Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi.

6. Peserta didik-diswa diberikan banyak kesempatan untuk mempraktikkan perilaku moralnya melalui kegiatan-kegiatan seperti pembelajaran memberikan pelayanan. 7. Disiplin dan pengelolaan kelas menjadi fokus dalam memecahkan masalah dibandingkan hadiah dan hukuman . 8. Model pembelajaran yang berpusat pada guru harus ditinggalkan dan beralih ke kelas demokrasi di mana guru dan peserta didik berkumpul untuk membangun kesatuan, norma, dan memecahkan masalah. Revitalisasi dan penekanan karakter dalam pengembangan Kurikulum SD 2013 diharapkan mampu menyiapkan SDM yang berkualitas, sehingga masyarakat dan bangsa Indonesia bisa menjawab berbagai masalah dan tantangan yang semakin rumit dan kompleks. Jadi, Pendidikan karakter adalah upaya untuk membuat peserta didik berkarakter baik dengan tujuan membentuk budi pekerti dan akhlak mulia dalam meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan.

2.1.1.3 Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi.

Pelaksanaan Kurikulum SD 2013 mengharapkan peserta didik memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi. Kuswana 2012: 109 berpendapat bahwa kemampuan berpikir yang baik dicapai melalui beberapa tahapan yang dapat dilihat dari teori berpikir kritis menurut taksonomi Bloom yang sudah direvisi. Revisi tersebut dilakukan oleh Anderson dan Kartwohl dalam Purwanto, 2013: 49 dengan beberapa tahapan, yaitu 1 mengingat, 2 memahami, 3 menerapkan, 4 menganalisis, 5 mengevaluasi, 6 menciptakan. Berikut hierarki taksonomi Bloom yang sudah direvisi beserta penjelasan di bawahnya. Gambar 1. Revisi Taksonomi Bloom Berdasarkan gambar di atas, berikut penjelasan dari setiap tahapan menurut taksonomi Bloom Purwanto, 2013: 50-51: 1. Mengingat C1 Mengingat merupakan kemampuan kognitif yang paling rendah. Kemampuan ini merupakan kemampuan mengeluarkan fakta yang disimpan di dalam otak yang digunakan untuk merespons suatu permasalahan. 2. Memahami C2 Kemampuan memahami merupakan kemampuan untuk melihat hubungan fakta dengan fakta. Mengingat menghafal dianggap tidak cukup karena memahami lebih baik dalam melihat hubungan antara pengetahuan dengan fakta. 3. Menerapkan C3 Menerapkan merupakan kemampuan kognitif untuk memahami aturan, hukum, rumus, dan sebagainya. Biasanya kemampuan pada tingkat ini digunakan untuk memecahkan masalah. 4. Menganalisis C4 Kemampuan menganalisis adalah kemampuan untuk memahami suatu dengan cara menguraikannya ke dalam unsur-unsur sederhana. 5. Mengevaluasi C5 Mengevaluasi adalah kemampuan membuat penilaian dan mengambil keputusan dari hasil penilaiannya. 6. Mencipta C6 Kemampuan mencipta merupakan kemampuan berpikir yang paling tinggi. Kemampuan ini merupakan kemampuan yang menjadikan pengetahuan yang dimiliki, diolah menjadi suatu bentuk yang baru. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif menurut taksonomi Bloom merupakan kemampuan yang bertahap untuk sampai kepada tingkat tertinggi. Pelaksanaan pedekatan tematik integratif ini dapat dilihat pada kegiatan inti pembelajaran 1 pada produk halaman 9.

2.1.1.4 Pendekatan Tematik Integratif