembelian rokok dan age initiation di wilayah
rural dan urban tahun 2015. d.
Diketahuinya distribusi perokok menurut tempat pajanan asap rokok dan pajanan iklan rokok di wilayah rural dan urban tahun
2015. e.
Diketahuinya distribusi perokok menurut waktu durasi merokok di wilayah rural dan urban tahun 2015.
f. Diketahuinya distribusi kondisi kesehatan yang dialami perokok
hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, asma, PPOK, dan komplikasi kehamilan di wilayah rural dan urban tahun 2015.
E. Manfaat
1. Bagi Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan saran kepada Puskesmas di wilayah tempat penelitian berlangsung, Kelurahan
Kalibata dan Desa Cilebut Barat, dalam menurunkan jumlah perokok di wilayah kerjanya.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan bisa memberi masukan dan informasi kepada peneliti selanjutnya untuk bisa melakukan penelitian yang berkaitan
dengan menggunakan pendekatan mix methode untuk melihat proporsi serta pola pemikiran atau persepsi masyarakat di wilayah rural dan
urban.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian epidemiologi deskriptif dengan desain studi Cross Sectional. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah
untuk mengetahui proporsi dan distribusi perokok menurut orang jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah rokok, metode berhenti
merokok, anggaran pembelian rokok dan age initiation, tempat pajanan asap rokok dan pajanan iklan rokok dan waktu durasi merokok serta