Dinamisme HASIL DAN PEMBAHASAN

Universitas Sumatera Utara berhubungan dengan pelajaran yang sedang dipelajari. Tabel 4.10 menunjukkan bahwa dari 66 responden, mayoritas responden menjawab tidak pernah guru tidak mengetahui jawaban pertanyaan yang diajukan atau guru selalu bisa menjawab pertanyaan yang diajukan murid.

c. Dinamisme

Penyampaian pesan yang baik bukan hanya mengenai pesan itu sendiri tetapi juga bagaimana pesan itu disampaikan. Pesan yang disampaikan apabila penyampaiannya disesuaikan dengan komunikan yang akan menerima pesan maka, pesan itu sendiri akan dapat di terima dengan baik. Intonasi bicara, tempo berbicara serta kejelasan dalam berkata-kata merupakan beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penyampaian pesan. Tempo berbicara dan kejelasan penyampaian kata-kata akan dibahas berikut ini.

1. Guru Berbicara dengan Cepat

Peserta didik sekolah luar biasa memerlukan perhatian khusus dalam penyampaian pesan. Peserta didik kelas B tentunya memerlukan cara berkomunikasi yang berbeda dengan peserta didik kelas C. Pada tahap awal perkenalan, pengajar kelas B akan menggunakan cermin sebagai alat bantu dalam berkomunikasi dengan peserta didik. Hal ini diperlukan agar peserta didik terbiasa membaca gerakan bibir pengajar. Pada tahap awal perkenalan, pengajar kelas C akan memperlihatkan ketegasan yang cukup saat berkomunikasi dengan peserta didik. Hal ini dikarenakan peserta didik kelas C memiliki kekurangan dalam hal pengendalian diri. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Guru Berbicara dengan Cepat Uraian Frekuensi Persen Lembut 50 75,8 Kurang cepat 8 12,1 Cepat 7 10,6 Sangat cepat 1 1,5 Total 66 100 Sumber: P11FC13 Peserta didik kelas B akan merasa sangat terbantu dalam menerima pelajaran apabila pengajar menggunakan bahasa isyarat ketika menjelaskan. Hal ini dikarenakan peserta didik kelas B memiliki gangguan pendengaran dan berkata-kata. Peserta didik kelas C akan sangat terbantu dalam menerima pelajaran apabila pengajar menjelaskan pelajaran dengan selambat dan sejelas mungkin. Hal ini dikarenakan peserta didik kelas C memiliki gangguan dalam menangkap pelajaran. Tabel 4.11 menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 50 orang 75,8 menyatakan guru berbicara dengan lembut, sebanyak 8 orang 12,1 responden menyatakan guru berbicara dengan kurang cepat, sebanyak 7 orang 10,6 responden menyatakan guru berbicara dengan cepat dan sebanyak 1 orang 1,5 responden menyatakan guru berbicara dengan sangat cepat. Guru yang dapat berbicara dengan lembut sangatlah membantu responden dalam memahami pelajaran. Peserta didik SLB memang memiliki gangguan dalam menangkap pelajaran sehingga pengajar sangat disarankan untuk sebisa mungkin membuat peserta didik mengerti salah satunya dengan cara selambat dan sejelas mungkin ketika menjelaskan pelajaran. Universitas Sumatera Utara

2. Mendengar atau Mengerti dengan Jelas Tabel 4.12

Mendengar atau Mengerti dengan Jelas Uraian Frekuensi Persen Tidak jelas 3 4,5 Kurang jelas 5 7,6 Jelas 54 81,8 Sangat jelas 4 6,1 Total 66 100 Sumber: P12FC14 Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 66 responden sebanyak 3 orang 4,5 menyatakan tidak jelas mendengar atau mengerti apa yang disampaikan oleh guru, sebanyak 5 orang 7,6 menyatakan kurang jelas mendengar atau mengerti apa yang disampaikan oleh guru, sebanyak 54 orang 81,8 menyatakan jelas mendengar atau mengerti apa yang disampaikan oleh guru dan sebanyak 4 orang 6,1 menyatakan sangat jelas mendengar atau mengerti apa yang disampaikan oleh guru. Peserta didik tunarungu atau kelas B mengharuskan pengajar untuk selambat dan sejelas mungkin berbicara atau menggunakan bahasa isyarat ketika menjelaskan di dalam kelas. Peserta didik tunagrahita atau kelas C mengharuskan pengajar untuk mengajar dengan kesabaran tinggi. Peserta SLB kelas C tidak sebaik peserta SLB kelas B dalam menerima pelajaran.

d. Sosiabilitas

Dokumen yang terkait

Komunikasi Interpersonal Dan Prestasi Belajar (Studi Korelasional Komunikasi Interpersonal Dosen dan Mahasiswa Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara)

5 56 101

Komunikasi Persuasif Hakim Pengadilan Agama dalam Memediasi Masalah Perceraian (Studi Kasus Komunikasi Persuasif Hakim Pengadilan Agama dalam Memediasi Masalah Perceraian)

5 53 167

Komunikasi Persuasif Dan Prestasi Belajar (Studi Korelasional Tentang Komunikasi Persuasif Pengajar Terhadap Prestasi Belajar Anak Didik Di Slb-E Negeri Pembina Medan)

0 0 16

Komunikasi Persuasif Dan Prestasi Belajar (Studi Korelasional Tentang Komunikasi Persuasif Pengajar Terhadap Prestasi Belajar Anak Didik Di Slb-E Negeri Pembina Medan)

0 0 1

Komunikasi Persuasif Dan Prestasi Belajar (Studi Korelasional Tentang Komunikasi Persuasif Pengajar Terhadap Prestasi Belajar Anak Didik Di Slb-E Negeri Pembina Medan)

0 0 7

Komunikasi Persuasif Dan Prestasi Belajar (Studi Korelasional Tentang Komunikasi Persuasif Pengajar Terhadap Prestasi Belajar Anak Didik Di Slb-E Negeri Pembina Medan)

0 0 36

Komunikasi Persuasif Dan Prestasi Belajar (Studi Korelasional Tentang Komunikasi Persuasif Pengajar Terhadap Prestasi Belajar Anak Didik Di Slb-E Negeri Pembina Medan)

0 0 2

Komunikasi Persuasif Dan Prestasi Belajar (Studi Korelasional Tentang Komunikasi Persuasif Pengajar Terhadap Prestasi Belajar Anak Didik Di Slb-E Negeri Pembina Medan)

0 0 14

Pengaruh Komunikasi Keluarga terhadap Prestasi Belajar Anak

1 2 24

Komunikasi Persuasif pada Pendidikan Anak

0 0 8