Penjelasann di atas memberikan kesimpulan bahwa dalam pengembangan Kurikulum SD 2013 diharapkan dapat menyiapkan SDM yang berkualitas
sehingga masyarakat dan bangsa Indonesia bisa menjawab berbagai masalah dan tantangan yang semakin rumit dan kompleks.
2.1.1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013
Rasional perubahan Kurikulum SD 2013 menurut Widyastono 2014: 119 meliputi konsep dasar, faktor-faktor pengembangan, karekteristik, dan tujuan
Kurikulum SD 2013. Konsep dasar Kurikulum SD 2013 menekankan pada pengembangan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik
secara seimbang. Ketiga kompetensi tersebut akan dijabarkan dalam rapor dan menjadi penentu kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik. Sehingga guru wajib
mengimplementasikannya ke dalam pembelajaran serta harus menilai kompetensi
tersebut secara menyeluruh. Menurut Syaifudin dalam Husamah, 2013: 7, ada
lima rasionalisasi dalam pengembangan Kurikulum SD 2013, yaitu: 1.
Tantangan Eksternal dan Internal a.
Tantangan Internal 1
PP 192005 mengamanatkan bahwa pengembangan pendidikan mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar
isi, standar proses, standar penilaian, standar kompetensi lulusan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar sarana dan
prasarana, serta standar pendidik dan tenaga kependidikan.
2 Kondisi pendidikan Indonesia dibandingkan dengan negara-negara
maju. Aspek ini akan melihat standar isi, khususnya pada kompetensi dasar.
3 Demografi bangsa Indonesia, yang membutuhkan SDM berkualitas.
b. Tantangan Eksternal
Lima tantangan penting yaitu tantangan masa depan, persepsi masyarakat, kompetensi masa depan, perkembangan pengetahuan dan
pedagogi, dan fenomena negatif yang mengemuka. Pengembangan Kurikulum SD 2013 mengintegrasikan tiga komponen penting, yaitu
attitude, skill, and knowledge ASK, mengurangi beban siswa yang
terlalu berat dengan mengintegrasikan mata pelajaran ke dalam tema khusus untuk SDMI, serta menitik beratkan pada pengembangan
karakter siswa dalam kompetensi lulusannya. 2.
Pola pikir pikir pengembangan Kurikulum SD 2013 a.
Pola pikir pengembangan Kurikulum SD 2013 dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya.
1 Standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan.
2 Standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui
kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. 3
Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
4 Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.
5 Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti tiap kelas.
b. Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum
Tabel 1. Tata Kelola Pelaksanaan Kurikulum Syaifudin dalam Husamah, 2013: 8
Elemen Ukuran tata kelola
KTSP 2006 KURIKULUM SD
2013
Guru Kewenangan
Hampir mutlak Terbatas
Kompetensi Harus tinggi
Sebaiknya tinggi. Bagi yang rendah
masih terbantu dengan adanya buku
Beban Berat
Ringan Efektivitas waktu
untuk kegiatan pembelajaran
Rendah banyak waktu untuk
persiapan Tinggi
Buku Peran penerbit
Besar Kecil
Variasi materi dan proses
Tinggi Rendah
Variasi harga beban siswa
Tinggi Rendah
Siswa Hasil
pembelajaran Tergantung
sepenuhnya kepada guru
Tidak sepenuhnya tergantung pada guru
Pemantauan Titik
penyimpangan Banyak
Sedikit Besar
penyimpangan Tinggi
Rendah pengawasan
Sulit, hampir tidak mungkin
Mudah
Penyusunan silabus
Guru Hampir mutlak
dibatasi hanya oleh SK-KD
Pengembangan dari dari yang sudah
disiapkan
pemerintah Hanya sampai
SK-KD Mutlak
Penyusunan buku Penerbit
Kuat Lemah
Guru Hampir mutlak
Kecil, kecuali untuk buku pengayaan
Pemerintah Kecil, untuk
kelayakan penggunaan
sekolah Kecil untuk buku
teks, kecil untuk buku pengayaan
Penyusunan Rencana
Guru Hampir mutlak
Kecil,kecuali untuk pengembangan dari
Pelaksanaan Pembelajaran
yang ada pada buku teks
Pemerintah daerah Supervisi penyusunan dan
pemantauan Supervisi pelaksanaan
dan pemantauan
Pelaksanaan pembelajaran
Guru Mutlak
Hampir mutlak Pemerintah daerah Pemantauan
kesesuaian dengan rencana
variatif Pemantauan
kesesuaian dengan buku teks terkendali
Penjaminan mutu Pemerintah
Sulit, karena variadi terlalu
besar Mudah. Karena
mengarah pada pedoman yang sama
Langkah-langkah yang direncanakan pemerintah dalam penguatan tata kelola tersebut sebagai berikut :
1 Menyiapkan buku pegangan pembelajaran.
2 Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar
yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan.
3 Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan
daerah dalam pelaksanaan pembelajaran. 3.
Pendalaman dan perluasan materi Pendalaman dan perluasan materi didasarkan pada materi-materi pelajaran
yang dikembangkan di negara-negara maju, dan membandingkannya dengan kondisi yang ada di Indonesia.
4. Penguatan Proses
Penguatan proses ditekankan pada dua aspek penting yaitu proses pembelajaran dan proses penilaian.
a. Pembelajaran
1 Menggunakan pendekatan saintifik dengan mengamati, bertanya,
mencoba menalar dan sebagainya. 2
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
3 Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu discovery
learning .
4 Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi
pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis dan kreatif. b.
Penilaian 1
Disediakan buku pegangan guru. 2
Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam bukan sekedar hafalan.
3 Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa.
4 Menggunakan portofolio pembelajaran siswa.
5. Penyesuaian Beban
1 Disediakan buku pegangan guru.
2 Pendekatan tematik terpadu menggunakan satu buku untuk semua
mata pelajaran sehingga dapat selaras dengan kemampuan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge.
3 Penyediaan buku teks oleh pemerintah daerahkota.
Selain lima rasional perubahan kurikulum di atas, ada hal lain yang menjadi pokok penyusunan Kurikulum SD 2013 Hidayat, 2013: 120-121, yakni
menitikberatkan pada penyederhanaan, tematik-integratif mengacu pada Kurikulum 2006 di mana ada beberapa permasalahan di antaranya:
a. Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan
banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.
b. Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan
tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. c.
Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
d. Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan
kebutuhan misalnyapendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan belum
terakomodasi dalam kurikulum. e.
Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
f. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan
pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada
guru. g.
Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi proses dan hasil dan belum secara tegas menuntut
adanya remediasi secara berkala.
h. Dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar
tidak menimbulkan multi tafsir. Selain masalah yang ada pada kurikulum yang berlaku sebelumnya, hal
yang menjadi alasan pengembangan Kurikulum SD 2013 Hidayat, 2013: 121, yaitu:
1. Tantangan masa depan di antaranya meliputi arus globalisasi, masalah
lingkungan hidup, kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, dan ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan
industri kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains, mutu, investasi dan transformasi pada
sektor pendidikan serta hasil TIMSS dan PISA. 2.
Kompetensi masa depan yang meliputi kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis kemampuan mempertimbangkan
segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang efektif, dan kemampuan untuk mencoba mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda. 3.
Fenomena sosial yang mengemuka seperti perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, kecurangan dalam berbagai jenis ujian,
dan gejolak sosial social unrest. 4.
Persepsi publik yang menilai pendidikan selama ini terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban peserta didik yang terlalu
berat, dan kurang bermuatan karakter.
Pada Kurikulum SD 2013 terdapat empat elemen perubahan, yaitu perubahan Standar Kompetensi Lulusan SKL, standar isi, standar proses dan
standar evaluasi. Perubahan yang terjadi pada SKL adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skill dan hard skill yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Landasan pengembangan kompetensi dasar pada setiap kelas, pada setiap jenjang pendidikan, rumusan empat kompetensi inti
penghayatan, pengalaman agama, sikap keterampilan, dan pengetahuan. Perubahan pada standar isi yaitu dalam hal pengembangan kompetensi dari mata
pelajaran menjadi fokus pada kompetensi yang dikembangkan menjadi muatan pelajaran melalui pendekatan tematik integratif. Kompetensi yang semula
diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran yang dikembangkan dari kompeten. Pada standar proses, perubahan terjadi pada
strategi pembelajaran. Di dalam pembelajaran, guru wajib memfasilitasi peserta didik untuk mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan
mencipta. Standar evaluasi pada Kurikulum SD 2013 juga mengalami perubahan, yaitu yang mengukur penilaian otentik yang mengukur kompetensi sikap,
keterampilan, serta pengetahuan berdasarkan hasil dan proses. Beberapa konsekuensi akibat perubahan subtansi tersebut adalah dalam hal: pendekatan isi
menggunakan tematik integratif, dan dalam hal struktur kurikulum isi untuk sekolah dasar adalah menyeluruh berbasis sains, jumlah mata pelajaran dari
sepuluh mejadi 6, dan jumlah jam bertambah 4 jam perminggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran.
Berdasarkan elemen perubahan di atas dapat disimpulkan bahwa Kurikulum SD 2013 menata ulang Standar Nasional Pendidikan SNP yang telah
berlaku sehingga menjadi penyempurnaan bagi pendidikan nasional.
2.1.1.2 Penguatan Pendidikan Karakter