C. Rural dan Urban
Rural atau daerah pedesaan merupakan suatu wilayah administratif yang belum memenuhi persyaratan dalam hal kepadatan penduduk,
persentase rumah tangga pertanian dan sejumlah fasilitas perkotaan seperti sarana pendidikan formal, sarana kesehatan, dll. Sedangkan, urban atau
daerah perkotaan merupakan suatu wilayah administratif yang telah memenuhi persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk, persentase
rumah tangga pertanian dan sejumlah fasilitas perkotaan seperti sarana pendidikan formal, sarana kesehatan, dll. Kriteria desa yang ditetapkan
untuk menjadi kota yakni jika nilai total skor ≥ 10 BPS, 2010.
Survei yang dilakukkan di Polandia menunjukkan bahwa perokok di wilayah urban lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah rural yakni 30,3
di wilayah urban dan 25,4 di wilayah rural Wlodarczyk,2013. Penelitian oleh Gupta 2010 juga menunjukkan hasil yang sama yakni tingginya
prevalensi perokok di wilayah rural 52,6 di wilayah rural dan 35,2 di wilayah urban. Sementara itu, Laporan dari Tobacco Control Support Center
2012 menunjukkan bahwa terjadinya pada wilayah rural atau pedesaan prevalensi perokok lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah urban yaitu
36,6 di wilayah rural dan 31,2 di wilayah urban Tobacco Control Support Center, 2012.
D. Rokok Menurut Islam
Dalam islam rokok haram hukumnya. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-
Sa‘di seorang ulama menyebutkan bahwa
―Segala sesuatu yang mengandung bahaya pada manusia, baik dari segi agama, fisik atau hartanya tanpa ada manfaatnya, maka
hukumnya adalah haram”. Penjelasan ini juga didukung oleh firman Allah S.W.T
كي ع كبر ح لتأ ل عت ل ن كدا أ ت ت ا ًن سحإ ني ل ل ب ًيش هب ك شت اأ
نل ت ت ا نطب ن ظ شح ل ب ت ا ه يإ ك ن نحن ا إ تل َ
ل ب اإ ه ل ح ن عت ك عل هب ك ص كل ح
yang artinya: “Janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji maupun
perbuatan yang tersembunyi”. Al-An‘am [6]6:151
Dari firman tersebut menjelaskan bahwa kita harus menjauhi perbuatan yang keji. Dalam hal ini rokok merupakan sesuatu yang buruk
atau keji karena bahan yang terkandung di dalam rokok merupakan bahan berbahaya dalam tubuh manusia yang akan menimbulkan datangnya
penyakit. Selain berbahaya pada tubuh manusia rokok juga berbahaya pada orang lain yang menghirup asap rokok perokok pasif. Bahaya bagi
perokok pasif yakni gejala pernafasan jangka pendek dan jangka panjang Liputan 6, 2013.
E. Kerangka Teori
Adapun kerangka teori dalam penelitian ini adalah modifikasi dari penelitian CDC 2012, GATS 2011, Surgeon General 2014. Dalam hal
ini CDC menerangkan mengenai teori epidemiologi deskriptif yang terbagi menjadi orang, tempat dan waktu. Dimana orang merupakan karakteristik
dari individu yang berpengaruh pada kejadian penyakit. Sementara tempat merupakan karakteristik geografis yang relevan dengan kejadian penyakit
dan waktu merupakan karakteristik yang menunjukkan tren dan pola penyakit.
Teori dalam GATS 2011 menunjukkan mengenai jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan jumlah rokok, metode berhenti merokok,
anggaran pembelian rokok, pengetahuan, sikap dan perilaku, pajanan iklan rokok, pajanan asap rokok dan durasi merokok.
Surgeon general 2014 menunjukkan TB, hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, asma, PPOK, gangguan menstruasiimpotensi,
komplikasi kehamilan yang merupakan kondisi kesehatan yang dialami perokok. Sedangkan, Badriyah 2007 menerangkan perokok terbagi
menjadi perokok aktif dan perokok pasif. Berikut adalah bagan kerangka teori dalam penelitian ini