G. Analisis Instrumen
Sebuah tes terlebih dahulu diujicobakan sebelum digunakan sehingga memenuhi kriteria instrumen yang baik. Uji coba ini dimaksudkan untuk
memperoleh validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan reliabilitas instrumen. Dikatakan baik sebagai alat pengukur jika memenuhi persyaratan
berikut:
1. Validitas
Uji validitas digunakan pada instrumen tes kemampuan pemecahan
masalah matematis adalah dengan menggunakan validitas butir soal. Validitas dihitung dengan menggunakan rumus product moment dari
Pearson. Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus product moment sebagai berikut
7
:
} }{
{
2 2
2 2
y y
n x
x n
y x
xy n
r
xy
Keterangan: : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N : Jumlah responden
X : skor butir soal
Y : skor total
Uji validitas instrumen dilakukan untuk membandingkan hasil perhitungan
dengan pada taraf signifikansi 5, dengan terlebih
dahulu menetapkan degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu dk = n- 2. Soal dikatakan valid jika nilai
, sebaliknya soal dikatakan tidak valid jika nilai
. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen penelitian, dari
6 item penyataan yang diujicobakan diperoleh 6 item pernyataan yang valid, yang terdiri dari nomor 1,2,3,4,5,6 yang mewakili indikator kemampuan
pemecahan masalah. Sehingga yang digunakan sebagai instrumen penelitian
7
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 72.
adalah 6 item pernyataan yang telah valid. Perhitungan selengkapnya mengenai uji validitas instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran 8.
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keterpercayaan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas suatu tes yang berbentuk uraian adalah dengan
menggunakan formula Alpha Cronbach, yaitu
8
:
∑
Keterangan : = realibilitas yang dicari
∑ = jumlah varians skor tiap-tiap item
= varians total Klasifikasi interpretasi reliabilitas yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Tabel 3. 5 Kriteria koefisien reliabilitas:
Interval Kriteria
0,80 ≤ r ≤ 1,00
Sangat tinggi 0,70
≤ r 0,80 Tinggi
0,40 ≤ r 0,70
Sedang 0,20
≤ r 0,40 Rendah
r ≤ 0,20 Sangat rendah tidak valid
Dari uji reliabilitas yang dilakukan pada butir soal yang valid didapatkan reliabilitas sebesar 0,71 dengan tingkat reliabilitas sedang.
8
Ibid, h. 109.
Perhitungan selengkapnya mengenai reliabilitas tes dapat dilihat pada lampiran 9.
3. Taraf kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar
9
. Tingkat kesukaran dapat diperoleh dengan rumus :
Keterangan : = indeks kesukaran
= jumlah skor butir i yang dijawab dengan betul oleh peserta tes = jumlah skor maksimal butir soal i x jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut
10
:
Tabel 3.6 Klasifikasi Tingkat Kesukaran
Nilai P Tingkat Kesukaran
0,0- 0,30 Sukar
0,31-0,70 Sedang
0,71-1,00 Mudah
Pengukuran tingkat kesukaran butir soal ini menunjukkan 3 butir soal termasuk dalam kategori mudah dan 3 butir soal termasuk dalam kategori
sedang. Perhitungan selengkapnya mengenai taraf kesukaran dapat dilihat pada lampiran 10.
9
ibid., h. 208.
10
ibid., h.210.
4. Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah
11
: DP
= Keterangan:
DP = Daya pembeda soal JBA = Jumlah nilai kelompok atas yang menjawab benar
JBB = Jumlah nilai kelompok bawah yang menjawab benar JSA = Jumlah peserta kelompok atas x jumlah skor maksimal butir soal
JSB = Jumlah peserta kelompok bawah x jumlah skor maksimal butir soal P
A
= = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
P
B
= = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Adapun klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Pembeda
Nilai D Daya Pembeda
0,00- 0,20 Jelek poor
0,21- 0,40 Cukup satisfactory
0,41-0,70 Baik good
0,71-1,00 Baik sekali excellent
0,00 negatif Tidak baik dibuang saja
Dari perhitungan uji daya pembeda butir soal yang valid diperoleh 1 butir soal dengan kriteria baik, 3 butir soal dengan kriteria cukup, dan 2
butir soal dengan kriteria jelek. Perhitungan selengkapnya mengenai daya pembeda dapat dilihat pada lampiran 11.
11
ibid, h. 208.