2.5. Konsep Kepribadian Personality
2.5.1. Defenisi Kepribadian Personality
Kepribadian menurut Allport 1967 dalam Suryabrata 2008 adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofosis yang menentukan caranya
yang khas dalam individu menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Jadi persoalan mengenai kepribadian adalah persoalan mengenai segala aktivitas individu, baik yang
tampak maupun tidak tampak Suryabrata, 2008. Kepribadian menurut Cattel 1983 dalam Engler 2009 kepribadian adalah suatu prediksi mengenai apa yang akan
dilakukan oleh seseorang dalam berbagai situasi yang terjadi pada dirinya. Sedangkan menurut Pervin, dkk 2005 dalam Prasasti 2011 kepribadian
mewakili karakteristik individu yang terdiri dari pola-pola pikiran, perasaan dan perilaku yang konsisten. Defenisi tersebut memiliki arti agar kita fokus pada banyak
aspek yang berbeda pada setiap orang. Namun hal tersebut juga menganjurkan kita untuk konsisten pada pola tingkah laku dan kualitas dalam diri orang tersebut yang
diukur secara teratur.
2.5.2. Faktor-faktor yang Membentuk Kepribadian
Menurut Alfin 2010 dalam Prasasti 2011 secara umum perkembangan kepribadian seseorang dipengaruhi oleh 5 lima faktor, yaitu:
1 Warisan biologis heredity,
Warisan biologis mempengaruhi kehidupan manusia dan setiap manusia mempunyai warisan biologis yang unik dan berbeda dari orang lain. Hal ini berarti
tidak ada seorangpun di dunia ini yang mempunyai karakteristik fisik yang sama persis dengan orang lain, bahkan anak kembar sekalipun. Warisan biologis ini
Universitas Sumatera Utara
yang terpenting terletak pada perbedaan intelegensi dan kematangan biologis. Keadaan ini membawa pengaruh pada kepribadian seseorang.
2 Warisan lingkungan alam natural environment
Perbedaan iklim, topografi, dan sumber daya alam menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap alam tersebut. Melalui penyesuaian diri itu, dengan
sendirinya pola perilaku masyarakat dan kebudayaanya akan dipengaruhi oleh alam. Misalnya orang yang hidup di pinggir pantai dengan mata pencaharian
sebagai nelayan, mempunyai kepribadian yang berbeda dengan orang yang tinggal di daerah pertanian. Mereka memiliki nada bicara yang lebih keras dari pada
mereka yang tinggal di daerah pertanian, karena suara harus menyamai deburan suara ombak. Hal itu terbawa kedalam kehidupan sehari-hari dan telah menjadi
kepribadiannya. 3
Warisan sosial social heritage atau kebudayaan Kita mengetahui bahwa antara manusia, alam, dan kebudayaan mempunyai
hubungan yang sangat erat dan saling mempengaruhi. Manusia berusaha untuk mengubah alam agar sesuai dengan kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan
hidup. Misalnya saja manusia membuka hutan untuk dijadikan lahan pertanian. Sementara itu kebudayaan memberikan andil yang besar dalam memberikan warna
kepribadian anggota masyarakatnya. 4
Pengalaman kelompok manusia group experinces Kehidupan manusia dipengaruhi oleh kelompoknya. Kelompok manusia sadar atau
tidak sadar telah memengaruhi anggota-anggotanya, dan para anggotanya menyesuaikan diri terhadap kelompoknya. Setiap kelompok mewariskan
Universitas Sumatera Utara
pengalaman khas yang tidak diberikan oleh kelompok lain kepada anggotanya, sehingga timbul kepribadian khas anggota masyarakat tersebut.
5 Pengalaman unik unique experinces
Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda dengan orang lain, walaupun orang itu berasal dari keluarga yang sama, dibesarkan dalam kebudayaan yang
sama, serta mempunyai lingkungan fisik yang sama pula. Walaupun mereka mendapatkan pengalaman yang serupa dalam beberapa hal, namun berbeda dalam
hal yang lainnya. Mengingat pengalaman setiap individu adalah unik dan tidak ada pengalaman siapapun yang secara sempurna menyammainya.
Menurut Setiawan 2011 pengalaman-pengalaman yang membentuk kepribadian dibedakan dalam 2 dua golongan, yaitu:
1 Pengalaman yang umum, dialami oleh setiap individu dalam kebudayaan tertentu.
Pengalaman ini erat hubungannya dengan fungsi dan peranan seseorang dalam masyarakat. Meskipun demikian kepribadian seseorang tidak dapat sepenuhnya
diramalkan atau dikenali hanya berdasarkan pengetahuan tentang struktur kebudayaan dimana seseorang tersebut hidup. Hal ini disebabkan: a pengaruh
kebudayaan terhadap seseorang tidaklah sama karena medianya orangtua, saudara, media massa tidaklah sama juga pada setiap orang; dan b tiap individu
mempunyai pengalaman-pengalaman yang khusus dan yang terjadi pada dirinya sendiri.
2 Pengalaman yang khusus, dialami oleh individu sendiri dan pengalaman ini tidak
bergantung pada status dan peran seseorang yang bersangkutan dalam masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Landasan Teori