Hipotesis Statistik Uji hipotesis

b. Hasil Posttest Kemampuan Pemecahan masalah matematis Siswa

Kelas Kontrol Hasil tes yang diberikan kepada kelompok kontrol yang menggunakan pendekatan ekspositori sejumlah 34 siswa memiliki nilai terendah adalah 21 dan nilai tertinggi adalah 92.Dari hasil perhitungan posttest Pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata sebesar 58,35, median sebesar 57,17 dan modus sebesar 50,36. Dengan varians 402,9, simpangan baku sebesar 20,07 lampiran 15. Berikut adalah penyebaran data hasil posttest pada kelas kontrol yang disajikan dalam bentuk diagram batang daun : Tabel 4. 2 Diagram Batang Daun Hasil Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas Kontrol No Puluhan Satuan 1 2 1,5,9 2 3 3,3 3 4 6,6 4 5 0,0,0,4,4,8,8,8 5 6 3,3,3,7 6 7 1,1,1,5,5,9,9 7 8 3,8,8,8,8 8 9 2,2,2 Jumlah 34 Berdasarkan uraian mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas eksperimen dan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas kontrol diatas dapat terlihat adanya perbedaan.Untuk lebih memperjelas perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara kelas eksperimen kelompok pembelajaran dengan Pendekatan Diskursif dengan kelas kontrol kelompok pembelajaran yang diajarkan dengan pendekatan ekspositori, dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 4.3 Perbandingan Posttest Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Statistika Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa 33 34 Maksimum X maks 100 92 Minimum X min 33 21 Rata-rata 70,23 58,35 Median Me 73,13 57,17 Modus Mo 76,50 50,36 Varians 351,7 402,9 Simpangan Baku 18,75 20,07 Berdasarkan Tabel 4.3 di atas menunjukkan adanya perbedaan perhitungan statistik deskriptif hasil posttest antar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari tabel diketahui bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelas kontrol dengan selisih 11,88. Nilai siswa tertinggi pada kedua kelas tersebut terdapat pada kelas eksperimen dengan skor 100, artinya kemampuan pemecahan masalah matematis perorangan tertinggi terdapat di kelas eksperimen, sedangkan kemampuan pemecahan masalah matematis perorangan terendah terdapat di kelas kontrol dengan skor 21.Tetapi jika dilihat dari simpangan baku, skor posttest kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas kontrol lebih merata sedangkan kelas eksperimen lebih menyebar. Dilihat dari varians kedua kelas, varians kelas eksperimen sebesar 351,7 lebih kecil daripada varians kelas kontrol sebesar 402,9, ini berarti nilai siswa di kelas kontrol lebih beragam dari pada nilai siswa di kelas eksperimen.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Model-Eliciting Activities (MEAs) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen Di SMP Bhinneka Tunggal Ika)

15 64 203

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa : penelitian quasi eksperimen terhadap siswa Kelas VIII SMPI Ruhama.

2 21 217

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Annajah Jakarta)

1 14 197

Pengaruh pendekatan konstruktivisme strategi react terhadap kemampuan pemahaman relasional matematis siswa : Penelitian quasi eksperimen di kelas VIII SMPN 18 Kota Tangerang Selatan

0 7 0

Pengaruh pembelajaran kooperatif type quick on the draw terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa : Penelitian quasi eksperimen di kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong

2 7 193

Pengaruh strategi heuristik vee terhadap kemampuan penalaran induktif matematis siswa : Penelitian quasi eksperimen di kelas viii MTS Daarul Hikmah, Pamulang Barat

5 38 219

PENGARUH PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

1 11 46

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN DISKURSIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SELF-CONCEPT SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

5 15 49

PENGARUH STRATEGI METAKOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA.

1 3 103