Pendekatan Tematik Integratif Kurikulum SD 2013

4. Menganalisis C4 Kemampuan menganalisis adalah kemampuan untuk memahami suatu dengan cara menguraikannya ke dalam unsur-unsur sederhana. 5. Mengevaluasi C5 Mengevaluasi adalah kemampuan membuat penilaian dan mengambil keputusan dari hasil penilaiannya. 6. Mencipta C6 Kemampuan mencipta merupakan kemampuan berpikir yang paling tinggi. Kemampuan ini merupakan kemampuan yang menjadikan pengetahuan yang dimiliki, diolah menjadi suatu bentuk yang baru. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif menurut taksonomi Bloom merupakan kemampuan yang bertahap untuk sampai kepada tingkat tertinggi. Pelaksanaan pedekatan tematik integratif ini dapat dilihat pada kegiatan inti pembelajaran 1 pada produk halaman 9.

2.1.1.4 Pendekatan Tematik Integratif

Pembelajaran tematik integratif merupakan salah satu ciri khas dari Kurikulum SD 2013. Konsep pembelajaran tematik merupakan pengembangan dari pemikiran dua orang tokoh pendidikan yakni Jacob dengan konsep pembelajaran interdisipliner dan Fogarty dengan konsep pembelajaran terpadu. Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek, baik dalam intramata pelajaran maupun antar-mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu, peserta didik akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran jadi bermakna bagi peserta didik Majid, 2014: 85. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada murid Poerwadarminta dalam Majid, 2014: 80. Dalam Kemendikbud 2014: 15 juga disebutkan bahwa belakangan ini, pembelajaran tematik integratif diyakini sebagai salah satu model pembelajaran yang efektif karena mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi emosi, fisik, dan akademik peserta didik di dalam kelas atau di lingkungan sekolah. Terkait hal tersebut juga dijelaskan tujuan dari pembelajaran tematik integratif, yakni: 1. Mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu; 2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi muatan pelajaran dalam tema yang sama; 3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan; 4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengaitkan berbagai muatan pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik; 5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata seperti bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain; 6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan berada dalam konteks tema yang jelas; 7. Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan; dan 8. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuhkembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang memadukan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Menurut Majid 2014: 80, pendekatan tematik integratif merupakan salah satu model pembelajaran terpadu integrated instruction yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik. Majid 2014: 86 memberikan penjelasan mengenai pengertian pembelajaran tematik sebagai berikut: 1. Pembelajaran yang berangkat dari suatu tema tertentu sebagai pusat yang digunakan untuk memeahami gejala-gejala, dan konsep-konsep, baik yag berasal dari bidang studi yang bersangkutan maupun dari bidang studi lainnya. 2. Suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan berbagai bidang studi yang mencerminkan dunia riil di sekeliling dan dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak. 3. Suatu cara untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan anak secara simultan. 4. Menggabungkan suatu konsep dalam beberapa bidang studi yang berbeda dengan harapan anak akan belajar lebih baik dan bermakna. Pembelajaran tematik memberikan keluasaan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada peserta didik untuk memunculkan dinamika dalam proses pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Majid 2014: 89 mengenai prinsip pembelajaran tematik sebagai berikut: 1. Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang berragam dari beberapa mata pelajaran. 2. Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa mata pelajaran yang mungkin saling terkait. Dengan demikian, materi-materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara bermakna. 3. Pembelajaran tematik integratif tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya pembelajaran tematik integratif harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum. 4. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan kebutuhan, dan pengetahuan awal. 5. Materi pembelajaran yang dipadukan tidak terlalu dipaksakan. Artinya, materi yang tidak mungkin dipadukan tidak usah dipadukan. Sebagai suatu model pembelajaran yang diterapkan di sekolah dasar, Majid 2014: 89 memperjelas karakteristik pembelajaran tematik sebagai berikut: a. Berpusat pada peserta didik Hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih banyak menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar, sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu memberikan kemudahan- kemudahan kepada peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar. b. Memberikan pengalaman langsung Peserta didik akan dihadapkan pada sesuatu yang nyata konkret sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan peserta didik. d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Peserta didik diharapkan mampu memahami konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi pada kehidupan sehari-hari. e. Bersifat fleksibel Pada pembelajaran tematik, guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan peserta didik dan keadaan lingkungan di mana peserta didik dan sekolah berada. f. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan Sedangkan karakteristik pembelajaran tematik menurut TIM Pengembang PGSD dalam Majid, 2014: 90 adalah: a. Holistik, suatu gejala atau yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran tematik diamati dan dikaji dari beberapa bidang studi sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak. b. Bermakna, pengkajian atau fenomena dari berbagai macam aspek, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar-skemata yang dimiliki oleh peserta didik, yang pada gilirannya nanti akan memberikan dampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari. c. Otentik, pembelajaran tematik memungkinkan peserta didik memahami secara langsung konsep dan prinsip yang ingin dipelajari. d. Aktif, pembelajaran tematik dikembangkan dengan berdasar pada pendekatan inquiry discovery dimana peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasi. Pembelajaran tematik memiliki rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam perencanaan dan pelaksanaannya, adapun rambu-rambu pembelajaran tematik Majid, 2014: 91 adalah sebagai berikut: a. Tidak semua mata pelajaran harus disatukan. b. Dimungkinkan terjadi penggabungan kompetensidasar lintas semester. c. Kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan, tidak harus dipadukan. Kompetensi dasar yang tidak dapat diintegrasikan dibelajarkan secara tersendiri. d. Kompetensi dasar yang tidak tercakup pada tema tertentu harus tetap diajarkan baik melalui tema lain maupun disajikan secara mandiri. e. Kegiatan pembelajaran ditekankan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral. f. Tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik peserta didik, lingkungan, dan daerah setempat. Kelebihan atau arti penting dari pembelajaran tematik menurut Majid 2014: 92 adalah sebagai berikut: 1. Menyenangkan, karena berangkat dari minat dan kebutuhan anak didik. 2. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar-mengajar yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak didik. 3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna. 4. Mengembangkan keterampilan berpikir anak didik sesuai dengan persoalan yang dihadapi. 5. Menumbuhkan keterampilan sosial melalui kerja sama. 6. Memiliki sikap toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. 7. Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam lingkungan anak didik. Kelebihan pembelajaran tematik integratif juga dijelaskan oleh Ahmadi 2014: 224 sebagai berikut: 1. Premis utama pembelajaran tematik integratif terpadu bahwa peserta didik memerlukan peluang tambahan untuk menggunakan talentanya. 2. Menyediakan waktu bersama orang lain untuk secara cepat mengkonseptualisasi dan mensintesis. 3. Relevan untuk mengakomodasi kualitatif lingkungan belajar. 4. Menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar. 5. Memiliki perbedaan kualitatif dengan model pembelajaran lain, karena sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan ganda, sebuah proses inovatif bagi pengembangan dimensi sikap, keterampilan dan pengetahuan. Selain kelebihan tersebut, Ahmadi 2014: 224 menjelaskan manfaat pembelajaran tematik integratif, yaitu: 1. Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. 2. Menggunakan kelompok kerja sama, kolaborasi, kelompok belajar, dan strategi pemecahan konflik yang mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah. 3. Mengoptimalisasi lingkungan belajar sebagai kunci kelas yang ramah otak brain-friendly classroom. 4. Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi. 5. Proses pembelajaran di kelas mendorong peserta didik berada dalam format ramah otak. 6. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh peserta didik dalam kehidupannya sehari-hari. 7. Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara memberikan bimbingan khusus dan menerapkan prinsip belajar tuntas. 8. Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian. Keberhasilan pembelajaran tematik integratif sangat ditentukan oleh seberapa jauh pembelajaran terpadu direncanakan dan dikemas sesuai dengan kondisi peserta didik: minat, bakat, kebutuhan, dan kemampuan. Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan tematik integratif adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan tema untuk memadukan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran yang dapat dikaitkan, namun dengan melihat prinsip dan rambu-rambu yang ada agar manfaat dan tujuan pelaksanaan pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.

2.1.1.5 Pendekatan Saintifik