Paparan data sebelum tindakan
67 cenderung hanya menggunakan metode ceramah. Metode ceramah yang
dilakukan secara terus menerus terlihat membuat siswa menjadi bosan dan kurang antusias dalam belajar. Selain itu keaktifan belajar siswa juga
menjadi rendah. Keadaan ini diduga mengakibatkan prestasi belajar siswa menjadi rendah.
Sesuai dalam Pedoman PKM, peneliti memperoleh beberapa temuan sehubungan dengan keterampilan guru dalam pembelajaran yang dilakukan
secara konvensional yaitu guru: 1 Memberikan apersepsi terlalu cepat; 2 Menjelaskan materi secara verbalistik; 3 Mengadakan tanya jawab singkat;
4 Memberikan beberapa soal untuk dikerjakan siswa; dan 5 Menutup pelajaran dan tidak membuat rangkuman.
Permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran IPA, khususnya yang berasal dari guru di kelas IV SD Negeri Sukomangli 01 Kabupaten
Batang adalah sebagai berikut: 1 guru kurang mengaktifkan siswa dalam pembelajaran; 2 dalam proses belajar mengajar guru masih menggunakan
ceramah dan hafalan; 3 guru belum menggunakan media dan alat peraga dalam pembelajaran dan 4 guru belum menggunakan pendekatan yang
sesuai dalam PBM. Permasalahan yang berasal dari siswa kelas IV SD Negeri Sukomangli
01 Kabupaten Batang, yaitu; 1 Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA masih rendah; 2 Siswa kurang aktif dalam pembelajaran; 3 Sebagian
siswa merasa jenuh dengan metode pembelajaran yang dilaksanakan.
68 Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa
di SD Negeri Sukomangli 01 masih rendah karena guru kurang inovatif dalam menyajikan proses pembelajaran. Rendahnya keaktifan siswa ini dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa.