79
c. Paparan Hasil Tes Individual Siswa
Pada pelaksanaan siklus I telah menunjukkan peningkatan hasil belajar, namun peningkatan hasil belajar beberapa siswa masih di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal sebagaimana telah ditetapkan oleh Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD Negeri Sukomangli 01 UPT Disdikpora Kecamatan Reban
Kabupaten Batang 2012: 9, yaitu KKM IPA 60. Hasil perbaikan pembelajaran pada siklus I tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 8. Rekap Hasil Tes Individual Siklus I
No Keterangan
Jumlah
1 Nilai rata-rata
65 2.
Siswa yang tuntas belajar 9
3. Siswa yang tidak tuntas belajar
3 4.
Nilai terendah 50
5. Nilai tertinggi
90 6.
Persentase ketuntasan belajar 75
Nilai tuntas klasikal hasil perbaikan pembelajaran siklus I telah mengalami kenaikan yaitu dicapai oleh 9 siswa atau 75 dari sejumlah 12 siswa
telah tuntas belajar, sedangkan 3 siswa lainnya atau 25 dari jumlah 12 siswa belum tuntas belajar. Pada siklus I ini nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terrendah
adalah 50. Hasil post tes siswa secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel daftar nilai siswa siklus I.
80 Berdasarkan data hasil analisis tes siklus I selengkapnya disajikan dalam
diagram berikut:
Diagram 2. Hasil Belajar Siklus I
5. Refleksi Penelitian Siklus I
Penelitian tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan pembelajaran dengan menerapkan langkah-langkah STAD. Seluruh tahap-tahap
pelaksanaan STAD telah dilaksanakan mulai dari tahap persiapan, penyajian materi, kerja kelompok, pemeriksaan hasil kerja kelompok, tes individual,
pemeriksaan tes individual hingga penghargaan kelompok.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Nilai ra-rata2
Siswa belum tuntas
Siswa tuntas
Nilai terrendah
Nilai tertinggi
Persentase Ketuntasan
81 Tahap persiapan belum terlaksana dengan baik karena kelompok yang
terbentuk belum sesuai dengan karakteristik kelompok dalam STAD yang heterogen. Materi disajikan guru melalui penjelasan singkat dengan menggunakan
media dan alat peraga yang tersedia. Dalam menjelaskan guru masih tergesa-gesa sehingga siswa belum dapat menangkap sepenuhnya materi yang disampaikan.
Dalam tahap kerja kelompok sampai tahap pemeriksaan hasil kerja kelompok, kekurangan yang ditemukan adalah kegiatan pembelajaran masih
terasa kaku karena siswa merasa bingung akan apa yang harus dilakukan. Rendahnya kemampuan berbicara siswa juga menjadi masalah yang menghambat
proses pembelajaran. Peran guru sebagai fasilitator tidak berjalan maksimal. Guru seharusnya dapat mengkondisikan kelas sehingga siswa dapat belajar secara
mandiri. Bimbingan secara pribadi maupun kelompok belum terlihat berjalan optimal.
Tahap tes individu dilaksanakan setelah pemeriksaan hasil kerja kelompok. Setelah pelaksanaan tes individu dilanjutkan pemeriksaan dan
penghargaan kelompok. Tahap-tahap tersebut telah terlaksana dengan baik sesuai langkah-langkah STAD.
Pelaksanaan refleksi dilakukan pada akhir siklus I oleh peneliti dan guru. Refleksi bertujuan untuk mengetahui peningkatan keaktifan siswa dalam
pembelajaran yang telah dilakukan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam hal ini, peneliti dan guru kelas IV melakukan evaluasi terhadap
beberapa tindakan yang telah diterapkan untuk diperbaiki pada tindakan berikutnya. Peneliti dan guru kelas IV mendiskusikan hasil pelaksanaan tindakan.