Tabel 3.6 Skor Prestasi Belajar Akademik
Prestasi Belajar Akademik Skor
IPK 1.49 IPK 1.50 – 1.99
IPK 2.00 – 2.49 IPK 2.50 – 2.99
IPK 3.00 – 4.00 1
2 3
4 5
F. Teknik Pengumpulan Data
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer mengenai persepsi mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma terhadap
program pendidikan profesi guru. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai standar kompetensi
guru yang meliputi kemampuan pedagogi, profesional, sosial dan kepribadian.
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat Sugiyono, 2008:168-169.
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen dalam penelitian dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian
validitas ini dilakukan dengan mengkorelasikan skor total dari setiap item dengan skor total dari seluruh item. Perhitungan korelasi tersebut
dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan rumus Arikunto, 2000:225 :
Keterangan: N =
Jumlah responden
Y = Skor total seluruh item
X = Skor total dari setiap item
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
Σ X
2
= Kuadrat skor total dari setiap item Σ Y
2
= Kuadrat skor total dari seluruh ítem Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan
menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen. Selanjutnya, harga koefisien korelasi ini dibandingakan dengan nilai r
tabel
. Jika nilai r
hitung
lebih besar dari r
tabel
maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Sebaliknya, apabila nilai r
hitung
lebih kecil dari nilai r
tabel
berarti butir soal tersebut tidak valid. Pelaksanaan perhitungan validitas butir pada
penelitian ini menggunakan bantuan komputer dengan Program SPSS versi 12.
Pengujian validitas instrumen penelitian ini dilakukan untuk item- item pertanyaan yang diberikan kepada mahasiswa Universitas Sanata
Dharma. Pengujian validitas dilakukan dengan dua pendekatan yaitu validitas konstruk dan validitas eksternal dengan analisis korelasi Product
Moment Pearson . Validitas konstruk telah terpenuhi karena item-item
telah diturunkan dari indikator-indikator sebuah objek yang meliputi kompetensi pedagogi, profesional, sosial dan kepribadian.
Kesimpulan hasil pengujian validitas diperoleh dengan membandingkan korelasi r
hitung
dengan r
tabel
untuk df N-2 = 28 30-2 sebesar 0,361 pada taraf signifikansi 5. Pengujian validitas dilakukan
dengan menggunakan data dari 30 responden. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Item Variabel Persepsi Mahasiswa terhadap
Program Pendidikan Profesi Guru
No. No. Item
r
tabel
r
hitung
Keterangan 1 item1 0.747 0,361 Valid
2 item2 0.769 0,361 Valid 3 item3 0.818 0,361 Valid
4 item4 0.75 0,361 Valid 5 item5 0.86 0,361 Valid
6 item6 0.717 0,361 Valid 7 item7 0.63 0,361 Valid
8 item8 0.604 0,361 Valid 9 item9 0.641 0,361 Valid
10 item10 0.747 0,361 Valid 11 item11 0.682 0,361 Valid
12 item12 0.709 0,361 Valid 13 item13 0.641 0,361 Valid
14 item14 0.516 0,361 Valid 15 item15 0.696 0,361 Valid
16 item16 0.631 0,361 Valid 17 item17 0.717 0,361 Valid
18 item18 0.748 0,361 Valid
No. No. Item
r
tabel
r
hitung
Keterangan 19 item19 0.461 0,361 Valid
20 item20 0.421
0,361 Valid
21 item21 -0.118 0,361 Tidak Valid
22 item22 0.568 0,361 Valid 23 item23 0.716 0,361 Valid
24 item24 0.686 0,361 Valid 25 item25 0.693 0,361 Valid
26 item26
0.859 0,361
Valid 27 item27 0.787 0,361 Valid
28 item28 0.408 0,361 Valid 29 item29 -0.22 0,361
Tidak Valid
30 item30 0.355 0,361 Tidak
Valid 31 item31 0.57 0,361 Valid
32 item32 -0.066 0,361 Tidak Valid
33 item33 0.541 0,361 Valid 34 item34 0.199 0,361
Tidak Valid
35 item35 0.518 0,361 Valid 36 item36 0.132 0,361
Tidak Valid
37 item37 0.454 0,361 Valid 38 item38 0.109 0,361
Tidak Valid
39 item39 0.175 0,361 Tidak
Valid 40 item40 -0.126 0,361 Tidak
Valid 41 item41 0.564 0,361 Valid
42 item42 0.146 0,361 Tidak
Valid 43 item43 0.602 0,361 Valid
44 item44 0.557 0,361 Valid 45 item45 0.419 0,361 Valid
46 item46 0.017 0,361
Tidak Valid
Dari hasil pengujian validitas, ada beberapa ítem yang r
hitung
negatif, yaitu ítem nomor 21, 29, 32 dan 40. Sedangkan ítem yang r
hitung
lebih rendah dari r
tabel
adalah ítem nomor 30, 34, 36, 38, 39, 42 dan 46. Maka 11 item tersebut tidak dipakai sebagai instrumen penelitian. Berikut
ini hasil pengujian validitas setelah menghapus 11 item tersebut.
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Item Variabel Persepsi Mahasiswa terhadap
Program PPG tahap II setelah menghapus 11 item
No. No. Item r
tabel
r
hitung
Keterangan 1 item1 0.749
0,361 Valid 2 item2 0.724
0,361 Valid 3 item3 0.803
0,361 Valid 4 item4 0.781
0,361 Valid 5 item5 0.865
0,361 Valid 6 item6 0.755
0,361 Valid 7 item7 0.686
0,361 Valid 8 item8 0.633
0,361 Valid 9 item9 0.684
0,361 Valid 10 item10 0.745
0,361 Valid 11 item11 0.74
0,361 Valid 12 item12 0.766
0,361 Valid 13 item13 0.701
0,361 Valid 14 item14 0.622
0,361 Valid 15 item15 0.688
0,361 Valid 16 item16 0.62
0,361 Valid 17 item17 0.698
0,361 Valid 18 item18 0.746
0,361 Valid 19 item19 0.449
0,361 Valid 20 item20 0.407
0,361 Valid 21 item22 0.59
0,361 Valid 22 item23 0.722
0,361 Valid 23 item24 0.684
0,361 Valid 24 item25 0.681
0,361 Valid 25 item26 0.835
0,361 Valid 26 item27 0.802
0,361 Valid 27 item28 0.462
0,361 Valid 28 item31 0.557
0,361 Valid 29 item33 0.593
0,361 Valid 30 item35 0.581
0,361 Valid 31 item37 0.536
0,361 Valid 32 item41 0.615
0,361 Valid 33 item43 0.637
0,361 Valid 34 item44
0.6 0,361 Valid
35 item45 0.446 0,361 Valid
Hasil pengujian validitas setelah menghapus 11 item menunjukkan bahwa semua ítem valid.
2. Pengujian Reliabilitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data. Teknik pengujian yang digunakan untuk jenis data interval adalah teknik Alfa Cronbach Sugiyono, 2008:365. Formula
dari teknik tersebut adalah:
Keterangan: k = Mean kuadrat dari antara subyek
∑s
i 2
= mean kuadrat kesalahan s
t 2
= Varian total r
i
= Koefisien reliabilitas suatu tes Nilai varian total dan varian item dicari dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Keterangan: JK
i
: Jumlah kuadrat seluruh skor item JK
s
: Jumlah kuadrat subyek
Σ : Varians
n : Jumlah
responden x
: Nilai skor yang dipilih total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan
Tingkat reliabilitas kuesioner diuji dengan taraf signifikansi 5. Menurut Nunnaly, instrumen dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha 0,60 Ghozali, 2006:42. Untuk menentukan
keterandalan instrumen penelitian, maka digunakan interpretasi sebagai berikut.
Tabel 3.9 Tingkat Keterandalan Instrumen Penelitian
No Koefisien Alpha
Interpretasi Tingkat Keterandalan 1.
2. 3.
4. 5.
0,800 – 1,000 0,600 – 0,799
0,400 – 0,599 0,200 – 0,399
0,200 Sangat Tinggi
Tinggi Cukup
Rendah Sangat Rendah
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Mahasiswa terhadap Pendidikan
Profesi Guru setelah menghapus 11 item Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on Standardized Items
N of Items .963
.967 35
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan bantuan komputer Program SPSS versi 12. Reliabilitas variabel persepsi mahasiswa terhadap
program pendidikan profesi guru dilakukan dengan pendekatan atau teknik Alfa Cronbach. Setelah diuji koefisien alfa sebesar 0,963 yang
berarti lebih besar dari 0,60. Dengan demikian instrumen yang digunakan untuk mengukur persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan
profesi guru dinyatakan reliabel.
H. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan análisis atau membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum Sugiyono,
2008:29. Analisis dengan statistik deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan data persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan
profesi guru. Deskripsi data tersebut dapat memberikan gambaran mengenai layak tidaknya pendidikan profesi guru memenuhi tuntutan
standar profesi guru yang mencakup aspek pedagogi, profesional, sosial dan kepribadian.
2. Uji Prasyarat Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak.
Apabila sebaran data berdistribusi normal, maka analisis untuk
pengujian hipotesis dapat dilakukan. Dalam pengujian normalitas peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Sugiyono, 2008:156
sebagai berikut.
Keterangan: D
= Deviasi atau penyimpangan Sn
1
x = Distribusi frekuensi kumulatif teoritis Sn
2
x = Distribusi frekuensi kumulatif yang di observasi
Apabila probabilitas yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikansi 5 maka signifikan, artinya ada perbedaan
antara distribusi data yang dianalisis dengan distribusi teoritis, sehingga sebaran data variabel adalah tidak normal pada taraf
signifikansi 5. Sedangkan Apabila probabilitas yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikansi 5 maka tidak
signifikan, artinya tidak ada perbedaan antara distribusi data yang dianalisis dengan distribusi teoritis, sehingga sebaran data variabel
adalah normal pada taraf signifikansi 5. b.
Uji Homogenitas Uji homogenitas dalam penelitian digunakan untuk mengetahui
seragam tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Pengujian homogenitas varians digunakan uji F dengan
rumus sebagai berikut Sugiyono, 2008:140.
Harga F
hitung
tersebut harus dibandingakan dengan F
tabel
dengan ditetapkan taraf kesalahan 5. Dalam hal ini berlaku ketentuan, bila
harga F
hitung
lebih kecil atau sama dengan F
tabel
, maka varian dikatakan tidak homogen dan apabila F
hitung
lebih besar dari F
tabel
, maka varian homogen.
3. Uji Hipotesis
a. Untuk menguji hipótesis 1 yaitu perbedaan persepsi mahasiswa
terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin. Teknik análisis data yang digunakan adalah uji t, karena hanya terdiri
dari dua kelompok sampel. Adapun rumus yang digunakan adalah Purwanto, 2004:466.
Keterangan: t : Nilai t-hitung
r : Nilai koefisien korelasi n : Jumlah data pengamatan
b. Untuk menguji hipotesis 2 dan 3 yaitu perbedaan persepsi mahasiswa
terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari program studi dan prestasi belajar akademik. Teknik analisis data yang digunakan
adalah Analysis Of Variance ANOVA.
Uji statistik yang digunakan adalah uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut Sugiyono, 2008:171.
1. Menghitung jumlah kuadrat total JK
total
2. Menghitung jumlah kuadrat antar kelompok JK
antar
3. Menghitung jumlah kuadrat dalam kelompok JK
dalam
4. Menghitung mean kuadrat antar kelompok MK
antar
5. Menghitung mean kuadrat dalam kelompok MK
dalam
6. Menghitung F hitung F
hitung
Keterangan : N = Jumlah seluruh anggota sampel
m = Jumlah kelompok c.
Merumuskan hipótesis nol Ho dan hipótesis alternatif Ha Ho :
μ
1
= μ
2
= μ
3
Berarti tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi dan
prestasi belajar akademik. Ha :
μ
1
≠ μ
2
≠ μ
3
Berarti ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru jenis kelamin, program studi dan prestasi
belajar akademik. d.
Membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel
yaitu : Ho diterima jika F
hitung
F
tabel
Ha diterima jika F
hitung
F
tabel
Apabila data tidak memenuhi asumsi distribusi data normal maka pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji non parametrik. Dalam
uji non parametrik ini peneliti menggunakan analisis Chi-Kuadrat X² dengan rumus sebagai berikut Sugiyono, 2008:107.
Keterangan: X
2
= Chi Kuadrat fo = frekuensi yang diobservasi jenis kelaminprogram studiprestasi
belajar akademik fh = frekuensi yang diharapkan persepsi mahasiswa
Untuk memperoleh frekuensi yang diharapkan fh digunakan rumus sebagai berikut.
Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan: a.
Merumuskan hipotesis nol Ho dan hipotesis alternatif Ha Ho
: μ
1
= μ
2
= μ
3
Berarti tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi
dan prestasi belajar akademik. Ha
: μ
1
≠ μ
2
≠ μ
3
Berarti ada perbedaan persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, program studi
dan prestasi belajar akademik. b.
Memilih level kepercayaan Level kepercayaan yang digunakan adalah 95.
c. Taraf signifikansi
Taraf signifikansi adalah 5, dengan nilai kritis df df = k
−1b−1 Dimana: k = kategori pengamatan kolom
b = kategori pengamatan baris
d. Kriteria pengujian
Ho diterima apabila X
2 hitung
X
2 tabel
Ho ditolak apabila X
2 hitung
X
2 tabel
e. Membuat kesimpulan
1 Berdasarkan pada perbandingan chi-kuadrat X
2 hitung
dengan chi-kuadrat X
2 table
: a
Apabila X
2 hitung
X²
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak b
Apabila X²
hitung
X²
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima apabila
2 Berdasarkan pada probabilitas signifikansi:
a Ho diterima apabila probabilitas 0,05
b Ho ditolak apabila probabilitas 0,05
Untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel yang satu dengan yang lainnya, digunakan koefisien kontingensi dengan
rumus Sugiyono, 2008:277-278:
Keterangan: C
= Koefisien kontingensi X
2
= Harga chi-kuadrat yang diperoleh N
= Jumlah sampel
Nilai C di atas disebut koefisien kemungkinan. Semakin besar nilai C, semakin tinggi taraf hubungannya. Untuk mengetahui seberapa
besar pengaruhnya, maka perlu membandingkan hasil C dengan C
maks
. Adapun rumus perbandingan tersebut adalah:
Keterangan: C
maks
= Harga C paling besar k
= Jumlah kolom C
maks
merupakan batasan taraf signifikan yang paling besar, semakin dekat jumlah C mendekati C
maks
semakin besar tingkat pengaruh yang terjadi yang telah dihitung dengan chi-kuadrat.
Tabel 3.11 Interpretasi C
maks
No Harga
Nilai koefisien Tingkat keterhandalan
1 C
maks
≥ 0,80 Sangat tinggi
2 C
maks
0,60 0,80
Tinggi 3 C
maks
0,40 0,60
Sedang 4 C
maks
0,20 0,40
Rendah 5 C
maks
0,20 Sangat rendah
73
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Perkembangan Universitas
1. Latar belakang Rencana mendirikan suatu perguruan tinggi keguruan lahir ketika
Prof. Moh. Yamin, S.H. menjabat Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sampai waktu itu, pendidikan khusus
guru-guru SMTPSMU dilaksanakan oleh kursus B1 yang didirikan di berbagai kota di Indonesia. Tetapi sewajarnyalah pendidikan yang amat
penting itu diangkat ke taraf keguruan universitas dengan mempertahankan arah dan tujuannya sendiri, yaitu keguruan di sekolah menengah.
Selanjutnya kursus-kursus B1 tersebut dianggap crash program,
sehingga Superior Misionaris Societas Jesus, yaitu Pater Kester berusaha mendirikan suatu perguruan tinggi. Kebetulan pada tahun 1954-1955, Prof.
De Quelje, pejabat kementerian PP dan K, berkunjung ke Yogyakarta. Kesempatan ini kemudian dimanfaatkan oleh Pater Kester, Pater Ruding,
dan Pater H. Loeff untuk menggali informasi tentang gagasan Prof. Moh. Yamin, S.H. untuk mendirikan PTPG Perguruan Tinggi Pendidikan
Guru. Kemudian tiga kursus B1 milik Jesuit, yaitu B1 mendidik
Yayasan de Britto, B1
Sejarah, dan B1 Bahasa Inggris Yayasan Loyola digabung menjadi satu. Dengan demikian lahirlah PTPG Sanata Dharma
yang dimulai tanggal 17 Desember 1955.