Kelebihan Model Guided Discovery Learning
17
perilakunya dibanding sebelumnya. Hubungan ini digambarkan pada Gambar 2.1 berikut
25
:
Gambar 2.1 Hubungan Siklus Hasil Belajar
Sistem Pendidikan Nasional merumuskan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikulum maupun tujuan intruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari
Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu
26
: 1 Ranah Kognitif
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis,
dan evalauasi. 2 Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3 Ranah Psikomotorik Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan, gerakan
keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif
27
. Ranah psikologis siswa yang terpenting ialah ranah kognitif. Ranah yang
berkedudukan di otak ini, dalam perspektif psikologi kognitif ialah sumber sekaligus pengendali ranah-ranah lainnya, yaitu ranah afektif rasa dan ranah
psikomotorik karsa. Bruner menyebut pandangan tentang belajar atau
25
Nana Sudjana, Peningkatan Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2008. cet. ke-14, h.2
26
Ibid., h.22
27
Siti Mutoharoh,. Op.cit,. h. 23.
Tujuan Intruksional
Pengalaman Belajar Hasil Belajar
18
pertumbuhan kognitif sebagai konseptualisme instrumental. Pandangan ini berpusat pada dua prinsip, yaitu pengetahuan seseorang tentang alam didasarkan
pada model-model tentang kenyataan yang dibangunnya, dan kedua model-model pembelajaran semacam itu mula-mula diadopsi dari kebudayaan seseorang,
kemudian model-model itu diadaptasikan pada kegunaan bagi orang bersangkutan
28
. Persepsi seseorang tentang suatu peristiwa merupakan suatu proses
konstruktif. Dalam proses ini orang itu menyusun suatu hipotesis dengan mengubungkan data inderanya pada model yang telah disusunnya tentang alam,
lalu menguji hipotesisnya terhadap sifat-sifat tambahan dari peristiwa itu
29