Jenis Kelamin Tinjauan Teoritis

2 Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuanmateri bidang studi.

d. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtuawali peserta didik dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut. 1 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial yaitu berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik. 2 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan. 3 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tuawali peserta didik dan masyarakat sekitar.

4. Jenis Kelamin

Elizabeth B. Hurlock 1992:191-192 menyatakan bahwa, akibat yang luas dari masa puber pada keadaan fisik anak juga mempengaruhi sikap dan perilaku. Pada umumnya pengaruh masa puber lebih banyak pada anak perempuan dari pada anak laki-laki, sebagian disebabkan karena anak perempuan biasanya lebih cepat matang dari pada anak laki-laki dan sebagian banyak hambatan-hambatan sosial mulai ditekankan pada perilaku anak perempuan justru pada anak perempuan mencoba untuk membebaskan diri dari berbagai pembatasan. Berikut perbedaan karakter pria dan wanita menurut Kartono 1971:137-144 antara lain: a. Betapapun baik dan cemerlangnya intelegensi wanita itu, namun pada intinya hampir-hampir ia tidak mempunyai interesse yang menyeluruh pada soal-soal teoritis seperti kaum laki-laki. Hal ini bergantung pada struktur otaknya. b. Kaum wanita lebih langsung atau direct, lebih praktis dan lebih meminati segi-segi kehidupan yang segera. Sedangkan laki-laki pada umumnya hanya mempunyai interesse, jika kejadian-kejadian tadi mengandung latar belakang atau nuansa tertentu, sesuai dengan minatnya, atau berhubungan dengan kepribadiannya. Jadi wanita itu lebih dekat pada masalah-masalah kehidupan yang praktis, sedangkan kaum laki-laki lebih tertarik pada segi-segi kejiwaan yang bersifat abstrak dari kehidupan ini sebagai bagian dari kehidupannya sendiri. c. Wanita itu pada umumnya sangat bergairah, sangat vivid penuh vitalitas hidup. Sering memiliki sifat keremajaan, dan pada banyak hal wanita itu berdiri lebih dekat pada anaknya. Oleh karena itu sangat tepatlah ia ditugaskan sebagai pendidik anaknya. Tepat juga untuk teman bergaul bagi kaum pria karena kaum pria itu selalu tertarik pada keremajaan dan kesegaran sifat-sifat wanita ini. d. Wanita itu pada hakekatnya lebih heterosentris, lebih menonjol sifat kesosialannya. Sesuai dengan kodrat alamiahnya, wanita itu lebih banyak tertarik pada kehidupan orang lain. Pada banyak segi wanita itu menganggap orang laki-laki sebagai anaknya yang harus dibimbingnya. Oleh karena itu, wanita ini selalu terbuka hatinya bagi orang lain, dan mudah menerima orang lain, sehingga ia menjadi tempat pemberhentian yang terpercaya. Sedang kaum pria itu bersifat lebih egosentris, dan suka berpikir pada hal-hal yang lebih objektif dan essensiil. Kaum pria itu biasanya muncul sebagai pemegang inisiatif, yang menjadi stimulans dan pengarah bagi kemajuan. Dia mengejar cita-citanya dengan sarana tertentu. Oleh karena itu kehidupan dirinya dianggap sebagai sesuatu yang autonom, sebagai suatu prospek usaha yang ekspansif dan sifat-sifatnya selalu agresif, penuh daya serang untuk menguasai sesuatu ruang lingkup. Wanita itu sebaliknya dari laki-laki. Sifatnya lebih melindungi, memelihara dan mempertahankan defensif. Perbedaan lain wanita dan pria pada waktu senggang yaitu bahwa wanita itu lebih suka menyibukkan diri dengan berbagai macam pekerjaan ringan. Sedang kaum pria lebih suka istirahat, tidur atau relax seenak-enaknya. Dengan demikian wanita itu pada umumnya lebih tangkas dan lebih giat pada waktu senggangnya, sehingga segenap waktunya selalu dipenuhi oleh macam-macam kesibukan dan pekerjaan. Berdasarkan perbedaan wanita dan pria di atas, Kartono 1971:144 menyimpulkan bahwa, perbedaan pria dan wanita itu bukan terletak pada adanya perbedaan yang essensiil dari pada temperament atau karakternya, akan tetapi pada perbedaan susunan jasmaniahnya, juga ada perbedaan dalam tujuan hidupnya serta fungsi sosialnya atau fungsinya di dalam masyarakat. Tri Dayakisni dan Hudaniah 2003:184 menyatakan bahwa wanita lebih mungkin dari pada pria untuk menghibur temannya, memberikan dukungan emosional dan memberikan informasi konseling tentang masalah-masalah pribadi atau psikologis.

5. Program Studi

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Minat Maha Persepsi Mah Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Ditinjau Dari Mahasiswa Tentang Profesi Guru Dan Prestasi Belajar Mahasiswa FKIP

0 0 12

Persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari minat mahasiswa masuk keguruan, prestasi mata kuliah PPL II dan latar belakang orang tua : studi kasus mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

0 0 142

Hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap status sosial guru dan prestasi belajar dengan minat mahasiswa menjadi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006.

0 0 159

Pengaruh motivasi dan prestasi belajar mahasiswa terhadap kemampuan praktik mengajar : studi kasus mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 97

Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan profesi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1 14 155

Evaluasi pelaksanaan mata kuliah program pengalaman lapangan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan : studi kasus mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 2

Analisis kepuasan mahasiswa terhadap kualitas pelayanan perpustakaan Universitas Sanata Dharma ditinjau dari jenis kelamin, semester, program studi : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

0 0 153

Evaluasi pelaksanaan mata kuliah program pengalaman lapangan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan : studi kasus mahasiswa program studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 177

Pengaruh motivasi dan prestasi belajar mahasiswa terhadap kemampuan praktik mengajar : studi kasus mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 95

Persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi dan prestasi belajar akademik : studi kasus mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 187