Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Rumusan Masalah

7

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA Kelas IV SDN Sukomangli 01 melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD sehingga dapat diperoleh cara meningkatkanya. 2. Untuk mengetahui besar peningkatan keaktifan siswa yang terjadi dalam pembelajaran IPA Kelas IV SDN Sukomangli 01 melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Guru a. Memberdayakan diri dalam mengambil prakarsa profesional. b. Meningkatkan keterampilan dan kemandirian dalam mengelola program pembelajaran. 2. Bagi siswa a. Meningkatkan keaktifan belajar siswa. b. Memperoleh suasana belajar yang lebih menyenangkan. c. Dapat mengungkapkan gagasan dalam proses penyajian hasil diskusi. d. Memberdayakan potensi siswa terkait dengan interaksi antar siswa dalam proses pembelajaran. 8 3. Bagi Sekolah a. Memberikan pengetahuan bagi guru-guru di SD Negeri Sukomangli 01 tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD. b. Upaya mengadakan inovasi pembelajaran. c. Sebagai bahan kajian untuk mengembangkan proses pembelajaran. 4. Bagi Peneliti a. Sebagai bekal untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran di kelas b. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti melalui penelitian ini. 9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

1. Hakikat Sains

a. Pengertian Sains

Menurut Srini M. Iskandar 1997: 2, kata IPA merupakan singkatan dari kata “Ilmu Pengetahuan Alam” yang diterjemahkan dari bahasa Inggris “Natural Science”, secara singkat disebut Science. Natural artinya alamiah dan berhubungan dengan alam, sedangkan science artinya ilmu pengetahuan. Jadi sains secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu pengetahuan tentang alam atau yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Powler Usman Samatowa, 2006: 2 bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen. Ruang lingkup sains seperti yang ada dalam kurikulum pendidikan di Indonesia adalah Sains tingkat sekolah dasar, Sains Biologi, Sains Fisika, Sains Kimia, Sains Bumi dan Antariksa tingkat sekolah menengah.