Kisi-Kisi Wawancara Prosedur Pelaksanaan Wawancara Analisis Data

Harly Christy M. Siagian : Penerapan Manajemen Pengetahuan Dalam Pengolahan Grey Literature Dan Koleksi Repository Pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, 2009. Wawancara tak berstruktur dilakukan dengan tidak mempersiapkan pertanyaan sebelumnya, pewawancara boleh menanyakan apa saja yang dianggapnya perlu dalam situasi wawancara itu. Pertanyaan tidak diajukan dalam urutan yang sama, bahkan pertanyaannya pun tak selalu sama. Namun ada baiknya bila pewawancara sebagai pegangan mencatat pokok-pokok penting yang akan dibicarakan sesuai dengan tujuan wawancara. Dari uraian di atas, penulis memilih menggunakan teknik wawancara berstruktur dalam penelitian ini.

3.5.2 Kisi-Kisi Wawancara

Tabel-2. Komponen faktor-faktor yang akan ditanyakan dalam wawancara No. Indikator 1. Cara pengadaan koleksi grey literature 2. Prosedur kerja dan pihak yang terlibat dalam pemilihan koleksi grey literature 3. Prosedur kerja melakukan inventarisasi 4. Pedoman melakukan katalogisasi dan klasifikasi koleksi grey literature 5. Prosedur kerja pengolahan serta kelengkapan bahan pustaka 6. Prosedur kerja penjajaran koleksi grey literature 7. Format isi dan tampilan dokumen grey literature elektronik yang dilayankan 8. Prosedur kerja pengolahan koleksi grey literature elektronik 9. Penerapan manajemen pengetahuan dalam pengolahan koleksi grey literature

3.5.3 Prosedur Pelaksanaan Wawancara

Wawancara dilaksanakan dengan memberikan pertanyaan terstruktur secara tertulis kepada responden, yang selanjutnya akan dijawab oleh responden.

3.5.4 Analisis Data

Data yang berasal dari jawaban-jawaban responden yang telah dikumpulkan melalui wawancara selanjutnya dianalisa, dengan menggunakan metode deskriptif, yang akan menjadi sumber pembuatan laporan hasil penelitian. Harly Christy M. Siagian : Penerapan Manajemen Pengetahuan Dalam Pengolahan Grey Literature Dan Koleksi Repository Pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, 2009.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara, metode tersebut dilakukan dengan wawancara terstruktur dimana pertanyaan diajukan secara tertulis untuk dijawab oleh responden. Maka pada bab berikut akan dijabarkan hasil dari penelitian yang dilakukan dan pembahasannya.

4.1 Pengadaan

Pengadaan bahan pustaka pada suatu perpustakaan sangat penting dilakukan untuk menambah jumlah koleksi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna dan meningkatkan kemutakhiran koleksi. Koleksi yang dimaksud termasuk koleksi grey literature. Berikut ini akan diuraikan pengadaan koleksi grey literature tercetak di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

4.1.1 Sumber Koleksi Grey Literature

Grey literature literatur kelabu merupakan salah satu jenis koleksi di perpustakaan perguruan tinggi yang terdiri dari laporan penelitian atau dokumen- dokumen yang merupakan hasil kajian, karya ilmiah, makalah seminar, dan sebagainya. Berikut ini jawaban wawancara dari Kepala Divisi Pengadaan, bahwa Koleksi grey literature pada Perpustakaan USU diperoleh dari karya ilmiah dan non ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, hasil penelitian, karya ilmiah dosen, prosiding, pidato pengukuhan guru besar, dan pidato rektor yang dihasilkan di USU dan wajib diserahkan ke perpustakaan universitas dalam bentuk tercetak dan file elektronik CD, hal ini sesuai dengan keputusan rektor no.1240H5SKPK2007. Dari jawaban di atas dapat diketahui bahwa koleksi grey literature Perpustakaan USU yang dijadikan koleksi deposit dan koleksi repository diperoleh dari karya ilmiah dan non ilmiah yang dihasilkan oleh seluruh unit yang ada di lingkungan USU dan wajib