87
munkar, sebagaimana telah diisyaratkan dalam pembahasan tentang “Landasan Tasyri‟I Pendidikan Islam”. Allah swt berfirman:
77
Artinya: “dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf
dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
” QS. al-Imran:104
Narasi dibawah ini akan memberikan gambaran yang lebih gamblang. “Subhanallah-nya sejak Soebandji menjadi lurah di sana,
banyak terjadi perbaikan di segala lini. Seperti perilaku sebagian kecil warga yang gemar berjudi, menjadi tidak ada,
lalu pembangunan sebuah balai desa besar yang selama itu sulit diwujudkan meskipun daerah itu banyak orang kaya.
Selama menjadi lurah, Soebandji juga mendorong masyarakat untuk membangun tempat-tempat ibadah Mushola di setiap
RT dan RW sehingga mendapatkan julukan sebagai lurah
yang senang membangun mushala.” hlm. 74
b. Nilai Kejujuran
Nilai kejujuran, paragraph yang mengandung nilai tersebut dalam novel rumah seribu malaikat sebagai berikut:
“Satu sifat menonjol Soebandji adalah kejujuranny. Meskipun hanya karyawan rendah, Soebandji selalu
menekankan hidup jujur. Kejujuran yang mendorong walikota Madiun menunjuknya menjadi lurah, bahkan lurah
yang selalu dijadikan contoh. Setelah cukup lama bekerja sebagai karyawan Pemda Madiun, dengan sekian banyak
pujian, Soebandji diminta langsung oleh walikota untuk
menjadi lurah.” hlm. 73
77
Abdurrahman an-Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metoda Pendidikan Islam, Bandung: CV Diponegoro, 1992, cet. II, h. 247.
88
Deskripsi penafsiran nilai jujur yaitu sikap dan prilaku untuk bertindak dengan sesungguhnya dan apa adanya, tidak berbohong, tidak
dibuat-buat, tidak
ditambah, tidak
dikurangi, serta
tidak menyembunyikan kejujuran. Tokoh yang berperan dalam menjalankan
kejujuran pada teks di atas adalah Soebandji Ayah Yuli Soebandji adalah seorang ayah yang patut dicontoh, ia benar-benar melaksanakan
pelajaran budi pekerti yang telah diajarkan oleh gurunya. Ini terbukti bahwa ia bersikap apa adanya pada saat menjabat sebagai walikota
Madiun.
4 Pembahasan Hasil Analisis Kontribusi Pendidikan Nilai Terhadap
Pengembangan Pendidikan Keagamaan Islam
Pada novel Rumah Seribu Malaikat banyak sekali teks-teks yang menyebutkan tentang pendidikan. Karena pengarang novel itu sendiri
merupakan seseorang yang berlatar belakang seorang guru PAI dari IAIN Sunan Gunung Djati Bandung. Sudah pasti isi dari novel itu banyak sekali
metode-metode yang bisa di pakai untuk menanamkan pendidikan nilai terhadap anak sejak mereka kecil. Proses pendidikan nilai yang diajarkan
oleh Yuli dan Badawi sangat penting untuk pembentukan karakter anak- anaknya.
Pembentukan karakter itu telah dibuktikan oleh anak asuh Yuli, yang tumbuh dengan pribadi qurani dan taat kepada al-Quran dan Sunnah Rasul.
Hal ini membuktikan bahwa proses pendidikan nilai tersebut telah mencapai prilaku yang dikehendaki. Dan dari pendidikan nilai tersebut ternyata telah
menghasilkan anak-anak yang sangat disiplin dan taat. Di sini jelaslah bahwa, proses pendidikan nilai yang direpresentasikan oleh novel rumh
seribu malaikat memberikan konstruksi ideologi nilai-nilai Islam. Dengan adanya konstruksi idelogi nilai-nilai Islam tersebut, juga
merupakan salah satu sumbangsi dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan Islam untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, yang
89
berbekal pengetahuan, pribadi yang Islami, dan kompentensi ungul yang dibangun oleh seluruh sinergi positif.
Novel rumah seribu malaikat merupakan novel pendidikan Islam yang dapat membangun citra pendidikan Islam, terbukti dengan adanya
teks, paragraf dan dialog novel rumah seribu malaikat yang medeskripsikan pesan pengajaran yang bukan hanya mentransfer
pengetahuan saja tetapi juga memberikan pesan nilai-nilai Islam yang berupa nilai syariah, aqidah, dan akhlak atau budi pekerti sebagai
bekal atau pegangan moral anak-anaknya di masa depan. Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa pesan-pesan tentang
pendidikan nilai yang terdapat pada novel rumah seribu malaikat karya Yuli Badawi dan Hermawan Aksan, yang telah ditanamkan atau diajarkan
oleh mereka pada anak-anaknya baik berupa nilai aqidah, syariah, dan akhlak atau budi pekerti telah memberikan kontribusi terhadap
pendidikan Islam, pendidik, peserta didik berupa kontruksi ideologi dengan harapan agar pendidikan Islam dapat menghasilkan pribadi yang
sesuai dengan agama islam.