Karakteristik Responden Analisis Tabel Tunggal

Universitas Sumatera Utara

4.3 Analisis Tabel Tunggal

4.3.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden disajikan untuk mengetahui latar belakang responden. Karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, suku, pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua dan penghasilan orangtua. Berikut penjabaran rincian mengenai karakteristik responden. Tabel 4.1 Jenis kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persen Laki-laki 42 63,6 Perempuan 24 36,4 Total 66 100 Sumber: P1FC3 Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 66 responden, yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 42 orang 63,6 dan perempuan berjumlah 24 orang 36,4. Maka terlihat dengan jelas bahwa yang menjadi mayoritas sampel dalam penelitian ini adalah responden dengan jenis kelamin laki-laki. Tabel 4.2 Usia Usia tahun Frekuensi Persen 11-12 tahun 13-14 tahun 5 7,6 15-16 tahun 18 27,3 16 tahun 43 65,1 Total 66 100 Sumber: P2FC4 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 66 responden, tidak terdapat responden yang berusia 11-12 tahun, responden berusia 13-14 tahun berjumlah 5 orang 7,6, responden berusia 15-16 tahun berjumlah 18 orang 27,3, dan responden yang berusia 16 tahun berjumlah 43 orang 65,1. Berdasarkan tabel diatas dapat terlihat bahwa mayoritas responden berusia 16 tahun masih Universitas Sumatera Utara tergolong dalam usia remaja dimana perubahan fisik maupun psikologis. Peserta didik sekolah luar biasa tidak memiliki batasan usia, sehingga peserta didik akan lulus atau naik kelas jika pengajar merasa peserta didik sudah mencapai prestasi belajar sesuai standar. Tabel 4.3 Suku Uraian Frekuensi Persen Batak 32 48,5 Jawa 17 25,8 Melayu 8 12,1 Lainnya 9 13,6 Total 66 100 Sumber: P3FC5 Tabel diatas menunjukkan dari 66 orang responden, 32 orang 48,5 berasal dari suku Batak yang berjumlah, suku Jawa sebanyak 17 orang 25,8, suku Melayu sebanyak 8 orang 12,1 dan yang berasal dari suku lainnya Nias, Padang, Palembang dan Aceh sebanyak 9 orang 13,6. Mayoritas responden yang berasal dari suku Batak menjadi mayoritas dalam penelitian ini dikarenakan banyaknya masyarakat Batak yang memiliki kesadaran akan pentingnya pencapaian pendidikan setinggi mungkin. Sedangkan untuk suku Jawa, Melayu dan lainnya masih belum memiliki pandangan yang terbuka akan pentingnya pencapaian pendidikan setinggi mungkin terutama untuk para siswi. Suku Jawa misalnya, masih memiliki pandangan bahwa perempuan tidak perlu memiliki pendidikan yang tinggi. Kemampuan mengurus keluarga menjadi faktor yang lebih penting, sehingga banyak perempuan yang berasal dari suku Jawa sudah menikah di usia yang relatif muda. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Orangtua Uraian Frekuensi Persen SD 2 3 SMP 10 15,2 SMA 38 57,6 AkademiSarjana 16 24,2 Total 66 100 Sumber: P4FC6 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pendidikan terakhir orangtua yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah jenjang Sekolah Dasar SD sebanyak 2 orang 3, Sekolah Menengah Pertama SMP sebanyak 10 orang 15,2, Sekolah Menengah Atas SMA sebanyak 58 orang 57,6 dan AkademiSarjana sebanyak 16 orang 24,2. Dari data di atas dapat di lihat bahwa mayoritas pendidikan orangtua responden berasal dari jenjang Sekolah Menengah Atas SMA. Pendidikan terakhir orangtua menunjukkan bahwa orangtua mendukung responden untuk memperoleh pendidikan atau kemampuan mengurus diri sendiri yang lebih baik. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Pekerjaan Orangtua Uraian Frekuensi Persen PNS 15 22,7 Pegawai Swasta 18 27,3 Wiraswasta 33 50 Lainnya Total 66 100 Sumber: P5FC7 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 66 responden, orangtua yang berprofesi atau bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil PNS sebanyak 15 orang 22,7, Pegawai Swasta sebanyak 18 orang 27,3, Wiraswasta sebanyak 33 orang 50 dan tidak terdapat pekerjaan di luar tiga pekerjaan tersebut. Berdasarkan tabel di atas mayoritas pekerjaan orangtua responden adalah sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 50. Semakin baik pekerjaan orangtua responden, semakin besar pula dukungan orangtua kepada responden untuk menuntut pendidikan atau kemampuan mengurus diri sendiri yang lebih baik serta semakin baik pula pemenuhan kebutuhan pendidikan responden dapat terpenuhi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Penghasilan Orangtua Uraian Frekuensi Persen 500.000 7 10,6 500.000 – 1.000.000 18 27,3 1.000.001 – 2.000.000 28 42,4 2.000.001 – 3.000.000 10 15,2 3.000.0000 3 4,5 Total 66 100 Sumber: P6FC8 Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa mayoritas penghasilan orangtua dari 66 responden yakni Rp. 1.000.001 – Rp. 2.000.000 perbulan sebanyak 28 orang 42,4, yang di susul dengan Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 perbulan sebanyak 18 orang 27,3, yang di susul dengan Rp. 2.000.001 – Rp. 3.000.000 perbulan sebanyak 10 orang 15,2, yang di susul dengan Rp. 500.000 perbulan sebanyak 10 orang 10,6 dan Rp. 3.000.000 perbulan sebanyak 3 orang 4,5. Dari 66 orang responden, 18 responden yang menyatakan bahwa penghasilan orangtua mereka yaitu 500.000 – 1.000.000 merupakan responden yang memiliki orangtua berprofesi sebagai pedagang pasar, pedagang klontong maupun ibu rumah tangga. 28 responden menyatakan bahwa penghasilan orangtua mereka yaitu 1.000.001 – 2.000.000 merupakan responden yang memiliki orangtua berprofesi sebagai pegawai negeri, pegawai swasta maupun berwiraswasta. Sepuluh orang responden menyatakan bahwa penghasilan orangtua mereka yaitu 2.000.001 – 3.000.000 merupakan responden dengan profesi orangtua POLRITNI, pensiunan PNS, pegawai swasta maupun berwiraswasta. Semakin besar penghasilan orangtua, semakin tinggi tingkat pemenuhan kebutuhan terpenuhi. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Komunikasi Persuasif

Dokumen yang terkait

Komunikasi Interpersonal Dan Prestasi Belajar (Studi Korelasional Komunikasi Interpersonal Dosen dan Mahasiswa Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara)

5 56 101

Komunikasi Persuasif Hakim Pengadilan Agama dalam Memediasi Masalah Perceraian (Studi Kasus Komunikasi Persuasif Hakim Pengadilan Agama dalam Memediasi Masalah Perceraian)

5 53 167

Komunikasi Persuasif Dan Prestasi Belajar (Studi Korelasional Tentang Komunikasi Persuasif Pengajar Terhadap Prestasi Belajar Anak Didik Di Slb-E Negeri Pembina Medan)

0 0 16

Komunikasi Persuasif Dan Prestasi Belajar (Studi Korelasional Tentang Komunikasi Persuasif Pengajar Terhadap Prestasi Belajar Anak Didik Di Slb-E Negeri Pembina Medan)

0 0 1

Komunikasi Persuasif Dan Prestasi Belajar (Studi Korelasional Tentang Komunikasi Persuasif Pengajar Terhadap Prestasi Belajar Anak Didik Di Slb-E Negeri Pembina Medan)

0 0 7

Komunikasi Persuasif Dan Prestasi Belajar (Studi Korelasional Tentang Komunikasi Persuasif Pengajar Terhadap Prestasi Belajar Anak Didik Di Slb-E Negeri Pembina Medan)

0 0 36

Komunikasi Persuasif Dan Prestasi Belajar (Studi Korelasional Tentang Komunikasi Persuasif Pengajar Terhadap Prestasi Belajar Anak Didik Di Slb-E Negeri Pembina Medan)

0 0 2

Komunikasi Persuasif Dan Prestasi Belajar (Studi Korelasional Tentang Komunikasi Persuasif Pengajar Terhadap Prestasi Belajar Anak Didik Di Slb-E Negeri Pembina Medan)

0 0 14

Pengaruh Komunikasi Keluarga terhadap Prestasi Belajar Anak

1 2 24

Komunikasi Persuasif pada Pendidikan Anak

0 0 8