34
kreativitasnya hanya sebesar 74,07 naik menjadi 77,31 dengan aspek mencari pengalaman baru yang semula hanya dilakukan oleh 19 orang siswa
naik menjadi 22 siswa yang melakukan di siklus ke II, dan mengalami peningkatan hingga 90,03 disiklus ke III dengan aspek berani mengambil
resiko yang semula hanya dilakukan oleh 16 siswa naik menjadi 24 siswa di siklus ke III. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kreativitas siswa. Melihat hal tersebut penelitian yang dilakukan Kholishotul Laili sangat mendukung
keberlangsungan untuk penelitian ini.
C. Kerangka Pikir
Metode pembelajaran yang masih konvensial dan kreativitas siswa yang masih sangat rendah, hal ini merupakan tanggung jawab seorang guru dalam
bidang pendidikan. Seorang guru sangat berperan dalam proses pembelajaran dan membantu peserta didiknya untuk mengembangkan kreativitas. Namun yang
terjadi pada kenyataanya guru belum mampu berperan sepenuhnya dalam meningkatkan kreativitas peserta didiknya. Metode yang diberikan kepada pesera
didik masih metode konvensiaonal, sehingga kurang bervariasi pada pembelajaran yang mengakibatkan jenuhnya para pesera didik dalam mengikuti proses
pembelajaran. Keadaan seperti di atas juga terjadi di kelas VIII SMP Negeri 3 Pajangan.
Pembelajaran yang masih didominasi oleh guru, selain itu metode yang digunakan saat proses belajar mengajar juga kurang bervariasi dengan ceramah yang
mengakibatkan peserta didik kurang terlibat pada pembelajaran. Hal tersebut tentu saja mempengaruhi kreativitas peserta didik, karena peserta didik tidak bisa
35
mengeluarkan ide-ide mereka. Disamping peserta didik tidak bisa mengemukakan ide maupun pendapat mereka, yang mengakibatkan peserta didik tidak terbisa
untuk menyelesaikan masalah dan mencari solusi yang tepat. Dengan kondisi seperti ini perlu dicari solusi yang tepat untuk menciptakan proses pembelajaran
yang tepat pada pembelajaran IPS untuk membantu meningkatkan kreativitas peserta didik.
Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan kreativitas peserta didik, seperti metode Mind Mapping dan Problem Solving yang
diharapkan bisa meningkatkan kreativitas peserta didik. Upaya yang dapat meningkatkan kreativtas peserta didik dapat dilakukan dengan penggunaan metode
pembelajaran Mind Mapping dan Problem Solving. Dalam Mind Mapping peserta didik dituntut untuk berkreasi dan menciptakan ide-ide yang kemudian dituangkan
dalam sebuah konsep bergambar. Sementara dengan Pemecahan Masalah peserta didik dihadapkan pada sebuah masalahan sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengetahui pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam aktivitas secara nyata.
36
Berdasarkan pejelasan tersebut, kerangaka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Bagan Kerangka Pikir Penelitian
37
D. Hipotesis Penelitian