Agar lingkungan kerja terjaga dengan baik, sebaiknya pimpinan harus memperhatikan kebutuhan tenaga kerjanya agar berjalan selaras dengan
kebijaksanaan yang dilakukan. Dengan diketahuinya faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja, maka pimpinan harus menjaga hal tersebut menjadi seimbang
agar terbina kerjasama yang baik antara pimpinan dengan bawahan. Anoraga 2009 menyatakan bahwa “yang termasuk dalam lingkungan
kerja dari guru adalah hubungan kerja antar guru, hubungan dengan pimpinan, suhu udara serta penerangan dan sebagainya”. Hal ini sangat penting untuk
mendapatkan perhatian dari organisasi, karena sering guru enggan bekerja yang diakibatkan oleh tidak adanya kekompakan kerja atau ruang kerja yang tidak
menyenangkan, hal ini akan mengganggu kerja guru.
2.3. Teori Disiplin
Menurut Sutrisno 2009 menyatakan “Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri guru terhadap peraturan dan ketepatan
2.3.1. Pengertian Disiplin
Disiplin sangat penting bagi guru yang bersangkutan maupun bagi organisasi karena disiplin akan mempengaruhi kinerja guru. Oleh karena itu, guru merupakan
motor penggerak utama dalam organisasi. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab guru terhadap tugas-tugas yang diberikan kepada guru. Menurut
Hasibuan 2009 menyatakan bahwa “Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan guru mentaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku”.
Universitas Sumatera Utara
organisasi”. Davis, 2004 “Disiplin adalah suatu tindakan manajemen memberikan semangat kepada pelaksanaan standar organisasi, ini adalah
pelatihan mengarah kepada upaya membenarkan dan melibatkan pengetahuan- pengetahuan dan perilaku guru sehingga ada kedisiplinan pada diri guru, untuk
menuju pada kerjasama dan prestasi yang lebih baik”. Menurut Wursanto 2007 menyatakan bahwa “Disiplin adalah suatu ketaatan
guru terhadap suatu aturan atau ketentuan yang berlaku dalam organisasi atas dasar adanya suatu kesadaran atau keinsyafan bukan adanya unsur paksaan”. Kemudian,
menurut Sinungan 2008 menyatakan “Disiplin adalah sebagai sikap mental yang tercermin perbuatan atau tingkah laku guru, kelompok atau masyarakat berupa
ketaatan obedience terhadap peraturan-peraturan atau ditetapkan pemerintah atau etika, norma, dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk tujuan tertentu”.
Menurut Sastrohadiwiryo 2005 menyatakan bahwa “Disiplin dapat didefinisikan sebagai suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap
peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya
apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepada guru”. Menurut Fathoni 2006 menyatakan bahwa “Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan guru
mentaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku”. Menurut Heidjrachman 2002 menyatakan bahwa “Disiplin adalah setiap guru dan juga
kelompok yang menjamin adanya kepatuhan terhadap perintah dan berinisiatif untuk melakukan suatu tindakan yang diperlukan seandainya tidak ada perintah”. Disiplin
adalah tindakan manajemen untuk memberikan semangat kepada pelaksanaan standar
Universitas Sumatera Utara
organisasi, ini adalah pelatihan yang mengarah pada upaya membenarkan dan melibatkan pengetahuan-pengetahuan sikap dan perilaku guru sehingga ada kemauan
pada diri guru untuk menuju pada kerjasama dan prestasi yang lebih baik Werther dan Davis, 2003.
Kedisiplinan merupakan fungsi operatif Manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin guru semakin tinggi
prestasi kerja yang dapat dicapainya. Menurut Hasibuan 2009, bahwa “tanpa disiplin guru yang baik, sulit bagi organisasi mencapai hasil yang optimal”.
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab guru terhadap tugas-tugas yang diberikan kepada guru.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Guru Negeri Sipil pasal 2 dan pasal 3 telah diatur secara jelas kewajiban
dan larangan yang harus ditaati oleh setiap Pegawai Negeri Sipil. Disiplin merupakan bentuk pelatihan yang menegakkan peraturan-peraturan organisasi.
Disiplin yang terbaik adalah jelas disiplin diri karena sebagian besar guru memahami yang diharapkan dari dirinya dipekerjaan, dan biasanya guru diberi
kepercayaan untuk menjalankan pekerjaannya secara efektif. Menurut Siagian 2010 bahwa, “Disiplin merupakan sikap dan tingkah
laku guru yang mencerminkan tingkat kepatuhan atau ketaatannya pada berbagai ketentuan yang berlaku dan tindakan korektif terhadap pelanggaran atas ketentuan
atau standar yang telah ditetapkan”.
Universitas Sumatera Utara
Disiplin dari beberapa pengertian sebelumnya terutama ditinjau dari perspektif organisasi, dapat dirumuskan sebagai ketaatan setiap anggota organisasi
terhadap semua aturan yang berlaku didalam organisasi tersebut, yang terwujud melalui sikap, perilaku dan perbuatan yang baik sehingga tercipta keteraturan,
keharmonisan, tidak ada perselisihan, serta keadaan baik-baik lainnya. Pada dasarnya, tujuan semua disiplin adalah agar guru dapat bertingkah laku sesuai
dengan yang disetujui oleh organisasi dan melakukan penyesuaian sosial dengan baik dengan mematuhi semua peraturan, melakukan tindakan korektif dan efektif
dalam bekerja.
2.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan