PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2. BUNYI DAN AKUSTIK
KELOMPOK KOMPETENSI E
24
temperatur satu derajat celcius { v ≈ 331 + 0,60 Tms}. Pada suhu 20 C
laju bunyi besarnya sekitar v = {331 +0,60.20} ms = 343 ms. Gelombang bunyi juga dapat dianalisis dari sudut tekanan, gelombang
longitudinal seringkali disebut sebagai gelombang tekanan.
2. Intensitas
Ketinggian bunyi berhubungan dengan besaran fisika yang dapat diukur, yaitu intensitas gelombang. Intensitas didefinisikan sebagai energi yang
dibawa sebuah gelombang per satuan waktu melalui satuan luas. Karena energi per satuan waktu adalah daya intensitas mempunyai satuan daya per
satuan luas wattmeter
2
. Telingan manusia dapat medeteksi bunyi dengan intensitas serendah 10
-12
Wm
2
dan setinggi 1 Wm
2
bila lebih tinggi lagi akan menyakitkan. Karena hubungan antara sensasi subyektif dari kenyaringsn
dan besaran fisika terukur “intensitas”, maka intensitas bunyi dinyatakan dengan skala logaritmik. Satuan skala ini adalah bel, dari Alexander Graham
Bell, penemu telepon, lebih umum dikenal dengan satuan desibel dB, yang merupakan bel 10 dB = 1 bel. Maka untuk mengukur
Tingkat Intensitas bunyi
β didefinisikan sebagai berikut : Β dalam db = 10 log
� �
1 Dimana I
adalah intensitas tingkat acuan, biasanya diambil dari intensitas minimum yang dapat didengar orang rata-
rata, yaitu ”ambang pendengaran”, dan logaritma adalah dari basis 10. I
biasanya diambil dari intensitas minimum yang dapat didengar orang rata-
rata, yaitu “ambang pendengaran’, yang bernilai I
= 1 x 10
-12
Wm
2
.
3. Efek Doppler
Jika kita berdiri di pinggir jalan kemudian melintas sebuah truk pemadam kebakaran dengan sirine yang berbunyi, kita akan mendengar frekuensi
sirine yang relatif lebih tinggi dari frekuensi sirine yang sebenarnya. Sebaliknya frekuensi sirine akan terdengar lebih rendah ketika truk
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2. BUNYI DAN AKUSTIK
KELOMPOK KOMPETENSI E
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Fisika SMA
25
pemadam kebakaran bergerak menjauhi kita. Peristiwa naik-turunnya frekuensi bunyi semacam ini disebut efek Doppler.
Gambar 2.2 Pendengar dan Truk Pemadam Kebakaran
Dari Gambar 2.2 a Kedua pengamat yang berdiri di trotoar mendengar frekuensi yang sama dari truk pemadam kebakaran yang berada dalam
keadaan diam. Gambar 2.2 b Efek Doppler: saat truk pemadam kebakaran bergerak maju, pengamat yang berada di depan truk akan mendengar bunyi
dengan frekuensi yang lebih tinggi, dan pengamat di belakang truk akan mendengar frekuensi yang lebih rendah.
Efek Doppler terjadi ketika sumber dalam keadaan diam dan pengamat bergerak. Jika pengamat mendekati sumber, ketinggian nada lebih tinggi,
dan 8.jika pengamat menjauhi sumber, ketinggian nada lebih rendah. Secara kuantitatif, perubahan frekuensi sedikit berbeda dari kasus sumber yang
bergerak. Dengan sumber diam dan pengamat bergerak, jarak antara puncak gelombang, panjang gelombang tidak berubah. Perubahan frekuensi
gelombang bunyi bergantung kepada sumber bunyi atau pengamat yang bergerak relatif terhadap medium.dapat dituliskan frekuensi adalah :
f’ =
�±�
�
�±�
�
f
2
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2. BUNYI DAN AKUSTIK
KELOMPOK KOMPETENSI E
26
Dimana f’ untuk frekuensi pengamat dan f frekuensi sumber, untuk
mempermudah penggunaan tanda + atau – kita dapat menggunakan
bantuan Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Ilustrasi penentuan tanda + atau
– pada kecepatan dalam Efek Doppler
4. Telinga Manusia
Telinga manusia merupakan detektor bunyi yang sangat sensitif. Fungsi telinga adalah merubah energi getaran dari gelombang menjadi sinyal listrik
yang dibawa ke otak melalui syaraf. Gambar 2.4 adalah diagram telinga manusia. Telinga dibagi menjadi tiga bagian utama : telinga luar, telinga
tengah dan telinga dalam.
Gambar 2.4 Diagram Telinga Manusia
V
s
= - V
s
= + V
p
= -
V
p
= +