42
1 Data diurutkan dari terkecil hingga terbesar 2 Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus: Zi =
SD X
Xi
3 Nilai Zi dikonsultasikan dengan daftar F Kolom Z
tabel
4 Untuk kolom F Zi : Jika Zi negatif maka F Zi = 0,5 – Zt dan jika Zi positif, maka F Zi = 0,5 + Zt
5 Untuk kolom SZi: SZi = Zn
Zi S
Zi F
6 Jumlah responden 7 Kolom merupakan harga mutlak dari selisih antara
F Zi – S Zi 8 Menentukan harga terbesar dari harga mutlak tersebut untuk membentuk Lo.
Apabila Lo
hitung
Lo
tabel
maka sampel berasal dari distribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi homogen atau tidak. Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji Fisher
Uji-F. Langkah-langkah melakukan pengujian homogenitas dengan uji F sebagai berikut:
21
a. Tentukan taraf signifikasi α untuk menguji hipotesis: H
: =
varian 1 sama dengan varian 2 atau homogen H
1
: ≠
varian 1 tidak sama dengan varian 2 atau tidak homogen Dengan kriteria pengujian homogenitas mengacu hipotesis di atas:
- Terima H
jika F
hitung
F
tabel
; dan -
Tolak H jika F
hitung
F
tabel
b. Menghitung varian tiap kelompok data. c. Tentukan nilai F
hitung
, yaitu =
21
Supardi,. op. cit,. h. 142.
43
d. Tentukan nilai F
tabel
untuk taraf signifikansi α, dk
1
=dk
pembilang
= n
a
– 1, dan dk
2
= dk
penyebut
= n
b
– 1. Dalam hal ini n
a
= banyaknya data kelompok varian terbesar pembilang dan n
b
= banyaknya data kelompok varian terkecil penyebut. e. Lakukan pengujian dengan cara membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel
.
2. Uji Hipotesis a. Data Terdistribusi Normal dan Homogen
Jika hasil analisis datanya berdistribusi normal dan homogen, maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji statistik parametrik yaitu uji-t. Uji t harus diawali
dengan serangkaian pengujian yang lain seperti
22
: 1 Merumuskan hipotesis nol terarah atau tidak terarah
2 Menentukan sampel representatif termasuk ukuran sampelnya 3 Menguji normalitas sebaran data setiap kelompok penelitian
4 Jika kedua kelompok sebaran datanya normal, dilanjutkan dengan pengetesan homogenitas varians.
5 Jika kedua varians kelompok data itu homogen, baru dilanjutkan dengan uji t. 6 Jika salah satu atau kedua kelompok penelitian memiliki data yang tidak normal,
maka pengujian perbedaan dua rata-rata mean ditempuh dengan analisis tes statistik nonparametrik.
7 Jika ternyata sebaran datanya normal, tetapi varians datanya tidak homogen, maka pengujian perbedaan dua rata-rata mean ditempuh dengan analisis uji t.
Untuk data yang berdistribusi normal, pengujian hipotesis yang digunakan yaitu uji-t. Secara matematis, uji-t tersebut dirumuskan dalam persamaan berikut ini:
22
Supardi, op. cit., h. 328.
2 1
2 1
1 1
n n
dsg X
X t