Pengetahuan, Sikap dan Perilaku

tahun 2012. Survei yang dilakukan di Indonesia tahun 2011 didapatkan bahwa sekitar 78,4 penduduk yang berusia diatas 15 tahun terpapar asap rokok di lingkungan rumah, 51,3 terpapar pada area kantor, 63,4 kantor pemerintah, 17,9 fasilitas pelayanan kesehatanm 85,4 restauran, 70 di tranpotasi umum GATS, 2011.

b. Pajanan Iklan Rokok

Iklan merupakan pesan gambar dengan ragam tulisan maupun suara di surat kabar, majalah, bus kota, papan reklame, slide dan film di Bioskop Pudjianto 1995 dalam Gumelar 2011. Menurut Gumelar dan Sareb 2011 iklan merupakan media komunikasi persuasif yang bertujuan untuk mempromosikan suatu produk dengan komunikasi lisan mupun tulisan. Sedangkan, Menurut Muhammad Arifin Badri 2012 iklan adalah aktivitas yang dilakukan oleh produsen baik secara lisan maupun tulisan untuk memperkenalkan produk yang dijualnya. Dari kedua pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa iklan merupakan suatu alat komunikasi yang memiliki tujuan untuk memperkenalkan produk masyarakat. Iklan rokok merupakan salah satu iklan yang menjual produk rokok. Dalam Peraturan Pemerintah No 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengadung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan dijelasan mengenai pengendalian iklan produk rokok. Berikut adalah penjelasan pengendalian iklan rokok dalam peraturan pemerintah tersebut: 1 Mencantumkan peringatan kesehatan dalam bentuk gambar dan tulisan sebesar 10 dari total duarasi iklan atau 15 dari total luas iklan. 2 Mencantumkan tulisan 18+ dalam iklan produk rokok. 3 Tidak memperagakan, menggunakan, danatau menampilkan wujud atau bentuk rokok atau sebutan lain yang dapat diasosiasikan dengan merk produk rokok. 4 Tidak mencantumkan nama produk yang bersangkutan adalah rokok. 5 Tidak menggambarkan atau menyarankan bahwa merokok memberikan manfaat bagi kesehatan. 6 Tidak menggunakan kata atau kalimat yang menyesatkan. 7 Tidak merangsang atau menyarankan orang untuk merokok. 8 Tidak menampilkan anak, remaja, danatau wanita hamil dalam bentuk gambar danatau tulisan. 9 Tidak ditunjukan terhadap anak, remaja, danatau wanita hamil. 10 Tidak menggunakan tokoh kartun sebagai model iklan. 11 Tidak bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat. Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh GATS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 66,3 penduduk melihat iklan rokok di televisi, 47,7 di banner, 45,6 di pusat perbelanjaan, 42,3 di poster, 39,6 di billboard, 13,5 di transportasi umum dan 10,1 di koran atau majalah.