PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN: MEDIA PEMBELAJARAN SMA
KELOMPOK KOMPETENSI E
12
Uraian dalam modul ini diharapkan dapat memberi wawasan bagi guru agar memiliki kompetensi dalam pengelolaan dan penggunaan media pembelajaran
secara cermat dan tepat untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah.
b. Pengertian dan Fungsi Media Pembelajaran Visual Pengertian
Media berasal dari kata “medium” jamak: media; tunggal: medium, secara
harfiah artinya perantara, penyampai, atau penyalur Yusuf, 2010. Assosiation of Education and Communication Technology AECT di Amerika, membatasi
media sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi Sanaky, 2011. Menurut Briggs dikutip oleh Sanaky,
2011:3 menyatakan bahwa media adalah wahana atau alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang pembelajar siswa untuk belajar.
Sedangkan “pembelajaran” dapat diartikan sebagai upaya untuk membelajarkan
pembelajar siswa. Membelajarkan berarti usaha untuk membuat seseorang belajar. Dalam upaya pembelajaran terjadi proses komunikasi antara pembelajar
komunikan dengan guru komunikator. Dari pengertian media dan pengertian pembelajaran di atas maka dapat diartikan
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu alat, metode, atau teknik yang dapat digunakan dalam rangka mengefektifkan komunikasi dan interaksi
antara komunikator guru dengan komunikan pebelajarsiswa dalam proses pembelajaran di kelas Sanaky, 2011:4.
Sementara kata “visual” bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan
direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata. Berasal dari kata Latin “videre” yang artinya melihat yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris
“visual”. Jadi, media pembelajaran visual adalah alat, metode, atau teknik yang digunakan
dalam proses pembelajaran yang dapat dilihat.
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN: MEDIA PEMBELAJARAN SMA KELOMPOK KOMPETENSI E
Modul Guru Pembelajar Mata Pelajaran Fisika SMA
13
Fungsi Media Pembelajaran Visual
Edgar Dale dalam Yusuf, 2010 menggambarkan pentingya visualisasi dan verbalistis dalam pengalaman belajar yang disebut “Kerucut pengalaman Edgar
Dale”. Semakin tinggi tingkatan verbalisme maka semakin abstrak konsep yang dijelaskannya. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah tingkat verbalisme
maka semakin kongkret konsep yang dijelaskan dalam suatu proses pembelajaran. Pada kerucut Edgar, penggunaan verbal, symbol
visual, dan gambar berada pada bagian atas kerucut yang menunjukkan bahwa bagian ini
berada dalam ranah abstraksi. Walaupun berada pada bagian atas “Kerucut Edgar”,
penggunaan pesan-pesan visual dalam
pembelajaran tetap
menjadi bagian yang dapat memberikan
kontribusi dalam keberhasilan
proses pembelajaran.
Visualisasi mempermudah orang untuk
memahami suatu pengertian. Sebuah
“klise” mengatakan bahwa “biarkan gambar yang
berbicara”
menunjukkan bahwa
gambar dapat
menceritakan suatu
peristiwa. Hal ini tidaklah berlebihan karena apabila seorang guru akan menjelaskan ciri-ciri buah mangga yang sudah
matang, maka gambar dari buah mangga tersebut akan lebih menjelaskan barangnya atau pengertiannya daripada definisi atau penjelasan dengan seribu
kata kepada orang yang belum pernah mengenalnya. Contoh lain, foto-foto gunung berapi akan lebih dipahami oleh siswa mengenai peristiwa gunung
meletus dari pada guru menjelaskan peristiwa gunung berapi melalui cerita kata- kata.
Gambar 1
Kerucut PengalamanCone of Experiences
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN: MEDIA PEMBELAJARAN SMA
KELOMPOK KOMPETENSI E
14
Melalui pesan-pesan visual yang ditunjukkan dalam proses pembelajaran, maka media pembelajaran visual berfungsi untuk:
1 menghadirkan objek sebenarnya, 2 membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya,
3 memberi kesamaan persepsi, 4 membuat konsep abstrak ke konsep kongkret,
5 mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah, dan jarak, 6 menyajikan ulang informasi secara konsisten, dan
7 memberi suasana belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai Sanaky, 2011,
8 alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif, 9 membangkitkan motivasi belajar Sumantri, 2001,
10 mengaktifkan respon peserta didik, 11 menyediakan stimulus belajar,
12 memberikan umpan balik dengan cepat, 13 menggalakan latihan yang serasi Derek Rowntrie dalam Sumantri, 2001.
Livie dan Lentz dalam Sanaky, 2011 mengemukakan empat fungsi media pembelajaran visual, yaitu:
1 Fungsi atensi. Media visual merupakan inti, menarik, dan mengarahkan perhatian pembelajar untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang
berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2 Fungsi afeksi. Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan pembelajar ketika belajar membaca teks bergambar. Gambar atau lambang visual akan
dapat menggugah emosi dan sikap pembelajar. 3 Fungsi kognisi. Media visual mengungkapkan bahwa lambang visual
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengar informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4 Fungsi kompensantoris. Media visual memberikan konteks untuk memahami teks membantu pembelajar yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatkannya kembali.