73
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Perkembangan Universitas
1. Latar belakang Rencana mendirikan suatu perguruan tinggi keguruan lahir ketika
Prof. Moh. Yamin, S.H. menjabat Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sampai waktu itu, pendidikan khusus
guru-guru SMTPSMU dilaksanakan oleh kursus B1 yang didirikan di berbagai kota di Indonesia. Tetapi sewajarnyalah pendidikan yang amat
penting itu diangkat ke taraf keguruan universitas dengan mempertahankan arah dan tujuannya sendiri, yaitu keguruan di sekolah menengah.
Selanjutnya kursus-kursus B1 tersebut dianggap crash program,
sehingga Superior Misionaris Societas Jesus, yaitu Pater Kester berusaha mendirikan suatu perguruan tinggi. Kebetulan pada tahun 1954-1955, Prof.
De Quelje, pejabat kementerian PP dan K, berkunjung ke Yogyakarta. Kesempatan ini kemudian dimanfaatkan oleh Pater Kester, Pater Ruding,
dan Pater H. Loeff untuk menggali informasi tentang gagasan Prof. Moh. Yamin, S.H. untuk mendirikan PTPG Perguruan Tinggi Pendidikan
Guru. Kemudian tiga kursus B1 milik Jesuit, yaitu B1 mendidik
Yayasan de Britto, B1
Sejarah, dan B1 Bahasa Inggris Yayasan Loyola digabung menjadi satu. Dengan demikian lahirlah PTPG Sanata Dharma
yang dimulai tanggal 17 Desember 1955.
Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai empat jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Pembesar misi
Societas Jesus menunjuk Pater Prof. Dr. Nicolaus Drijarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma, sedangkan wakil Dekan dipercayakan
kepada Pater H. Loeff, S.J. Nama Sanata Dharma sendiri diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J., pejabat Departemen PP dan K di Kawali Kantor
Wali Gereja Indonesia. Aslinya, Sanata Dharma dibaca Sanyata Dharma. Nyata Dharma artinya “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang
sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian ini ditujukan kepada tanah air, bangsa, dan gereja Pro Patria et Eclessia.
2. Perkembangan Selanjutnya Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal
ini Kementerian P dan K tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP
Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini, Sanata Dharma berhasil
memperoleh status DISAMAKAN dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTPG
tetap berdiri sendiri dan FKIP Sanata Dharma di Universitas Katolik Indonesia Cabang Yogyakarta hanyalah nama di atas kertas kerja saja.
Untuk mengatasi kerancuan ini akhirnya pemerintah kembali menetapkan agar FKIP berdiri sendiri menjadi IKIP. Karena itu FKIP
Sanata Dharma juga berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP Perguruan Tinggi Ilmu Pendidikan
No. 237B-
SetU1965. Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Dalam masa IKIP tersebut, banyak hal berkembang di Sanata Dharma.
Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik yang menyangkut pembangunan sarana fisik, administrasi, pengajaran, dan penelitian
maupun pengabdian pada masyarakat. IKIP Sanata Dharma dilengkapi dengan lembaga-lembaga pendukung, yaitu Pusat Penelitian Sanata
Dharma, Pusat Pengabdian pada Masyarakat dan Pusat Komputer. Di samping itu, IKIP Sanata Dharmaa didukung pula oleh dua biro
administrasi, yaitu Biro Administrasi Umum BAU dan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan BAAK.
Pada bulan Juli 1979, IKIP Sanata Dharma melaksanakan program S1 sebelumnya IKIP Sanata Dharma melaksanakan program Sarjana
Muda dan Sarjana. Pada saat yang sama Depdikbud juga mempercayakan kepada IKIP Sanata Dharma untuk mengelola Program Diploma I, II dan
III pada berbagai jurusan seperti Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan PMP. Berbagai Program Diploma ini ditutup pada
tahun 1990, dan selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD. Untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan
masyarakat serta kemajuan jaman, maka pada tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No.46DO1993, IKIP Sanata Dharma
dikembangkan menjadi Universitas Sanata dharma. Dengan berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan
program pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan pendidikan
guru dengan membuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP, Sanata Dharma juga membuka enam fakultas baru dan dua fakultas
perubahan bentuk. Dengan demikian, fakultas-fakultas di Universitas Sanata Dharma mencakup FKIP, Fakultas Ekonomi, Fakultas MIPA,
Fakultas Sastra, Fakultas Teknik, Fakultas Farmasi, Fakultas Psikologi, Fakultas Teologi, dan Fakultas Ilmu Pendidikan Agama FIPA.
Sejak tanggal 19 April 1999, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor : 143DIKTIKEP1999 Fakultas Ilmu Pendidikan Agama FIPA berubah menjadi Program Studi Ilmu
Pendidikan, kekhususan Pendidikan Agama Katolik dan menjadi bagian dari FKIP. Saat ini Universitas Sanata Dharma memiliki delapan fakultas
yang menyelenggarakan pendidikan program gelar S1, yakni : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan FKIP, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sains
dan Teknologi, Fakultas Sastra, Fakultas Teknik, Fakultas Farmasi, Fakultas Psikologi dan Fakultas Teologi ; dan program non gelar, yaitu
DII PGSD di Jurusan Ilmu Pendidikan, FKIP, English Extension Course, dan Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing BIPA. Lebih dari itu, saat ini
Universitas Sanata Dharma juga membuka program Pasca-Sarjana yaitu Program Studi Magister Teologi, Program Studi Magister Ilmu Religi dan
Budaya dan Program Studi Magister Kajian Bahasa Inggris.
3. Pemimpin awal sampai sekarang Sejak berdirinya hingga sekarang, Sanata Dharma pernah dipimpin
oleh delapan orang rektor yaitu : a. Prof. Dr. N. Drijarkara, S.J.
: 1955-1967 b. Drs. J. Drost, S.J
: 1968-1976 c. Prof. Dr. A. M. Kadarman, S.J.
: 1977-1984 d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J.
: 1984-1988 e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc.
: 1988-1993 f. Drs. M. Sastrapratedja, S.J
: 1993-2001 g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST
: 2001-2006 h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc : 2006-sekarang
B. Visi, Misi, dan Tujuan USD