karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan tertentu. Puposive sampling
dilakukan dengan pengambilan sampel yang dipilih berdasarkan penilaian
atau pandangan dari peniliti berdasarkan tujuan dan maksud penilitian.
Dalam teknik ini sampel dipilih berdasarkan tujuan dan maksud penelitian. Sampel dipilih menurut pertimbangan-pertimbangan tertentu dari
peneliti. Dimana pertimbangan itu di dalam memilih sampel berdasarkan
pada :
1. Konsumen pernah bermain di
Bliss Pool and Lounge minimal 2 dua kali dalam tahun.
2. Konsumen mengetahui tentang pelayanan dan bentuk fisik baik
eksterior maupun interior dari Bliss Pool and Lounge.
K. Teknik Analisis Data
Sebelum menggunakan regresi berganda dua predictor sebaiknya dilakukan persyarat uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik, meliputi pengujian
Autokorelasi, Multikolinearitas,
Normalitas dan
Heteroskedatisitas Sunyoto, 2007:89-105
1. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas atau
independent variable
1
X
,
2
X
,
3
X
,
4
X
, … , Xn, dimana akan diukur tingkat asosiasi keeratan hubungan atau pengaruh antar variabel
bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi r. Dikatakan terjadi
multikolinieritas, jika koefisien korelasi antar variabel bebas
1
X
dan
2
X
,
2
X
dan
3
X
,
3
X
dan
4
X
, dan seterusnya lebih besar dari 0,60 pendapat lain : 0,50 dan 0,90. Dikatakan tidak terjadi
multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil
atau sama dengan 0,60 r ≤ 0,60. Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat
digunakan cara lain yaitu dengan : a.
Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang
dibenarkan secara stastistik α. b.
Nilai variance inflation factor VIF adalah faktor inflasi
penyimpangan baku kuadrat. Nilai
tolerance dan variance inflation factor VIF dapat dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut :
1 Besar nilai
tolerance α :
α = 1 VIF 2
Besar nilai variance inflation factor VIF :
VIF = 1 α a
Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika : α hitung α dan VIF hitung VIF.
b Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika : α
hitung α dan VIF hitung VIF.