6. Prestasi Belajar Akademik
a. Pengertian Belajar Syah 1997:89 mengemukakan bahwa belajar adalah kegiatan
yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Menurut imron
1996:3 mengemukakan bahwa belajar sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil
dari sebuah pengalaman. Menurut Soemosasmito 1987:11 belajar adalah usaha seseorang untuk menguasai bahan pelajaran yang
diberikan. Adi 1994:21 yang dikutip dari Margon, King, Weisz dan
Schopler 1989 mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang relatif permanen, yang terjadi karena latihan ataupun
pengalaman. Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai sikap Winkel, 2004:59.
b. Pengertian prestasi belajar akademik Tirtonegoro 1984:14 mengemukakan bahwa prestasi belajar
adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Menurut Winkel 1984:3 prestasi belajar merupakan “bukti
usaha yang di capai”. Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian hasil usaha belajar mahasiswa dan bertujuan untuk mencapai
suatu keadaan yang lebih memuaskan dari sebelumnya. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa Ed: 4, 2008:1101, Prestasi Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru atau dosen. Sedangkan prestasi belajar akademik
adalah hasil pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar disekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan
melalui pengukuran atau penilaian. Apabila seseorang belajar maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil belajar adalah perubahan dalam diri
mahasiswa, ketika ia dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahuinya. Setiap orang mempunyai hasil yang berbeda dari yang
telah dipelajari. Keberhasilan mahasiswa dalam kegiatan yang disebut belajar akan nampak pada prestasi belajar akademik yang diraihnya.
Prestasi belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi belajarnya Sudjana, 1990:28.
Menurut Mahmud 1990:46 prestasi belajar yang dicapai siswa berfungsi sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang
telah disukai siswa, lambang pemudaan hasrat ingin tahu, bahwa informasi dalam inovasi pendidikan dengan asumsi bahwa pendidikan
dapat mendorong siswa meningkatkan ilmu pengetahuan, indikator
intern dan ekstern dalam institusi pendidikan serta indikator daya serap anak didik. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar akademik adalah hasil usaha kegiatan belajar yang dicapai oleh mahasiswa pada periode tertentu yang ditunjukkan dengan angka nilai
yang diberikan oleh dosen. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Menurut Haditono 1994:229 faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:
1 Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari individu, yang meliputi: a Faktor psikologis yaitu faktor yang berhubungan dengan
kejiwaan misalnya intelegasi, perhatian, minat, bakat, emisi, dan kesiapan maupun kelelahan.
b Faktor biologis yaitu hal-hal atau hambatan-hambatan yang secara langsung berhubungan dengan siswa yang meliputi
kesehatan dan cacat tubuh. 2 Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar individu
Faktor ekstern ini meliputi keluarga, masyarakat, dan sekolah. Keluarga merupakan tempat pertama kali seorang anak
belajar. Sekolah merupakan tempat seseorang anak mendapatkan pendidikan formal di tempat ini pula biasanya pengukuran prestasi
belajar dilakukan , dan masyarakat merupakan lingkungan seorang anak belajar lebih banyak dibandingkan belajar di keluarga dan
sekolah.
Menurut Dimyati dan Mudjiono 1999:236-253 faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:
a Faktor Internal 1 Sikap terhadap belajar, merupakan kemampuan memberikan
penilaian tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap
menerima, menolak atau mengabaikan kesempatan belajar. 2 Motivasi belajar, merupakan kekuatan mental yang
mendorong terjadinya proses belajar. Jika motivasi melemah akan mengakibatkan melemahnya kegiatan belajar, maka
mutu hasil belajar akan menjadi rendah. 3 Konsentrasi belajar, merupakan kemampuan memusatkan
perhatian pada pelajaran yang tertuju pada isi bahan pelajaran maupun proses memperolehnya. Untuk memperkuat pada
pelajaran, guru perlu menggunakan bermacam-macam strategi belajar mengajar, dan memperhitungkan waktu
belajar serta istirahat. 4 Mengolah bahan pelajaran, merupakan kemampuan untuk
menerima isi dan cara perolehan ajaran yang dikembangkan diberbagai mata pelajaran, sehingga menjadi makna.
5 Menyimpan perolehan hasil belajar, merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolahan pesan. Kemampuan
menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu pendek
hasil belajar cepat dilupakan dan waktu yang lama hasil belajar tetap dimiliki. Proses belajar terdiri dari penerimaan,
pengolahan, penyimpanan dan pengaktifan yang berupa penguatan serta pembangkitan kembali untuk dipergunakan.
6 Kemampuan berprestasi merupakan suatu puncak proses belajar yang membuktikan keberhasilan belajar dalam
memecahkan tugas-tugas belajar. 7 Rasa percaya diri, timbul dari keinginan mewujudkan diri
bertindak dan berhasil. 8 Intelegensi dan keberhasilan belajar, adalah salah satu
kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak secara terarah, berfikir secara baik, dan bergaul
dengan lingkungan secara efisien. 9 Kebiasaan belajar, dalam kegiatan sehari-hari ditemukan
adanya kebiasaan belajar yang kurang baik antara lain belajar pada akhir semester, belajar tidak teratur, dan datang
terlambat. b Faktor eksternal
1 Guru adalah pengajar yang mendidik, ia tidak hanya mengajar pada bidang studi yang sesuai dengan keahliannya,
tetapi juga menjadi pendidik generasi muda bangsanya. 2 Prasarana dan sarana, kelengkapannya merupakan kondisi
pembelajaran yang baik. Hal itu tidak berarti lengkapnya
sarana dan prasarana akan menjamin terselenggarakannya proses belajar yang baik.
3 Faktor keluarga, hubungan yang baik antar anggota keluarga dapat membantu dalam kegiatan belajar, sehingga
memungkinkan prestasi belajar lebih baik. 4 Faktor lingkungan, linkungan dimana mahasiswa tinggal,
akan mempengaruhi kegiatan belajarnya.
B. Kerangka Berpikir
1. Persepsi mahasiswa terhadap program pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin.
Persepsi merupakan suatu proses pemahaman, penerimaan, pengorganisasian dan penginterpretasian terhadap rangsangan dari luar
yaitu adanya pendidikan profesi guru. Persepsi mahasiswa terhadap suatu objek dapat berupa persepsi positif dan persepsi negatif. Persepsi positif
berarti pandangan atau pendapat mahasiswa yang baik terhadap suatu objek, sedang persepsi negatif berarti pandangan atau pendapat
mahasiswa yang kurang baik terhadap suatu objek. Demikian juga terhadap program pendidikan profesi guru dapat menimbulkan persepsi
positif atau persepsi negatif. Jenis kelamin adalah sifat pria dan wanita baik yang menyangkut
segi fisik maupun psikisnya. Berdasarkan perkembangan fisiologi dan psikologi, pria dan wanita mempunyai perkembangan yang berbeda.