49
Gambar 7. Gambar saron penerus pelog maupun slendro Suwardi Endraswara, 2008 :48
e Siter
Siter dibuat dari kayu, kawat lempengan besi. Siter dapat menghasilkan nada-nada Slendro dan Pelog. Tinggal menyetel sesuai
dengan keinginannya. Akan menginginkan laras slendro, pelog nem atau pelog barang.
Gambar 8. Siter Suwardi Endraswara, 2008 :49
50
f Kendhang
Kendhang bila ditabuh, akan menghasilkan suara atau bunyi, antara lain : tong, t tak, p thung, b dah, atau dang, I ket, ti
tlang, bldelang, dll.fungsi kendhang adalah pamurba irama dan sebagai variasi lagu.
Gambar 9. Gambar sepasang kendhang Suwardi Endraswara, 2008 :50
g Bonang Barung
Bonang barung digunakan untuk buka gendhing, berwujud pencon brunjung dan dhempok. Bonang ditabuh dengan dua pukul.
Bonang itu diletakkan dalam sebuah rancakan gamelan.
51
Gambar 10. Gambar bonang barung pelog maupun slendro Suwardi Endraswara, 2008 :51
h Kethuk dan Kempyang
Kethuk slendro bernada 2 sedang, kempyang slendro bernada 1 kecil. Kethuk pelog bernada 6 besar dan Kempyang Pelog
bernada 1 kecil. Fungsi kethuk : Pemangku irama. Tugas : menegaskan irama.
Gambar 11. Gambar kethuk kempyang pelog maupun slendro. Suwardi Endraswara, 2008 :52
52
i Kenong
Kenong terdiri dari kenong Slendro dan Kenong Pelog. Kenong slendro bernada : 1, 2, 3, 5, dan 6. Kenong pelog bernada : 7, 1, 2, 3,
5, dan 6. Fungsi kenong adalah menentukan batas-batas gatra, dan menegaskan irama.
Gambar 12. Gambar perangkat kenong Suwardi Endraswara, 2008 :52
j Kempul
Kempul terdiri dari kempul pelog maupun slendro. Fungsi kempul : pemangku irama. Tugas : menegaskan irama.
Gambar 13. Gambar dari kempul Suwardi Endraswara, 2008 :53
53
k Gong
Gong dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : 1. Gong Siyem, gong ini bernada 1 besar. Besarnya diantara Kempul dan
Gong gedhe besar, 2. Gong Suwukan, gong ini bernada 2 sedang, besarnya diantara Kempul dan 3. Gong gedhebesar.
Gambar 14. Gambar Gong Suwardi Endraswara, 2008 :53
l Rebab
Rebab dibuat dari bahan galih kayu asem, galih kayu sana, babad perut besar sapi yang dikeringkan, kawat, kain budru. Rebab
dapat menghasilkan nada-nada Slendro dan Pelog dengan tata jari. Rebab ini biasanya digunakan untuk wirama alus.
54
Gambar 15. Gambar Rebab Suwardi Endraswara, 2008 :54
m Suling
Suling dibuat dari bahan pokok bamboo kecil. Suling terdiri dari Suling Slendro dan Suling Pelog. Perbedan antara Suling
Slendro dan Suling Pelog adalah pada letak lobang-lobangnya.
Gambar 16. Gambar suling laras pelog dan slendro. Suwardi Endraswara, 2008 :54-55
55
n Gambang
Gambang dibuat dari bahan pokok kayu yang dipilih, kualitas suaranya yang baik. Nada-nada Gambang terdiri dari empat
gembyang atau oktaf. Dari nada 5 lima titik dua bawah sampai 5 lima titik satu aras. Gambang terdiri dari Gambang Slendro dan
Gambang Pelog.
Gambar 17. Gambar gambang pelog dan slendro Suwardi Endraswara, 2008 :55
o Gender Barung
Gender barung dibuat dari bahan pokok kuningan, perunggu, atau besi. Kayu jati sebagai rancakan, benang sebagai pluntur, seng
56
sebagai bumbungan. Nada-nada pada Gender barung adalah dari nada 6 enam titik dua bawah sampai 3 tiga titik dua atas.
Gambar 18. Gambar Gender Barung Suwardi Endraswara, 2008 :56
p Gender Penerus
Gender penerus bentuknya lebih kecil dari gender barung. Nada-nada Gender Penerus adalah dari nada 6 nem sedang sampai
nada 3 tiga titik atas dua.
Gambar 19. Gambar gender penerus Suwardi Endraswara, 2008 :57
57
B. Kerangka Pemikiran
Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan bimbingan maupun pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat
melanjutkan dan mengisi pengembangan yang kini telah berlangsung. Pemuda Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan
kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.
Masa depan suatu bangsa ditentukan dari generasi penerusnya, yaitu kaum muda. Kaum muda memang masih memiliki karakter dan mental yang labil.
Dalam usia dini, pemuda terus berproses mencari jati diri dan arah tujuan hidup mereka. Dalam kondisi rentan seperti ini, mereka mudah tercoret warna pergaulan
negatif. Banyak terjadi penyimpangan dan kenakalan-kenakalan yang ditimbulkan akibat kurang kuatnya pondasi mereka seperti malas-malasan, sering menunda
pekerjaan, apatis, pengangguran maupun penyalagunaan narkoba. Namun jika pemuda memiliki keyakinan yang teguh, mereka akan menjadi
tombak perubahan masyarakat dan bangsanya. Berbagai hal negatif yang dapat menempa kaum muda akan musnah dengan adanya keyakinan yang positif dan
semangat. Pemuda akan membawa pembaharuan dan perubahan baik dengan harta terpendam yang telah ada dalam dirinya yaitu potensi yang dimilikinya.
Dalam hal ini, peran Karang Taruna yang seharusnya ditingkatkan malah semakin pudar. Oleh sebab itu, kelompok usia ini masih terus harus dibina,
dibimbing dan diarahkan. Karang Taruna MAP’S menjadi salah satu organisasi pemuda yang salah satu programnya berfokus kepada pemberdayaan pemuda.
58
Perwujudan program yang disusun ini berupa kegiatan-kegiatan pemberdayaan. Karang Taruna MAPS sudah melaksanakan pemberdayaan
pemuda melaui karawitan jawa di Dusun Plumbon, Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Eromoko, Wonogiri. Dalam pelaksanaan program tersebut disusun
untuk memberdayakan pemuda serta untuk mendorong perkembangan dan penyaluran potensi pemuda sehingga peran Karang Taruna menjadi penting dalam
pemberdayaan ini. Dengan adanya pemberdayaan ini diharapkan dapat membawa dampak positif maupun negatif bagi pemuda.
Berikut adalah kerangka pemikiran yang akan digunakan dalam penelitian ini :
Gambar 20. Kerangka Berfikir Pemuda
Potensi Pemuda
Karang Taruna MAPS 03
Pemberdayaan pemuda
Proses
Dampak Negatif
Positif
Faktor Penghambat
Faktor Pendukung
59
C. Penelitian Yang Relevan
a. Penelitian Dewanto 2012:vii bertujuan bertujuan untuk mendeskripsikan 1
Upaya dan pelaksanaan pemberdayaan pemuda melalui proses rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba, 2 Faktor pendukung dan penghambat dalam
pelaksanaan pemberdayaan pemuda melalui proses rehabilitasi penyalahgunaan narkoba. Penelitian ini merupakan penelitian deskreptif kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa 1 Pemberdayaan pemuda yang dilakukan oleh lembaga Panti Sosial Pamardi Putra PSPP Yogyakarta melalui proses
rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba dapat dilihat dari seluruh rangkaian tahapan yang meliputi tahap penerimaan, rawatan, dan pembinaan
lanjutan akhir dan adanya perubahan sikap perilaku emosional, psikologi, spiritual, kecerdasan serta residen mempunyai kemampuan untuk bertahan
hidup dan mandiri dengan memiliki ketrampilan montir mobil motor, musik dan komputer. 2 Faktor pendukung berupa pekerja sosial yang mendampingi
mempunyai SDM yang berkualitas, sedangkan tenaga pelatih yang profesional yang ahli dibidangnya, adanya keinginan dan motivasi untuk sembuh dari
ketergantungan narkoba, faktor penghambat berasal dari segi pembiayaan, kurangnya partisipasi masyarakat untuk mensosialisasikan bahaya narkoba.
Penelitian diatas dinilai relevan dengan penelitian ini, karena sama-sama mengkaji tentang pemberdayaan pemuda, tetapi penelitian ini lebih berfokus
kepada peran dari karang taruna. b.
Penelitian Abu Hasan 2010:vii bertujuan untuk mendeskripsikan peran karang taruna Bhakti Loka dalam pemberdayaan masyarakat setempat.
60
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karang taruna berperan aktif dalam kegiatan sosial
setempat. Salah satu kegiatan karang taruna yaitu pemberdayaan masyarakat selama tiga tahun yaitu melalui bidang sosial kemasyarakatan.
Penelitian diatas dirasakan relevan, karena sama-sama mengkaji tentang Karang Taruna dan pemberdayaan. Hanya saja penelitian ini berfokus pada
peran dari organisasi Karang Taruna dalam pemberdayaan pemuda melalui karawitan jawa.
c. Penelitian Wahyu Tri Trisnani 2014:vii penelitian ini mendeskripsikan
mengenai 1 Pemberdayaan pemuda oleh Karang Taruna melalui program usaha ekonomi produktif, 2 Dampak pemberdayaan pemuda melalui program
usaha ekonomi produktif, 3 Faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan pemuda melalui program usaha ekonomi produktif. Penelitian ini merupakan
penelitian deskreptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 penyelenggaraan pemberdayaan pemuda melalui program usaha ekonomi
produktif oleh Karang Taruna Jayakusuma meliputi penyadaran, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. 2 Dampak dari program ini dirasakan memberikan
dampak positif bagi anggota khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya. Manfaat yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi kecakapan personal,
kecakapan akademik, kecakapan vocasional dan kecakapan sosial. 3 Faktor pendukung dalam pelaksanaan program ini adalah adanya fasilitas pinjaman
bantuan modal, dukungan dari berbagai pihak yaitu pemerintah desa, dinas sosial, dan masyarakat, serta banyaknya mitra Karang Taruna. Sedangkan
61
faktor penghambat dalam pelaksanaan program ini adalah konsistensi anggota yang belum mau diajak berkembang melalui usaha mandiri, modal bergilir
yang sempat mengalami kendala, dan kesibukan pengurus dan anggota. Penelitian diatas dirasakan relevan, karena sama-sama mengkaji tentang
Karang Taruna dan pemberdayaan. Hanya saja penelitian ini berfokus pada peran karang taruna dalam pemberdayaan pemuda yaitu melalui karawitan
jawa.
D. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana peran Karang Taruna dalam pemberdayaan pemuda melalui
pelatihan karawitan gamelan jawa di Karang Taruna MAPS 03 Dusun Plumbon, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri ?
2. Bagaimana proses pemberdayaan pemuda melalui pelatihan karawitan
gamelan jawa di Karang Taruna MAPS 03 Dusun Plumbon, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri ?
a. Bagaimana perencanaan kegiatan pelatihan karawitan gamelan jawa
yang dilakukan oleh Karang Taruna ini ? b.
Bagaimana pelaksanaan kegiatan pelatihan karawitan gamelan jawa yang dilakukan oleh Karang Taruna ini ?
c. Bagaimana evaluasi kegiatan pelatihan karawitan gamelan jawa yang
dilakukan oleh Karang Taruna ini ? 3.
Apa saja faktor penghambat maupun faktor pendukung dalam pemberdayaan pemuda ini ?