Strategi Pendidikan Nilai Pendidikan Nilai

20

3. Klasifikasi Pendidikan Nilai

Pendidikan nilai merupakan penanaman dan pengembangan nilai-nilai pada diri seseorang. Untuk itu dalam skripsi ini akan menjelaskan klasifikasi nilai yang harus dikembangkan pada seseorang. Adapun klasifikasi pendidikan nilai tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan Nilai Sosial

Pendidikan nilai sosial adalah segala sesuatu yang dianggap baik dan benar, yang diidam-idamkan masyarakat. Agar nilai-nilai sosial dapat tercipta dalam masyarakat, diperlukan norma sosial dan sanksi- sanksi sosial. Nilai sosial adalah penghargaan yang diberikan masyarakat kepada segala sesuatu yang baik, penting, luhur, pantas, dan mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan dan kebaikan hidup bersama. 25 Clyde Kluckhohn dalam buku Culture and Behavior, menyatakan bahwa “nilai bukan keinginan, melainkan apa yang diinginkan. Artinya, nilai tidak hanya diharapkan, tetapi diusahakan sebagai suatu yang pantas dan benar bagi diri sendiri dan orang lain.

2. Pendidikan Nilai Religi

Pendidikan nilai religi adalah penanaman nilai-nilai yang mengandung aspek agama. Nilai-nilai yang mengandung aspek-aspek agama disini dimaksudkan untuk nilai-nilai yang mengandung unsur keislaman. Oleh karena itu, kajian penanaman nilai-nilai islami di sini tidak mengupas aspek-aspek tersebut secara terperinci, namun dibatasi pada nilai-nilai pokok ajaran islam. Nilai pokok ajaran islam tersebut meliputi aqidah, syariah, dan akhlak. Berikut ini akan dibahas ketiga komponen pokok tersebut adalah sebagai berikut: a Aqidah Aqidah menurut etimologi adalah ikatan, sangkutan. Disebut demikian, karena ia mengikat dan menjadi sangkutan atau 25 Muhammad Alfan, Pengantar Filsafat Nilai, Bandung: CV Pustaka Setia, 2013, h. 242. 21 gantungan segala sesuatu. Dalam pengertian teknis artinya adalah iman atau keyakinan. 26 Dalam hal ini, penanaman nilai-nilai mengenai pokok keimanan islam, ketaqwaan, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Contoh pendidikan nilai dalam ranah ini adalah kewajiban manusia untuk senantiasa bertaqwa pada Allah dan bersyukur yang termuat yang termuat dalam Q.S Lukman ayat 12-13:                                       Artinya: 12. dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu: Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. 13. dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar. b Syariah Syariah dalam bahasa Arab berasal dari kata syar‟i secara harfiah berarti jalan yang harus dilalui oleh setiap muslim. Selain aqidah, akhlak, syari‟at adalah salah satu bagian agama islam. Menurut ajaran islam, syari‟at ditetapkan Allah menjadi patokan hidup setiap muslim. 26 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2008, h. 199