Harly Christy M. Siagian : Penerapan Manajemen Pengetahuan Dalam Pengolahan Grey Literature Dan Koleksi Repository Pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, 2009.
Dari jawaban di atas dapat diketahui bahwa dalam pengolahan koleksi repository pada Perpustakaan USU telah diterapkan manajemen pengetahuan. Dalam hal ini
Perpustakaan USU telah menyediakan informasi tentang pengolahan koleksi repository, dan ketentuan-ketentuan atau aturan tentang pengolahan koleksi repository Perpustakaan
USU.
4.3.8 Keuntungan Penerapan Manajemen Pengetahuan
Berikut ini pendapat yang diperoleh dari Kepala dan Staf Sub.Divisi Sistem Automasi.
Kepala Sub.Divisi Sistem Automasi Keuntungan utama yang didapat adalah bahwa koleksi grey literature
merupakan jenis koleksi yang unik karena hanya dimiliki oleh institusi tertentu atau merupakan koleksi digital muatan lokal digital local content.
Staf Sub.Divisi Sistem Automasi
Pelaksanaan proses kerja dan penyebaran informasi atau pengetahuan lebih terorganisir sehingga lebih efektif dan efisien.
Dari kedua informasi di atas dapat dinyatakan bahwa keuntungan dari penerapan manajemen pengetahuan dalam pengolahan koleksi repository adalah membantu
pelaksanaan proses kerja dan penyebaran informasi menjadi lebih terorganisir sehingga lebih efektif dan efisien. Dengan demikian manajemen pengetahuan sangat berguna
untuk organisasi dalam memudahkan pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Hal ini erat hubungannya dengan penyebaran dan peningkatan pengetahuan tenaga kerja sebagai
pelaksana kegiatan yang direncanakan.
Harly Christy M. Siagian : Penerapan Manajemen Pengetahuan Dalam Pengolahan Grey Literature Dan Koleksi Repository Pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, 2009.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dan pembahasan yang dilakukan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Koleksi grey literature Perpustakaan USU yang dijadikan koleksi deposit dan
koleksi repository diperoleh dari karya ilmiah yang dihasilkan oleh seluruh unit yang ada di lingkungan USU dan wajib diserahkan ke perpustakaan
universitas dalam bentuk tercetak dan elektronik CD sesuai dengan keputusan rektor no.1240H5SKPK2007.
b. Untuk pengadaan koleksi grey literature tidak dilakukan pemilihan
disebabkan oleh koleksi ini sudah terpilih dan berbeda dengan buku yang harus dipilihdiseleksi sesuai dengan kebutuhan pengguna sebelum diadakan
pada perpustakaan. c.
Dalam proses pengadaan koleksi grey literature diterapkan manajemen pengetahuan. Dengan diterapkan manajamen pengetahuan ini dapat
membantu dan memudahkan pustakawan bagian pengadaan bekerja dengan efektif dan efisien. Dalam hal ini Perpustakaan USU telah menyediakan
petunjuk teknis atau standar prosedur operasional untuk membantu dan memudahkan pelaksanaan pekerjaan secara efektif dan efisien.
d. Dalam pengatalogan deskriptif, pedoman yang digunakan adalah Anglo
American Cataloguing Rules 2 AACR 2, Peraturan Katalogisasi Indonesia, dan Daftar Tajuk Seragam untuk Nama-Nama Geografi dan Badan
Koorporasi Indonesia. Pedoman yang digunakan dalam pengatalogan subjekklasifikasi adalah Dewey Decimal Classification DDC edisi ke-22.
e. Dalam pengolahan koleksi grey literature tercetak menggunakan dua program
komputer sekaligus yaitu Compact Disk System – Integrated System CDSISIS dan Sistem Informasi Perpustakaan Terpadu v3.0 SIPUS V3.0.