disebutkan bahwa jilbab adalah pakaian yang lebih luas besar dari kerudung yang menutup kepala dan
dada. Ibnu Abbas berkata bahwa wanita muslimah diperintahkan untuk menutup kepala dan wajah mereka
kecuali sebelah mata saja agar mereka dikenali sebagai wanita merdeka.
Adnaa
ىندأ: merupakan fi`il tafdhil yang bermakna lebih dekat. Asalnya dunuw yang bermakna dekat.
Adnani minhhu artinya dekatkan aku kepadanya.
Ghafura اروفغ: maknanya Maha Pengampun, yaitu
menghapus dosa-dosa. Ampunan ini belaku buat mereka yang meminta ampun.
Rahima
اميحر: maknanya mengasihi hambanya dan menyayangi. Dan diantara bentuk kasih syangnya
adalah tidak mewajibkan mereka dengan hal yang tidak mereka mampu.
32. Ta`bir Qurani a. Allah memulai dengan menyebutkan istri-istri nabi dan
anak-anaknya dalam perintah untuk memakai hijab secara syar`i. Hal itu memberi isyarat bahwa para istri
dan anak-anak nabi adalah merupakan suri tauladan bagi umatnya. Dan dakwah itu tidak akan membuahkan hasil
keculai bila seorang da`i memulai dari dirinya dan keluarganya terlebih dahulu.
b. Perintah untuk berhijab datang setelah perintah untuk menutup aurat itu kuat dan mendalam. Sehingga
berhijab merupakan tambahan dari kewajiban menutup aurat.
33. Sebab turunnya ayat
Para mufassir meriwayatkan bahwa pada zaman dahulu para wanita baik yang merdeka maupun yang budak, keluar
pada malam bila ingin buang air di antara semak dan pohon. Sehingga tidak bisa dibedakan antara wanita
merdeka dan budak. Orang-orang fasiq di Madinah sebagaimana kebiasaan jahiliyah sering menggoda para
budak wanita. Namun seringkali malah menggoda para wanita merdeka dengan alasan bahwa mereka salah kira.
Sehingga turunlah ayat ini untuk membedakan antara wanita merdeka dengan budak, yaitu dengan memakai
jilbab yang panjang dan lebar.
34. Batas Aurat Wanita
Khilaf dan perbedaan pendapat di kalangan para ulama tentang batasan aurat wanita itu akan selalu ada, selama
nash-nash itu sendiri memang mengandung khilaf dan perbedaan penafsiran serta variasi istimbath hukum.
Selama masih ada dari umat ini yang berpegang kepada kekerasan gaya Ibnu Umar ra dan keluwesan Ibnu Abbas
ra. Dan selama para shahabat ada yang shalat Ashar di jalan dan ada yang shalat Ashar di Bani Quraidhah.
Namun semua itu bukanlah aib dan dosa, melainkan justru rahmat dari Allaw Azza Wa Jalla. Yang pendapatnya
salah mendapat uzur dan justru mendapat satu pahala. Bahkan ada yang mengatakan bahwa tidak ada kesalahan
dalam ijtihad masalah cabang-cabang furu`.
Namun di balik khilaf dalam masalah ini, tidak ada salahnya kami kemukakan dalil-dalil dari masing-masing
pihak, baik yang mewajibkan niqab tutup muka bagi wanita maupun yang tidak mewajibkan.
1. YANG MEWAJIBKAN TUTUP MUKA NIQAB Mereka yang mewajibkan setiap wanita untuk menutup
muka memakai niqab berangkat dari pendapat bahwa wajah itu bagian dari aurat wanita yang wajib ditutup dan
haram dilihat oleh lain jenis non mahram.