Refleksi Penelitian Siklus I
82 Berdasarkan hasil observasi dan tes yang diperoleh pada siklus I, keaktifan
siswa belum bisa dikatakan mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Rata-rata persentase keaktifan dari hasil observasi siswa pada siklus I
baru mencapai 63 dan berada pada kategori baik, belum mencapai kategori sangat baik sesuai indikator keberhasilan sesuai yang telah ditetapkan. Persentase
ketuntasan belajar siswa kelas IV pada siklus I adalah 75, hal ini belum mencapai indikator keberhasilan yaitu persentase ketuntasan belajar minimal
adalah 81. Berdasarkan hasil observasi keaktifan dan prestasi belajar siswa pada siklus I, ditemukan beberapa kekurangan saat pembelajaran dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe STAD sehingga diperlukan perencanaan ulang untuk melaksanakan tindakan siklus II.
83 Berikut tabel kekurangan dan rencana tindakan untuk siklus II:
Tabel 9. Kekurangan dan Rencana Tindakan Siklus II
No. Kekurangan
Rencana Tindakan Siklus II
1. Guru tidak menjelaskan terlebih dahulu
tujuan dan langkah-langkah pembelajaran yang akan diterapkan kepada siswa sehingga
keaktifan dan konsentrasi siswa terganggu. Pada kegiatan awal guru sebaiknya
menjelaskan tujuan dan langkah- langkah proses pembelajaran yang
akan dilakukan sehinngga siswa dapat aktif mengikuti pembelajaran tanpa
merasa bingung apa yang harus dikerjakan.
2. Guru mengalami kesulitan dalam penyajian
materi pada awal pembelajaran. Guru masih terburu-buru dalam menjelaskan.
Guru mempelajari kembali 8 keterampilan mengajar guru. Pada
siklus berikutnya dalam penyajian materi harus lebih pelan dan sistematis
disertai penggunaan pengkondisian dan pemberian reinforcement untuk
memusatkan perhatian siswa. 3.
Kelompok yang terbentuk pada siklus I kurang heterogen, terbukti dengan hasil tes
individu siswa yang menunjukkan bahwa siswa-siswa yang memperoleh nilai yang
tinggi berada pada satu kelompok. Membentukan kelompok yang lebih
heterogen terutama dalam tingkat kecerdasan dengan memperhatikan
perolehan nilai siklus I serta nilai-nilai yang diperoleh sebelumnya.
84
No. Kekurangan
Rencana Tindakan Siklus II
4. Siswa kesulitan dalam kegiatan diskusi
kelompok dan cenderung tergantung instruksi guru.
Mendorong siswa untuk bekerja secara mandiri melalui bimbingan dan
motivasi. Guru harus berkeliling kelas memantau jalannya diskusi kelompok.
5. Kemampuan berbicara dari siswa masih
rendah. Mereka terlihat malu dan enggan untuk menyampaikan gagasan dan
pendapatnya. Guru mendorong siswa untuk mau
berlatih berbicara dengan menghilangkan suasana tegang.
Pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan keberanian siswa.