e. Model Ideal Profesi Guru
Idealnya sebuah profesi memiliki superioritas di dalam struktur pekerjaan, sehingga status profesional itu diinginkan dan mendapat
imbalan berupa hak-hak istimewa. Jika guru adalah sebuah profesi, maka seharusnya banyak orang, dan terutama orang-orang terbaik di
negeri ini ingin menjadi guru. Idealnya guru adalah profesi yang semestinya mendapatkan perlakuan istimewa dari pemerintah dan
masyarakat. Kenyataannya siswa terbaik di negeri ini tidak memilih untuk melanjutkan studi ke jurusan keguruan. Secara ideal status
profesional bisa berasal dari beberapa unsur, seperti adanya undang- undang, otonomi atau hak untuk mengatur dirinya sendiri, keahlian
yang menyangkut pengetahuan dan adanya penghargaan tinggi dari masyarakat atau kliennya Humes , 1986 dalam Nurkolis, 2004. Status
profesional juga bisa dipandang dari sudut yang lebih luas, yaitu dalam konteks politik, sosial, dan ekonomi Siegrist, 1994 dalam Nurkolis,
2004. Apabila guru dipandang sebagai profesi, maka perlu dilakukan
analisis yang menyangkut beberapa hal, antara lain. 1 Berdasarkan pasal 39 ayat 2 UU No. 20 tahun 2003, secara tegas
dinyatakan bahwa guru merupakan tenaga profesional. Namun undang-undang tidak selalu berjalan seperti yang diinginkan, dan
kenyataannya berdasarkan kriteria ideal dan komparatif tidak mendukung bunyi undang-undang tersebut.
2 Guru harus memiliki otonomi. Ternyata guru memiliki otonomi keilmuan pun belum, karena masih banyak dibebani dengan
muatan-muatan politis yang tidak ada kaitannya dengan upaya pendewasaan dan pencerdasan manusia. Hal ini tercermin dari
tidak merdekanya guru dalam menentukan materi pelajaran, penggunaan buku pelajaran, hingga pelaksanaan evaluasi yang
masih didominasi oleh kekuatan penguasa. 3 Seharusnya sebuah profesi dihargai di masyarakat. Kenyataannya
profesi guru dipandang tidak seperti profesi lain, seperti dokter, notaris, apoteker dan sebagainya.
4 Secara politis, pendidikan tidak pernah punya akses strategis terhadap kekuasaan. Menurut Husen dan Kogan Nurkolis, 2004
hasil temuan atau penelitian para guru tidak memiliki pengaruh terhadap pengambilan kebijakan para penguasa, dan hubungan
keduanya tidak jelas. Di mata penguasa, guru tidak memiliki posisi tawar.
5 Peran dan kedudukan guru di tengah masyarakat terus merosot. Masyarakat menghargai seseorang lebih cenderung dari sisi materi,
padahal rata-rata guru kekurangan materi. 6 Pendidikan tidak pernah diperhitungkan sama sekali memiliki
pengaruh terhadap perkembangan ekonomi. Hal ini karena pendidikan tidak dipandang sebagai investasi yang
menguntungkan, tetapi hanya sebagai cost. Ketika pendidikan
tidak dianggap memberi sumbangan terhadap ekonomi, maka guru tidak dianggap sebagai profesi Kydd dkk, 1997 dalam Nurkolis,
2004.
f. Model Pendidikan Profesi Guru