Konsultasikan harga dengan
, jika harga kurang dari
dengan taraf signifikan 5, maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Tetapi apabila harga
lebih dari harga , maka instrumen dinyatakan reliabel.
Kriteria klasifikasi reliabilias sebagai berikut: Jika 0,000
11
r
0,200: reliabilitas sangat rendah Jika 0,200
11
r
0,400: reliabilitas rendah Jika 0,400
11
r
0,600: reliabilitas cukup Jika 0,600
11
r
0,800: reliabilitas tinggi Jika 0,800
11
r
1,000: reliabilitas sangat tinggi Arikunto, 2010: 89
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi spearman brown diperoleh harga r
11
= 0,8295 kemudian dikonsultasikan dengan r
tabel
dengan n = 22 dan taraf signifikan 5 diperoleh r
tabel
= 0,339 berarti r
11
r
tabel
sehingga soal yang diujicobakan dinyatakan reliabel maka berdasarkan kriteria diatas, dapat disimpulkan bahwa soal instrumen tersebut reliabilitasnya
sangat tinggi.
3.7.3 Uji Taraf Kesukaran
Selain uji validtas dan uji reliabilitas, untuk memperoleh soal yang baik juga perlu adanya keseimbangan dari tingkat kesukaran soal tersebut. Keseimbangan
yang dimaksud yaitu jumlah antara soal mudah, sedang, dan sukar proporsional. Oleh karena itu diperlukan analisis tingkat kesukaran soal.
Sukar mudahnya soal ditunjukkan dengan bilangan yang disebut indeks kesukaran. Nilai indek kesukaran tersebut berkisar antara 0,0 sampai dengan 1,0.
Indeks kesukaran 0,0 mengindikasikan bahwa soal terlalu sukar, dan indeks kesukaran 1,0 mengindikasikan bahwa soal terlalu mudah Arikunto, 2010: 207
0,0 1,0
Sukar mudah
Jadi, semakin besar bialngan indeksnya maka semakin mudah soal tersebut. Taraf kesukaran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rumus
sebagai berikut: P =
Keterangan: P
: proporsi indeks kesukaran B
: banyaknya siswa yang menjawab benar JS
: jumlah seluruh siswa peserta tes Arikunto, 2012: 208
Menurut Arikunto 2012: 210 indeks kesukaran diklasifikasikan dengan kriteria sebagai berikut.
soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang
soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal rendah
Tabel 3.5 Pengelompokan Taraf Kesukaran Kategori
Soal Mudah Soal Sedang
Soal Sukar Item soal
1, 2, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 16, 19, 21, 22,
24, 25, 26, 27, 28, 32, 36, 37, 39, 40,
41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50
5, 9, 14, 15, 17, 18, 20, 23, 29, 30, 34,
3, 4, 6, 31, 33, 35, 38,
Jumlah 32
11 7
Diagram 3.2 Hasil Taraf Kesukaran
Berdasarkan tabel 3.4 dan diagram 3.2 dari 50 soal uji coba, didapatkan hasil soal dengan taraf kesukaran mudah terdapat 32 soal, soal dengan taraf
kesukaran sedang ada 11 soal, dan soal dengan taraf kesukaran sukar sebanyak 7 soal.
32
11 7
5 10
15 20
25 30
35
Mudah Sedang
Sukar
HASIL TARAF KESUKARAN
3.7.4 Daya Pembeda
Daya pembeda soal merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dengan
siswa yang kurang pandai siswa yang mempunyai kemampuan rendah. Fungsi dari daya pembeda adalah mendeteksi perbedaan individual yang sekecil-kecilnya
diantara subjek tes. Arikunto 2010: 211 menyatakan indeks diskriminasi D merupakan angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda, dengan kisaran
0,00 sampai 1,00. Rumus untuk mencari D indeks diskriminasi yaitu:
D = -
= P
A
- P
B
Keterangan: D
: indeks diskriminasi J
A
: banyaknya peserta kelompok atas J
B
: banyaknay peserta kelompok bawah B
A
: banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab degan benar B
A
: banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar P
A
: proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P merupakan indeks kesukaran
P
B
: proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Skala daya pembeda:
D = 0,00 – 0,20 : jelek
D = 0,40 – 0,70 : baik
D = 0,20 – 0,40 : cukup
D = 0,70 – 1,00 : baik sekali
Tabel 3.6 pengelompokan Daya Pembeda Soal Kategori Daya Pembeda Baik
Daya Pembeda Cukup Daya Pembeda Jelek Item
soal 1, 7, 16, 17, 26, 47
5, 6, 8, 19, 20, 24, 32, 33, 35, 36, 37, 38, 41,
42, 43, 46, 48, 49, 50 2, 3, 4, 9, 10, 11, 12,
13, 14, 15, 18, 21, 22, 23, 25, 27, 28, 29, 30,
31, 34, 39, 40, 44, 45, Jumlah
6 soal 19 soal
25 soal Diagram 3.3 Hasil Analisis Daya Beda
Berdasarkan perhitungan pada analisis validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya beda soal yang telah peneliti lakukan, ditetapkan soal yang akan
digunakan sebagai instrumen penelitian sebanyak 30 soal. Hal tersebut disesuaikan dengan kevalidan soal yang memiliki nilai korelasi
≥ 0,339, reliabilitas soal, taraf kesukaran, dan daya beda yang proporsional. Instrumen
peneliian yang telah dipilih selanjutnya dijadikan sebagai soal pretest dan posttest.
6 19
25
5 10
15 20
25 30
Baik Cukup
Jelek
HASIL ANALISIS DAYA PEMBEDA
Baik Cukup
Jelek
Ke-30 soal yang telah terpilih yaitu soal nomor 1, 5, 7, 12, 13, 16, 17,19, 21, 24, 26, 28, 32, 33, 35, 36, 37, 38, 39, 40,41, 42, 46,47,48.
3.8 Analisi Data Penelitan