Implikasi Kebijakan KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

216 kemiskinan kelompok rumahtangga golongan bawah dan bukan angkatan kerja di pedesaan. Kelompok rumahtangga non pertanian dan rumahtangga golongan atas mendapat manfaat benefit yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok rumahtangga pertanian dan rumahtangga golongan bawah.

7.2. Implikasi Kebijakan

1. Mengingat peningkatan produktivitas industri pertanian berdampak positif terhadap kinerja sektor industri yang bersangkutan dan pengentasan kemiskinan, maka implikasinya diperlukan langkah-langkah untuk mendorong peningkatan produktivitas, baik peningkatan produktivitas tenaga kerja melalui peningkatan keahlian dan ketrampilan maupun peningkatan efisiensi penggunaan berbagai masukan material dan peralatan modal. Peningkatan kegiatan riset dan pengembangan serta pengembangan teknologi juga sangat diperlukan. Selain itu, sistem perpajakan yang kondusif terhadap kegiatan penelitian, pengembangan dan adopsi teknologi perlu diaplikasikan pada berbagai industri yang menjadi prioritas pengembangan industri nasional. Tanpa peningkatan produktivitas tenaga kerja, efisiensi penggunaan input material dan peralatan modal, penciptaan iklim yang kondusif bagi peningkatan kegiatan riset dan pengembangan serta usaha-usaha pengembangan dan adaptasi teknologi, akan sangat sulit mengharapkan terjadinya peningkatan produktivitas industri nasional di masa yang akan datang. Pada gilirannya industri nasional akan semakin sulit untuk berkompetisi di pasar domestik dan internasional seperti yang telah terjadi dewasa ini. 217 2. Berdasarkan hasil simulasi nampak bahwa apabila hanya ditinjau dari aspek pengendalian laju inflasi, maka upaya peningkatan produktivitas industri pertanian justru akan memberikan dampak negatif. Namun demikian, apabila dilihat dari dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat, maka peningkatan produktivitas industri pertanian merupakan pilihan yang strategis untuk dilakukan, mengingat manfaat terbesar dari upaya ini akan dinikmati oleh masyarakat golongan miskin di perdesaan tanpa merugikan masyarakat golongan atas di perkotaan. 3. Upaya peningkatan produktivitas industri pertanian perlu diikuti dengan peningkatan produktivitas pada sektor-sektor terkait, antara lain pada sektor pertanian sebagai pemasok bahan baku dan lembaga keuangan sebagai lembaga penunjang. Apabila langkah ini dilakukan, maka peningkatan pendapatan masyarakat, sebagai tujuan utama pembangunan ekonomi, akan dapat segera diwujudkan. 4. Lembaga keuangan, yang merupakan salah satu subsistem lembaga penunjang dalam sistem agribisnis, berperan penting dalam penyediaan modal kredit bagi para pelaku agribisnis. Namun demikian, hasil simulasi kebijakan menunjukkan bahwa peningkatan produktivitas lembaga keuangan justru akan berdampak negatif terhadap pendapatan rumahtangga pertanian di perdesaan. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya akses petani terhadap lembaga keuangan perbankan. Berkenaan dengan hal ini, maka upaya untuk mewujudkan Bank Pertanian di wilayah perdesaan merupakan salah satu bentuk keberpihakan kepada petani yang harus terus diperjuangkan dan direalisasikan. Melalui Bank Pertanian diharapkan petani yang merupakan konstituen terbesar dalam sektor pertanian dapat memperoleh akses yang lebih 218 besar terhadap lembaga keuangan dengan tata cara, prosedur dan persyaratan yang reasonable.

7.3. Saran Penelitian Lanjutan