19
berdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan, ketrampilan dan sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan mereka
tanpa bergantung pada pertolongan eksternal. Namun demikian, McArdle mengimplikasikan hal tersebut bukan untuk mencapai tujuan, melainkan
makna pentingnya proses dalam pengambilan keputusan. Harry Hikmat, 2010:3.
Definisi pemberdayaan dalam arti sempit, yang berkaitan dengan sistem pengajaran antara lain dikemukakan oleh Merriam Webster dan
Oxford English Dictionary kata “empower” mengandung dua arti.
Pengertian pertama adalah to give power of authority dan pengertian pengrtian kedua berarti to give ability to or enable, dalam pengartian
pertama diartikan sebagai memberi kekuasaan, mengalihkan kekuasaan, atau mendelegasikan atoritas ke pihak lain. Sedangkan, dalam pengertian
kedua, diartikan sebagai upaya untuk memberikan kemampuan atau keberdayaan.
Sedangkan proses pemberdayaan dalam konteks aktualisasi diri berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kemampuan individu dengan
menggali segala potensi yang dimiliki oleh individu tersebut baik menurut kemampuan keahlian skill ataupun pengetahuan knowledge. Seseorang
tokoh pendidikan Paulo Freire, berpendapat bahwa pendidikan seharusnya dapat memberdayakan dan membebaskan para peserta didiknya, karena
dapat mendengarkan suara dari peserta didik. Yang dimaksud suara adalah
20
segala aspirasi maupun segala potensi yang dimili oleh peserta didik tersebut.
Pada intinya pemberdayaan adalah membantu klien atau peserta didik untuk memperoleh daya untuk untuk mengambil keputusan dan
menentukan tindakan yang akan dilakukan terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi hambatan pribadi dan sosial. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang dimiliki antara lain dengan transfer daya dari lingkungannya. Onny S.
Prijono dan A.M.W Pranaka, 1996 : 8 Dari
beberapa pernyataan
mengenai pemberdayaan,
dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan merupakan suatu proses untuk membuat
berdaya suatu kelompok maupun organisasi melalui kegiatan pemberian, pengembangan maupun penguatan kemampuan terhadap potensi yang telah
dimiliki sehingga nantinya diharapkan akan tercipta kemandirian. Dengan demikian, kegiatan yang berkaitan dengan pemberdayaan
pemuda dirasa cukup penting untuk mengembangkan potensi pemuda itu dalam pemberdayaan yang dilakukan oleh Karang Taruna yaitu dengan
kegiatan pelatihan yang melibatkan pemuda.
B. Tujuan Pemberdayaan
Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi berdaya dan mandiri.
Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berfikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Kemandirian masyarakat
21
adalah merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai oleh kemampuan untuk memikirkan, memutuskan serta melakukan
sesuatu yang dipandang tepat guna mencapai pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dengan mempergunakan daya kemampuan yang terdiri atas
kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik, afektif, dengan mengerahkan sumberdaya yang dimiliki oleh lingkungan internal masyarakat tersebut.
Terjadinya keberdayaan pada empat aspek tersebut akan dapat memberikan kontribusi pada terciptanya kemandirian masyarakat yang
dicita-citakan, dalam masyarakat akan terjadi kecukupan wawasan, yang dilengkapi dengan kecakapan-kecakapan yang memadai, diperkuat oleh rasa
memerlukan pembangunan dan perilaku sadar akan kebutuhan tersebut. Ambar Teguh S, 2004 : 81.
Pada dasarnya pemberdayaan bertujuan untuk memberikan kesempatan membentuk individu maupun kelompok agar lebih berdaya dan
mandiri melalui proses belajar maupun pelatihan yang telah direncanakan
sehingga diharapkan terjadi suatu kemajuan. C.
Karakteristik Pemuda
Sudah tidak diragukan bahwa pemuda merupakan generasi penerus yang menjadi harapan bangsa. Bagi orang tua, anak-anak mereka adalah
harapan untuk meraih lebih dari apa yang sudah mereka capai. Bagi para guru, mudrid-murid adalah harapan untuk mengetahui banyak hal bahkan
memperoleh sesuatu yang baru yang lebih inoivatif dan berguna.
22
Banyak kisah pemuda penerus bangsa yang telah menjadi harapan dan membanggakan bangsa khususnya di Indonesia, salah satu contohnya
adalah Rio Haryanto yang membawa bendera Indonesia berkibar diajang Formula-1, ada pula Debby Susanto dan Praveen Jordan yang bulan mei
kemarin sukses menjuarai All England, dan masih banyak lagi kisah pemuda berprestasi lainnya.
Tetapi ternyata disamping itu banyak juga kisah pemuda yang merusak citra mereka sebagai generasi penerus yang seharusnya
menorehkan berbagai prestasi. Ini terbukti terbukti dengan maraknya berita mengenai kasus pencabulan dibawah umur, yang baru saja terjadi adalah
kasus yuyun bocah yang masih duduk dibangku Sekolah Dasar menjadi korban karena digilir oleh 13 pemuda yang sangat sadis, selain itu kasus
geng motor yang melakukan tindakan premanisme juga melibatkan pemuda. Seperti yang sudah kita lihat bagaimana pemuda secara positif
maupun negatif mempengaruhi pembangunan bangsa dan negeri. Tentu pemuda yang secara positif lah yang diharapkan menjadi penerus dimasa
depan, untuk itu karakter yang baik merupakan hal yang tidak dapat ditolelir untuk ditanamkan di dalam diri pemuda sedini mungkin.
Dalam UU. No 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan menjelaskan bahwa pemuda adalah warga Negara Indonesia yang memasuki periode
penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16-30 tahun. Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih
memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, sesuai