Faktor yang Mempengaruhi Karakteristik Nasabah Bank Syariah Tujuan Mengenal Karakteristik Nasabah

69

3. Faktor yang Mempengaruhi Karakteristik Nasabah Bank Syariah

Seorang nasabah didalam memperoleh jasa atau barang, tidak hanya ingin memiliki barang atau jasa, tetapi ada faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seorang nasabah, yaitu : 52 a. Pengaruh kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Faktor ini dipengaruhi oleh kelompok, keagamaan, rasionalisme, ras dan letak geografis. b. Kelas sosial, ada empat hal yang medasar timbulnya kelas sosial di masyarakat, yaitu : 1 Kekayaan 2 Kekuasaan 3 Kehormatan 4 Tingkat penguasaan ilmu pengetahuan c. Kelompok referensi 53 Kelompok referensi bagi seseorang akan memberikan pengaruh, baik langsung maupu tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang memberi pengaruh langsung terdiri dari dua yaitu primer dan sekunder. 52 Philip Kothler, Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisa Perencanaan Implementasi dan Pengendalian , Jakarta: Salemba Empat, 2000, h. 224. 53 Philip Kothler, Manajemen Pemasaran : Analisa Perencanaan dan Pengendalian, Jakarat: Erlangga, Edisi Kelima 1996, h. 181. 70 Kelompok primer adalah kelompok yang di dalamnya terjalin interaksi yang berkesinambungan dan cenderung bersifat informal, contohnya keluarga, kawan, tetangga dan rekan kerja. Kelompok sekunder adalah kelompok yang di dalamnya kurang terjalin interaksi yang beresinambungan dan cenderung formal seperti : organisasi, keagamaan, dan himpunan profesi. d. Faktor pribadi, yang mempengaruhi faktor ini adalah: 1 Umur dan tahapan dalam siklus hidup 2 Pekerjaan 3 Ekonomi 4 Gaya hidup 5 Kepribadian Untuk memahami nasabah dan mengembangkan starategi pemasaran yang tepat harus memahami apa yang mereka pikirkan kognisi, mereka rasakan pengaruh dan apa yang mereka lakukan perilaku, serta dimana dan dipengaruhi oleh apa faktor perilaku konsumen tersebut. 54

4. Tujuan Mengenal Karakteristik Nasabah

Bank Syariah apabila dibandingkan dengan bank konvensional, seharusnya lebih unggul dan terdepan di lembaga perbankan, mengingat Bank Syariah membawa nama agama kedalam lembaga bisnisnya. Banyak orang 54 Nugroho J. Setiadi, Konsep dan Implikasi untuk Strategi Pemasaran, Jakarta: Prenada Media, 2003, h. 3. 71 berpandangan, bahwa bank syariah sama saja dengan bank konvensional, padahal Bank Syariah memiliki keunggulan yang lebih dari bank konvensional. Berdasarkan hasil riset di atas, sebuah bank perlu memahami mengapa nasabah memilih bank tersebut untuk menjadi tempat transaksi dan menabungnya. Dengan memahami karakterisik nasabah-nasabah yang ada, suatu Bank Syariah dapat menentukan strategi pengembangan produk dan layanan jasa bank sesuai dengan karakteristik masing-masing nasabah. Karena faktor tersebut merupakan dasar keberhasilan sebuah bank. Jika Bank Syariah kurang serius terhadap salah satunya saja, maka jangan berharap akan berhasil mendapatkan atau memertahankan nasabah. 55 Untuk itu, bank harus lebih jeli dalam mempelajari perilaku nasabahnya. Tiap-tiap karakter nasabah perlu disikapi secara berbeda. Artinya, jika segmen pasar yang dituju berbeda maka starategi marketing yang diterapkan pun berbeda. Hal ini perlu dilakukan agar bank dapat membuat nasabah tertarik untuk memiliki rekening serta dapat mengakuisisi nasabah dari bank lain. 55 Astosubroto. “Pahami Keinginan Tersembunyi Nasabah”.Artikel ini diakses pada tanggal 12 Januari 2009, dari httpwww.astosubroto.com?p=119. 72

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah Pada Bank

Syariah 1. Pengertian Loyalitas Nasabah Kesetiaan loyalitas adalah sebuah kata bergaya kuno yang mendeskripsikan keadaan dimana seseorang menyerahkan seluruh jiwa dan raganya pada satu negara, keluarga, atau teman-temannya. 56 Beberapa pengertian loyalitas yang dikemukakan para ahli: a. Loyalitas didefinisikan Oliver sebagai komitmen yang tinggi untuk membeli kembali suatu produk atau jasa yang disukai dimasa mendatang. Di samping pengaruh situasi dan usaha pemasaran dalam mengubah perilaku. Dengan kata lain konsumen akan setia untuk pembelian ulang secara terus-menerus. 57 b. Lebih dalam lagi Gramer dan Brown memberikan definisi loyalitas loyalitas jasa, yaitu derajat sejauh mana seorang konsumen menunjukkan perilaku pembelian berulang dari statu penyedia jasa, memiliki statu desposisi atau kecendrungan sikap positif terhadap penyedia jasa, dan hanya mempertimbangkan untuk menggunakan penyedia jasa ini pada saat muncul kebutuhan untuk memakai jasa ini. 56 Philip Kothler, “Marketing Insights From A to Z”, Jakarta: Erlangga, 2003, h. 111-112 57 DR. Ratih Huriyati, “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”, Bandung: Alfabeta, 2005 cet pertama, h. 128-129 73 c. Loyalitas: keputusan pelanggan untuk secara suka rela terus berlanganan dengan perushaan tertentu dalam jangka waktu yang lama. 58 Dari definisi di atas, nasabah yang loyal tidak hanya seorang konsumen yang melakukan pembelian secara berulang tetapi juga mempertahankan sikap positif terhadap penyedia jasa.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah Pada Bank