65
BAB II LANDASAN TEORI
A. Karakteristik Nasabah Bank
Bank DKI Syariah sebagai salah satu instansi perbankan yang dalam usahanya mengatasi kompetisi dari sesama bank syariah lainnya, dituntut untuk dapat
tampil dengan pelayanan bank yang baik. untuk menghindari terjadinya perpindahan nasabah dapat dimulai dengan mengenali karakteristik dari nasabah
yang menabung di Bank DKI Syariah. Informasi mengenai karakteristik dan perilaku nasabah sangat diperlukan
sebagai salah satu upaya terwujudnya loyalitas nasabah terhadap bank syariah yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap perkembangan bank syariah itu
sendiri. Sama halnya dengan produk dan jasa yang dituntut untuk terus diperbaharui,
mengenali karaktristik nasabah juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu bank syariah. Bank Syariah harus
menyesuaikan alokasi sumber dayanya dan taktik-taktik manajemennya untuk menarik nasabah dengan karakteristik-karakteristik yang berbeda tersebut. Selain
itu, bank syariah perlu menentukan bagaimana strategi yang tepat untuk setiap karakteristik nasabah sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan Bank Syariah
ke tingkat yang lebih baik. Karakteristik nasabah yang dimaksud di sini bukan hanya dilihat dari segi
jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, dan lama kepemilikan
66 rekening yang dimilikinya, akan tetapi karakteristik nasabah juga dilihat dari
alasan mereka memilih bank berbasis syariah sebagai tempat transaksinya. Untuk lebih memahami pembahahasan tentang karakteristik nasabah, dibawah ini akan
dijelaskan pengertian dari masing-masing komponen sebagai berikut :
1. Pengertian Nasabah
Nasabah adalah orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi pelanggan bank dalam hal keuangan.
50
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa nasabah adalah : orang yang menjadi pelanggan bank yang mempunyai rekening simpanan dan pinjam.
2. Mengenal Karakteristik Nasabah Bank Syariah
Karakteristik dapat juga diartikan sebagai perilaku. Dalam hal ini perilaku nasabah yang tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh perusahaan perlu
dicari informasinya semaksimal mungkin. Perilaku konsumen didefinisikan sebagai suatu tindakan yang langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi
serta menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului keputusan tersebut.
Selanjutnya dapat dijelaskan bahwa perilaku konsumen terbagi dua bagian, yang pertama adalah perilaku yang tampak, variabel-variabel yang termasuk
kedalamya adalah jumlah pembelian, waktu, karena siapa, dengan siapa, dan bagaimana konsumen melakukan pembelian.
50
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005, hal. 775.