Kerangka Konsep Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 4 Pendidikan Jenjang pendidikan terakhir yang telah ditempuh responden. Kuesioner Wawancara 0. Tidak sekolah 1. Tidak tamat SD 2. Tamat SD 3. Tamat SMP 4. Tamat SMA 5. Tamat D1D2D3 6. S1S2S3 Riskesdas, 2013 Ordinal 5 Pekerjaan Usaha yang dilakukan oleh individu untuk memenuhi kebutuhan. Kuesioner Wawancara 0. PNSBUMN?BUMDTNIPolri 1. Pegawai swasta 2. Wiraswata 3. Petaninelayan 4. Buruh 5. Tidak bekerja 6. Lainnya... Riskesdas, 2013 Nominal No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 6 Jumlah rokok Jumlah batang rokok yang dikonsumsi oleh responden dalam sehari. Kuesioner Wawancara 0. ≥ 25 batang rokok perhari 1. 15-24 batang rokok perhari 2. 10-14 batang rokok perhari 3. 5-9 batang rokok perhari 4. 1-4 batang rokok perhari GATS, 2011 Ordinal 7 Metode berhenti merokok Usaha yang dilakukan oleh responden untuk mengakhiri konsumsi rokok. Kuesioner Wawancara 0. Berhenti tanpa bantuan 1. Terapi pengganti nikotin 2. Terapi konsumsi obat 3. Obat tradisional 4. Konseling GATS, 2011 Nominal 8 Pajanan iklan rokok Keadaan dimana responden melihat atau medengar promosi rokok dalam 30 hari terakhir di media cetak, media elektronik maupun di tempat umum. Kuesioner Wawancara 0. Toko yang menjual rokok 1. Televisi 2. Radio 3. Billboard 4. Poster 5. Koran atau majalah 6. Bioskop 7. Internet 8. Angkutan umum 9. Lainnya... GATS, 2011 Nominal No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 9 Anggaran pembelian rokok Rata-rata anggaran yang dikeluarkan responden untuk membeli rokok perhari yang dinyatakan dalam rupiah. Kuesioner Wawancara Rata-rata anggaran yang dikeluarkan perhari dalam rupiah. Rasio 10 Pajanan asap rokok. Keadaan dimana responden terkena asap rokok dalam 30 hari terakhir di beberapa tempat seperti rumah, kantor dan tempat umum restauran, pusat perbelanjaan, kawasan pemerintahan dll Kuesioner Wawancara 0. Terpapar, jika responden terkena pajanan rokok pada 30 hari terakhir di lingkungan rumah. 1. Tidak terpapar, jika responden tidak terkena pajanan rokok pada 30 hari terakhir di lingkungan rumah. Ordinal 11 Age initiation usia awal merokok Usia awal perokok mengonsumsi rokok. Kuesioner Wawancara 0. 5-9 tahun 1. 10-14 tahun 2. 15-19 tahun 3. 20-24 tahun 4. 25-29 tahun Tobacco Control Support Center, 2012 Ordinal 12 Durasi merokok Lamanya seseorang menjadi perokok aktif dihitung dari usia awal merokok sampai pada saat penelitian dilakukan atau perokok aktif berhenti merokok. Kuesioner Wawancara 0. ≥ 30 tahun 1. 20-29 tahun 2. 10-19 tahun 3. 1-9 tahun Chen, 1995 Ordinal No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 13 Kondisi kesehatan yang dialami perokok Suatu kondisi dimana responden pernah dahulu sampai pada saat penelitian berlangsung di diagnosis menderita penyakit oleh dokter atau dokter spesialis dengan atau tanpa menggunakan tes laboratorium. Kuesioner Wawancara 0. Tidak ada penyakit yang diderita 1. Hipertensi 2. Penyakit jantung koroner 3. Stroke 4. Asma 5. PPOK 6. Komplikasi kehamilan Surgeon General, 2014 Nominal BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi deskriptif yang menggunakan desain studi Cross Sectional. Pemilihan desain studi ini dikarenakan variabel dependen dan variabel independen diamati pada satu waktu. Variabel yang diteliti adalah perokok dan bukan perokok, umur, pendidikan, pekerjaan jumlah rokok, pajanan iklan rokok, metode berhenti merokok, anggaran pembelian rokok, pajanan asap rokok dan durasi merokok. Selain itu, variabel lain yang akan diteliti yakni kondisi kesehatan yang dialami perokok TB, hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, asma, PPOK, gangguan menstruasiimpotensi dan komplikasi kehamilan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Cilebut Barat Kabupaten Bogor dan Kelurahan Kalibata Kota Administratif Jakarta Selatan pada bulan Agustus sampai Oktober 2015. Desa Cilebut Barat Kabupaten Bogor merupakan wilayah rural dan Kelurahan Kalibata Kota Administratif Jakarta Selatan merupakan wilayah urban.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi studi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk yang berdomisili di Desa Cilebut Barat Kabupaten Bogor dan Kelurahan Kalibata Kota Administratif Jakarta Selatan.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah bagian populasi yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi seperti berikut: a. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi ini adalah sebagai berikut: 1 Individu berusia ≥ 15 tahun. 2 Individu memiliki Kartu Keluarga KK. 3 Kartu Keluarga KK tercatat pada buku registrasi ketua RT di wilayah setempat. b. Kriteria Ekslusi Kriteria ekslusi ini adalah sebagai berikut: 1 Individu sakit berat sehingga tidak bisa mengisi kuesioner. 2 Individu tidak berada ditempat selama tiga kali kunjungan oleh enumerator. 3 Individu tidak tinggal di wilayah penelitian selama kegiatan penelitian berlangsung. 4 Individu tidak bersedia untuk di wawancara. Teknik pengambilan sampel yakni dengan menggunakan Multistage Cluster Sampling. Berikut adalah perhitungan sampel pada penelitian ini: a. Besar Sampel di Desa Cilebut Barat Kabupaten Bogor n= ⁄ ⁄ xdeff Keterangan: n = jumlah sampel minimal ⁄ = nilai Z pada derajat kepercayaan ⁄ = 1,64 α = derajat kemaknaan = 10 P = proporsi = 23,7 = 0,2 d = presisi mutlak = 5 deff= desain efek = 2 N = jumlah populasi = 492 Besar sampel dalam penelitian ini adalah 275 KK. Untuk mengindari nonresponse bias maka peneliti menambahkan 30 Armstrong, 1977. Sehingga jumlah sampel di Cilebut Barat menjadi 357 KK. Berikut adalah bagan teknik pengambilan sampel di Desa Cilebut Barat Kabupaten Bogor menggunakan Multistage Cluster Sampling: Bagan 4.1 Teknik Sampling Desa Cilebut Barat Kabupaten Bogor Desa Cilebut Barat Kabupaten Bogor memiliki 10 RW kemudian dipilih menjadi 5 RW dikarenakan jarak antara satu RW dengan RW lainnya ada yang berdekatan seperti RW 1 dekat dengan RW 8, RW 4 dekat dengan RW 7, RW 5 dekat dengan RW 3, RW 6 dekat dengan RW 9 dan RW 10 dekat dengan RW 2. Sedangkan, untuk RT dipilih 5 RT dari 5 RW tersebut. Pemilihan RW dan RT ini berdasarkan random pada setiap RW. b. Besar Sampel di Kelurahan Kalibata Kota Administratif Jakarta Selatan ⁄ ⁄ xdeff Keterangan: n = jumlah sampel minimal ⁄ = nilai Z pada derajat kepercayaan ⁄ = 1,64 α = derajat kemaknaan = 10 P = proporsi = 2,32 = 0,2 d = presisi mutlak = 5