3. Disiplin Progresif adalah suatu kebijakan disiplin yang memberikan hukuman- hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-pelanggaran yang berulang.
Disiplin progresif ditunjukkan sebagai berikut: 1
Teguran secara lisan kepada penyelia 2
Teguran tertulis dengan catatan dalam file personalia 3
Skorsing dari pekerjaan satu sampai tiga hari 4
Skorsing satu minggu atau lebih lama 5
Diturunkan pangkatnya 6
Dipecat Penetapan jenis sanksi disiplin yang akan dijatuhkan kepada guru yang
melanggar hendaknya dipertimbangkan dengan cermat, teliti, dan seksama bahwa sanksi disiplin yang akan dijatuhkan tersebut setimpal dengan tindakan dan perilaku
yang diperbuat. Sanksi disiplin tersebut dapat diterima dengan rasa keadilan. Guru yang diberikan sanksi disiplin tersebut dapat diterima dengan rasa keadilan. Kepada
guru yang pernah diberikan sanksi disiplin dan mengulangi lagi pada kasus yang sama, perlu dijatuhi sanksi disiplin yang lebih berat dengan tetap berpedoman pada
kebijakan pemerintah yang berlaku.
2.4 Tunjangan Profesi
2.4.1 Pengertian Tunjangan
Hasibuan 2009 menyatakan tunjangan adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima oleh guru
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan atas suatu organisasi atau organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Mangkunegara 2009 menyatakan bahwa “Pemberian tunjangan adalah suatu penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak pimpinan
organisasi kepada pegawai agar mereka bekerja dengan motivasi tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi atau dengan kata lain
pemberian tunjangan merupakan pemberian uang di luar gaji yang dilakukan oleh pihak pimpinan organisasi sebagai pengakuan terhadap prestasi kerja dan
kontribusi pegawai kepada organisasi”. Nawawi 2005 menyatakan bahwa tunjangan bagi organisasi atau
perusahaan berarti penghargaan pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya melalui bekerja. Dengan kata lain
tunjangan itu adalah hal-hal atau usaha yang harus diperhatikan dan dibangun untuk menggairahkan guru agar rajin bekerja dan dapat mencapai hasil yang lebih
baik sehingga tercipta efektifitas kerja guru. Pengertian efektifitas guru dalam hal ini adalah pencapaian hasil yang baik dan tepat melalui kegairahan kerja. Dengan
pemberian tunjangan ini maka para guru mendapatkan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan bagi pemerintah akan memperoleh keuntungan
berupa peningkatan produktifitas kerja. Pada dasarnya, setiap orang ingin bekerja dengan baik, hanya saja harus
diakui tidak semua orang dapat bekerja dengan baik. Diantara pekerja yang diterima bekerja dalam suatu perusahaan pemerintahan yang notabene telah
diseleksi sebelum diterima akan menunjukkan produktifitas kerja yang sama, hal ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti: pendidikan dan pengalaman, tingkat
kerajinan atau kurangnya motivasi yang diberikan adalah merupakan tanggung
Universitas Sumatera Utara
jawab instansi dengan demikian rendahnya produktifitas kerja seseorang atau keseluruhan pekerja yang diakibatkan oleh kurangnya motivasi kerja harus
sesegera mungkin diatasi oleh instansi. Hasibuan 2009 memberikan defenisi sebagai berikut: “Tunjangan adalah
daya perangsang yang diberikan kepada guru tertentu berdasarkan produktivitas kerjanya agar guru terdorong meningkatkan produktivitas kerjanya”.
Mangkunegara 2009 menyatakan: “Tunjangan adalah suatu penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak pimpinan organisasi kepada guru agar
mereka bekerja dengan motivasi tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan- tujuan organisasi”.
Marihot 2009 menyatakan bahwa tunjangan adalah bentuk pembayaran langsung yang didasarkan atau dikaitkan langsung dengan kinerja dan gain
sharing yang juga dikaitkan dengan kinerja dan diartikan sebagai pembagian keuntungan bagi guru akibat peningkatan produktivitas atau penghematan biaya.
Nawawi 2005 menyatakan bahwa tunjangan adalah penghargaan ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas
kerjanya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu. Sistem Imbalan Reward System menurut Ruvendi 2005 merupakan
pemberian kepada pegawai atau sesuatu yang diterima pegawai sebagai balas jasa atas prestasinya kepada perusahaan dalam melaksanakan pekerjaan. Imbalan
ekonomi biasanya diberikan dalam bentuk gaji, upah, tunjangan, bonus, insentif, dan lain-lain. Umumnya imbalan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu imbalan
intrisik dan imbalan ekstrinsik. Imbalan intrinsik adalah imbalan yang bersumber
Universitas Sumatera Utara
dari diri para pegawai sendiri seperti penyelesaian tugas, prestasi, otonomi, perkembangan pribadi. Sedangkan imbalan ekstrinsik adalah imbalan yang berasal
dari luar pegawai seperti gaji dan tunjangan, interpersonal status dan pengakuan, serta promosi. Disamping itu, reward atau penghargaan yang diperoleh atau
diharapkan akan diperoleh sebagai konsekwensi dari apa yang mereka kerjakan akan merubah perilaku manusia secara fundamental, sehingga dapat
mengendalikan cara kerja seseorang dalam organisasi. Ada 3 sifat dalam membangun sistem reward yaitu;
a. mengaitkan sistem reward dengan tujuan organisasi
b. memperluas sistem reward yang melampui batas-batas perusahaan
c. mendorong orang-orang dalam organisasi menentukaan reward sendiri.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa tunjangan merupakan suatu sarana untuk memberikan daya perangsang kepada
gurunya dalam tugas yang diberikan kepadanya. Jadi pada pengertian ini tunjangan merupakan suatu cara atau sarana untuk menggerakkan tenaga kerja
agar melakukan tugasnya sehingga apa yang dituju oleh instnasi atau organisasi dapat diraih dengan baik. Berbagai sistem tunjangan yang dikenal dewasa ini
dapat digolongkan pada dua kelompok utama yaitu sistem tunjangan pada tingkat individual dan pada tingkat kelompok, yang termasuk pada sistem individual
menurut Siagian 2010 antara lain: 1 Piece Work
Salah satu teknik yang lumrah digunakan untuk mendorong para guru meningkatkan produktivitas kerjanya adalah dengan jalan memberikan tunjangan
Universitas Sumatera Utara
finansial berdasarkan jumlah hasil pekerjaan pegawai yang dinyatakan dalam unit produksi. Dasar perhitungannya jelas bahwa makin banyak unit produksi yang
mereka hasilkan, Makin tinggi pula tunjangan yang diterimanya. 2 Bonus Produksi
Tunjangan dalam bentuk bonus yang diberikan pada pegawai yang mampu bekerja sedemikian rupa sehingga tingkat produksi baku terlampaui. Melampaui
tingkat produksi itu dapat dalam salah satu dari tiga bentuk. Pertama, berdasarkan jumlah unit produksi yang dihasilkan dalam satu kurun waktu tertentu. Jika
jumlah unit produksi yang dihasilkan memiliki jumlah yang telah ditetapkan, pegawai menerima bonus atas kelebihan jumlah yang dihasilkannya itu. Kedua,
apabila terjadi penghematan waktu. Artinya, jika pegawai menyelesaikan tugas dengan hasil yang memuaskan dalam waktu yang lebih singkat dari waktu yang
seharusnya, pegawai yang bersangkutan menerima, bonus dengan alasan bahwa dengan menghemat waktu itu, lebih banyak waktu yang dihasilkan. Ketiga, bonus
yang diberikan bersarkan perhitungan progresif. Artinya, Jika seseorang pegawai makin lama makin mampu memproduksikan barang dalam jumlah yang semakin
besar, maka semakin besar pula bonus yang diterimanya untuk setiap produk yang dihasilkannya.
3 Komisi Sistem tunjangan lain yang lumrah ditetapkan adalah pemberian komisi. Pada
dasarnya ada dua bentuk sistem ini. Pertama, para pegawai memperoleh gaji pokok, tetapi penghasilannya dapat bertambah dengan bonus yang diterimanya,
Universitas Sumatera Utara
karena keberhasilan melaksanakan tugas. Kedua, pegawai memperoleh semata- mata berupa komisi.
4 Kurva “Kematangan” Di dalam perusahaan yang mempekerjakan tenaga teknikal dan profesional
ilmiah, sering terjadi bahwa para pegawai, terutama yang merupakan “pekerja otak”, tidak bergairah untuk menduduki jabatan administrasi atau manajerial.
Mereka adakalanya lebih senang terus menekuni bidang profesinya. Untuk mengatasi hal seperti itu diciptakan apa yang di kenalnya dengan istilah “kurva
kematangan” atau “maturity curve”. Dalam praktek penggunaan kurva ini berarti bahwa apabila ada tenaga profesional yang karena masa kerjanya dan golongan
pangkat serta gaji tidak bisa mencapai pangkat dan penghasilan yang lebih tinggi lagi, dibuat suatu kurva produktivitas kerja. Jika kurva tersebut menunjukkan
bahwa produktivitas kerja mereka lebih besar dari produktivitas kerja normal, kepada mereka diberikan tunjangan tertentu. Dengan demikian, meskipun
golongan pangkat dan ruang gaji, sudah maksimal, penghasilan riil mereka masih dapat ditingkatkan, dengan demikian diharapkan produktivitas kerja mareka terus
meningkat. 5 Tunjangan Bagi eksekutif.
Mengingat pentingnya penurunan para manajer dalam menjalankan dan mengemudikan roda perusahaan. Sistem tunjangan bagi para manajer tersebut
pada umumnya mendapatkan perhatian serius, baik yang diperuntukkan bagi manajer yang relatif muda maupun bagi para manajer yang lebih senior. Prinsip
Universitas Sumatera Utara
pokok program-program benefit guru adalah bahwa benefit harus memberikan kontribusi kepada organisasi paling tidak sama dengan biaya yang dikeluarkan.
2.4.3 Program Tunjangan yang diberikan