Dengan demikian, maka mereka akan termasuk orang yang menjalankan hukum yang Allah turunkan. Karena
penolakan terhadap hukum Allah akan berakibat pada gugurnya ke-islaman seseorang. Allah mengancam para
penentang hukum Dalam hal ini Allah menyebutkan cap kafir, zhalim dan fasik buat penentang hukum-hukum-Nya.
Silahkan cermati firman Allah ta`ala :
Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.QS. Al-Maidah
: 44 Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan
Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim..QS. Al- Maidah : 45
Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik..QS. Al-
Maidah : 47
14. Penetapan pencurian
Bila seorang pencuri tertangkap dan semua syarat untuk pencurian sudah tersedia, tinggal satu hal lagi yang harus
dikerjakan, yaitu itsbat. Yang dimaksud adalah penetapan oleh pihak mahkamah pengadilan qadhi dalam
memvonis seseorang itu benar-benar mencuri dan memenuhi syarat pencurian.
Hukum potong tangan tidak bisa dijatuhkan oleh qadhi sebelum dilakukan itsbat atau penetapan bahwa pencurian
itu dilakukannya.
Itsbat atau penetapan ini dalam prakteknya hanya mungkin dilakukan dengan salah satu dari dua cara,
yaitu adanya saksi atau adanya pengakuan dari si pencuri sendiri.
46
a. Pembuktian dengan adanya saksi Kesaksian dari orang lain sebagai saksi aka menentukan
apakah seorang bisa dibuktikan sebagai pencuri atau bukan. Namun untuk bisa dijadikan saksi, diperlukan beberapa
persyaratan :
-
Jumlahnya minimal dua orang.
-
Keduanya laki-laki, sedangkan wanita tidak diterima kesaksiannya.
-
Keduanya adil, sedangkan orang fasik tidak diterima kesaksiannya.
-
Kesaksian itu dilakukan langsung dimana saksi secara nyata memang melihat peristiwa pencurian itu, bukan
sekedar perkiraan atau dugaan semata. Sedangkan persaksian atas persaksian tidak bisa diterima.
h. Pengakuan Bila tidak ada saksi, maka hal yang bisa dijadikan istbat
justru datang dari pengakuan si pencuri. Sebagian ulama mensyaratkan bahwa pencuri yang mengaku itu harus
seorang yang merdeka dan bukan budak.
15. Bagian Tangan yang Dipotong
Al-Quran secara tegas telah menyebutkan bahwa pencuri itu harus dipotong tangannya. Tapi bagian manakah
dari tangan itu yang harus dipotong ? Seluruhnya atau bagian tertentu saja ?
Dalam masalah ini Jumhur Ulama telah sepakat bahwa tangan pencuri yang dipotong adalah hanya bagian
pergelangannya saja dan bukan seluruh tangannya. Mereka dalam banyak kitab menuiskan bahwa batas yang dipotong
47
adalah sebatas : دنزلا لصفم غسرر عوك. Kesemuanya berarti
adalah pergelangan tangan. Dalilnya yang mereka gunakan adalah :
Dari Amru ibn Syu`aib dari ayahnya dari kakeknya tentang kisah pencuri selendang Shofwan bin Umayyah yang dalam hadits itu ada
kisah tentang Rasulullah SAW,”Kemudian beliau memerintahkan untuk memotong sebatas tangannya sebatas pergelangan”. HR .Ad-
Daruquthuny
Dari Ibnu Adi bin Abdillah bin Amru berkata, “Rasulullah SAW memotong tangan seorang pencuri pada pergelangannya”.
Begitu juga dalam kasus seorang pencuri terbukti mencuri untuk kedua kali, maka kaki yang dipotong adalah hanya
batas bagian pergelangan kaki.
28
Dari Umar ra. bahwa Rasulullah SAW memotong kaki pada bagian pergelangan kaki”. HR. Ibnul Munzir
Dari Ali bin Abi Thalib ra. bahwa Rasulullah SAW memotong kaki pencuri pada pergelangan kaki”. HR. Al-Baihaqi
Apabila telah dilakukan pemotongan, maka disunahkan untuk menggantungkan anggota tubuh itu pada
lehernya barang sesaat.
Dari Fadhalah bin Ubaid berkata, “Didatangkan kepada Nabi SAW seorang pencuri lalu diperintahkan untuk memotong tangannya lalu
diperintahkan untuk digantungkan pada lehernya”.
Selain itu juga dianjurkan untuk mencelupkan bekas pemotongan itu ke dalam minyak yang mendidih agar
darahnya bisa segera berhenti
29
.
Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW dihadirkan seorang pencuri lalu beliau berkata,”Bawalah dan potonglah, kemudian
celupkan ke dalam minyak dan bawa kembali kepadaku. Maka setelah selesai dihadapkan kepada beliau dan beliau berkata
28
Al-Mabsuth 9 : 133, Al-BadaI` 7 : 98, Bidayatul Mujtahid 2 : 443, Hasyiatud Dasuqi 4 : 332, Mughni Al-Muhtaj 4 : 178, Al-Mughni 8 259
29
Al-Muhazab 2 : 283, Ghayatul Muntaha 3 : 343
48
kepadanya,”Taubatlah kepada Allah”. Pencuri itu menjawab,”Aku bertobat kepada Allah”. Beliau menjawab,”Allah mengampuni kamu”.
16. Hikmah Kerasnya Hukuman Pencuri