2.2.4. Dampak Perilaku Merokok
Menurut Wijaya 2011 dalam Prasasti 2011 menyatakan dampak buruk rokok terhadap kesehatan pertama sekali ditemukan pada tahun 1951, dan sejak saat
itu banyak penelitian yang membuktikannya. Dampak rokok terhadap kesehatan sering disebut “silent killer” karena timbul secara perlahan dan dalam tempo yang
relatif lama, tidak langsung dan tidak tampak nyata. Kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor resiko bagi banyak penyakit tidak menular yang berbahaya. Merokok
juga dapat mengurangi setengah usia harapan hidup perokok dan 50 dari kematian terjadi pada usia 30 – 69 tahun.
Odgen 2000 dalam Nasution 2007 membagi dampak perilaku merokok menjadi dua, yaitu:
1 Dampak positif
Merokok menimbulkan dampak positif yang sangat sedikit bagi kesehatan. Para perokoktersebut menyatakan bahwa perokok menyebutkan dengan merokok dapat
menghasilkan mood positif dan dapat membantu individu menghadapi keadaan yang sulit. Smet 1994 dalam Nasution 2007 menyebutkan keuntungan
merokok terutama bagi perokok yaitu mengurangi ketegangan, membantu berkonsentrasi, dukungan sosial dan menyenangkan.
2 Dampak negatif
Merokok dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang sangat berpengaruh bagi kesehatan. Merokok bukanlah penyebab suatu penyakit, tetapi dapat memicu
suatu jenis penyakit sehingga boleh dikatakan merokok tidak menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
kematian, tetapi dapat mendorong munculnya jenis penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Menurut Sitepoe 2001 dalam Nasution 2007
berbagai jenis penyakit yang dapat dipicu karena merokok, antara lain: penyakit kardiolovaskular, neoplasma kanker, saluran pernafasan, peningkatan tekanan
darah, memperpendek umur, penurunan vertilitas kesuburan dan nafsu seksual, sakit mag, gondok, gangguan pembuluh darah, penghambat pengeluaran air seni,
ambliyopia penglihatan kabur, kulit menjadi kering, pucat dan keriput, serta polusi udara dalam ruangan sehingga terjadi iritasi mata, hidung dan
tenggorokan.
2.2.5. Faktor yang Memengaruhi Perilaku Merokok