Pengertian Pemberdayaan KAJIAN TEORI
22
Banyak kisah pemuda penerus bangsa yang telah menjadi harapan dan membanggakan bangsa khususnya di Indonesia, salah satu contohnya
adalah Rio Haryanto yang membawa bendera Indonesia berkibar diajang Formula-1, ada pula Debby Susanto dan Praveen Jordan yang bulan mei
kemarin sukses menjuarai All England, dan masih banyak lagi kisah pemuda berprestasi lainnya.
Tetapi ternyata disamping itu banyak juga kisah pemuda yang merusak citra mereka sebagai generasi penerus yang seharusnya
menorehkan berbagai prestasi. Ini terbukti terbukti dengan maraknya berita mengenai kasus pencabulan dibawah umur, yang baru saja terjadi adalah
kasus yuyun bocah yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar menjadi korban karena digilir oleh 13 pemuda yang sangat sadis, selain itu kasus
geng motor yang melakukan tindakan premanisme juga melibatkan pemuda. Seperti yang sudah kita lihat bagaimana pemuda secara positif
maupun negatif mempengaruhi pembangunan bangsa dan negeri. Tentu pemuda yang secara positif lah yang diharapkan menjadi penerus dimasa
depan, untuk itu karakter yang baik merupakan hal yang tidak dapat ditolelir untuk ditanamkan di dalam diri pemuda sedini mungkin.
Dalam UU. No 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan menjelaskan bahwa pemuda adalah warga Negara Indonesia yang memasuki periode
penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16-30 tahun. Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih
memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, sesuai
23
dengan ciri-ciri khas pemuda secara umum yang dipaparkan oleh Andi Mappiare 1982 :36-40 antara lain :
1. Stabilitas mulai timbul dan meningkat.
Dalam masa ini terjadi keseimbangan tubuh dan anggota badan, panjang dan besar berimbang, stabil dan minat-minatnya pergaulan
dengan sesame ataupun lawan jenis dan mereka relatif mantap dan tidak mudah berubah pikiran akibat adanya rayuan ataupun propaganda.
2. Citra diri dan pandangan yang realistis
Dalam fase ini seseorang individu cenderung mampu dan mulai menilai diri sebagaimana adanya, menghargai miliknya, keluarga dan
lingkungan sesungguhnya yang dapat menimbulkan perasaan puas untuk mencapai kebahagiaan.
3. Menghadapi masalahnya secara lebih tenang
Kematangan ditunjukkan dengan pemecahan masalah-masalah yang dihadapi baik dengan cara sendiri ataupun dengan cara diskusi
bersama teman-teman sebaya. Langkah seperti ini lebih dapat menyesuaikan diri dalam banyak situasi lingkungan dan situasi-situasi
perasaan diri. 4.
Perasaan menjadi lebih tenang Pada masa ini umumnya remaja lebih tenang menghadapi masalah-
masalahnya. Ketenangan perasaan dalam menghadapi rasa kecewa atau hal lain yang mengakibatkan kemarahan mereka ditunjang oleh adanya
kemampuan pikir dan dapat menguasai perasaan.
24
Penggolongan remaja menurut Thordburg dalam Agus Dariyo 2004:3 terbagi dalam 3 tahap, yaitu a remaja awal usia 13-14 tahun, b
remaja tengah usia 15-17 tahun c remaja akhir usia 18-21 tahun. Masa remaja awal, umumnya individu telah memasuki pendidikan dibangku
sekolah menengah tingkat pertama SLTP, sedangkan masa remaja tengah, individu sudah duduk di sekolah menengah atas SMA. Kemudian, mereka
yang tergolong remaja akhir, umumnya sudah memasuki dunia perguruan tinggi atau lulus SMU dan mungkin sudah bekerja.
Selanjutnya, santrock mengartikan masa remaja adolescence sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa
yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Masa remaja dimulai kira-kira usia 10 sampai 13 tahun dan berakhir antara usia 18
dan 20 tahun santrock, 2003. Perubahan biologis, kognitif dan sosial- emosional yang terjadi berkisar dari perkembangan fungsi seksual, proses
berfikir abstrak sampai pada kemandirian. Semakin banyak ahli perkembangan yang menggambarkan remaja sebagai masa remaja awal dan
akhir. Masa remaja awal kira-kira sama dengan masa sekolah menengah dan mencakup kebanyakan perubahan pubertas.
Pemuda dalam hal ini sebagai generasi penerus harus mampu berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan
dalam segala aspek pembangunan nasional. Peran aktif pemuda sebagai kekuatan moral dapat diwujudkan dengan menumbuhkembangkan aspek
etik dan moralitas dalam bertindak pada setiap dimensi kehidupan,