Klasifikasi Rumahtangga Klasifikasi Tenaga Kerja

150 Tabel 13. Lanjutan No. Sektor ekonomi yang diteliti 38 Sektor I-O 2003 72 Sektor SNSE 2003 23 Sektor 31. Industri lainnya 32, 37-38, 40-41, 43, 45-46, 48-56 9, 11 32. Listrik, gas dan air bersih 57 13 33. Bangunan 58, 68 14, 21 34. Perdagangan, hotel dan restoran 59-60 15, 16, 17 35. Jasa transportasi 61-65 18, 19 36. Lembaga keuangan 67 20 37. Pemerintahan umum dan pertahanan 69 22 38. Jasa lainnya 66, 70-72 23

5.3. Klasifikasi Rumahtangga

Dalam penelitian ini, rumahtangga didisagregasi mengikuti pengelompokan pada SNSE 2003 menjadi delapan kelompok rumahtangga berdasarkan lokasi dan jenis pekerjaan, yaitu lima kelompok rumahtangga di perdesaan rural dan tiga kelompok rumahtangga di perkotaan urban. Lima kelompok rumahtangga perdesaan rural tersebut adalah sebagai berikut: 1. Rural 1 adalah rumahtangga buruh pertanian di perdesaan. 2. Rural 2 adalah rumahtangga pengusaha pertanian di perdesaan. 3. Rural 3 adalah rumahtangga bukan pertanian golongan rendah di perdesaan, yaitu pengusaha bebas golongan rendah, tenaga Tata Usaha TU, pedagang keliling, pekerja bebas sektor angkutan, jasa perorangan, dan buruh kasar. 4. Rural 4 adalah Bukan Angkatan Kerja BAK di perdesaan, yang meliputi bukan angkatan kerja dan golongan tidak jelas di perdesaan. 5. Rural 5 adalah rumahtangga bukan pertanian golongan atas di perdesaan, meliputi pengusaha bebas golongan atas, pengusaha bukan pertanian, manajer, militer, profesional, teknisi, guru, pekerja TU dan penjualan golongan atas. 151 Tiga kelompok rumahtangga perkotaan urban adalah sebagai berikut: 1. Urban 1 adalah rumahtangga bukan pertanian golongan bawah di perkotaan, yang meliputi pengusaha bebas golongan rendah, tenaga TU, pedagang keliling, pekerja bebas sektor angkutan, jasa perorangan dan buruh kasar. 2. Urban 2 adalah Bukan Angkatan Kerja BAK di perkotaan, meliputi bukan angkatan kerja dan golongan tidak jelas. 3. Urban 3 adalah rumahtangga bukan pertanian golongan atas di perkotaan, seperti pengusaha bebas golongan atas, pengusaha bukan pertanian, manajer, militer, profesional, teknisi, guru, pekerja TU dan penjualan golongan atas. Pengeluaran delapan kelompok rumahtangga tersebut terhadap masing- masing sektor disajikan pada Tabel 14.

5.4. Klasifikasi Tenaga Kerja

Sebuah model keseimbangan umum membutuhkan informasi mengenai pengeluaran tenaga kerja pada setiap sektor berdasarkan jenis pekerjaan. Klasifikasi tenaga kerja yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti kategori yang ditemukan pada Tabel SNSE 2003. Pada tabel tersebut tenaga kerja dikategorikan menjadi empat kelompok besar yaitu tenaga kerja pertanian, operator, Tata Usaha TU dan profesional. Pada penelitian ini, tenaga kerja pertanian dan operator dikelompokkan lagi menjadi tenaga kerja tidak terdidik unskilled, sedangkan tata usaha dan profesional dikelompokkan menjadi tenaga kerja terdidik skilled. Untuk mengetahui upah berdasarkan jenis pekerjaannya dibutuhkan data yang berasal dari data SNSE. Pengeluaran upah tenaga kerja berdasarkan jenis pekerjaan yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 15. 152 Tabel 14. Pengeluaran Kelompok Rumahtangga Terhadap Sektor-Sektor Perekonomian Dalam Model CGE Agrindo Miliar Rupiah Sektor Kelompok Rumahtangga Rural 1 Rural 2 Rural 3 Rural 4 Rural 5 Urban 1 Urban 2 Urban 3 1. Padi 0 0 0 0 0 0 0 0 2. Kedelai 52 182 100 40 71 162 59 193 3. Jagung 395 1 374 760 300 535 1 224 447 1 462 4. Ubi kayu 296 1 027 568 224 400 915 334 1 093 5. Sayur-sayuran dan buah-buahan 3 577 12 436 6 875 2 712 4 843 11 077 4 041 13 227 6. Tanaman bahan makanan lainnya 718 2 495 1 379 544 972 2 222 811 2 653 7. Karet 0 0 0 0 0 0 0 0 8. Tebu 1 3 1 1 1 2 1 3 9. Kelapa 398 1 385 766 302 539 1 234 450 1 473 10. Kelapa sawit 0 0 0 0 0 0 0 0 11. Tembakau 6 20 11 4 8 18 7 22 12. Kopi 42 148 82 32 58 132 48 157 13. Teh 6 21 12 5 8 19 7 22 14. Kakao 10 36 20 8 14 32 12 38 15. Tanaman perkebunan lainnya 29 102 57 22 40 91 33 109 16. Tanaman lainnya 127 442 244 96 172 393 143 470 17. Peternakan 3 227 11 219 6 202 2 447 4 370 9 994 3 645 11 934 18. Kehutanan 111 385 213 84 150 343 125 410 19. Perikanan 2 187 7 602 4 203 1 658 2 961 6 772 2 470 8 087 20. Pertambangan 117 408 226 89 159 364 133 434 152 153 Tabel 14. Lanjutan Miliar Rupiah Sektor Kelompok Rumahtangga Rural 1 Rural 2 Rural 3 Rural 4 Rural 5 Urban 1 Urban 2 Urban 3 21. Industri pengolahan hasil peternakan 552 1 918 1 060 418 747 1 709 623 2 040 22. Industri pengolahan hasil perikanan 1 444 5 019 2 774 1 094 1 955 4 470 1 631 5 338 23. Industri minyak dan lemak 1 987 6 908 3 819 1 506 2 690 6 153 2 244 7 347 24. Beras Industri penggilingan padi 3 858 13 413 7 415 2 925 5 224 11 948 4 358 14 267 25. Industri tepung segala jenis 1 720 5 979 3 305 1 304 2 329 5 326 1 943 6 359 26. Industri gula 690 2 400 1 327 523 935 2 138 780 2 553 27. Industri rokok 3 228 11 222 6 204 2 447 4 371 9 996 3 646 11 936 28. Industri bambu, kayu dan rotan 409 1 421 786 310 554 1 266 462 1 512 29. Industri pupuk dan pestisida 86 301 166 66 117 268 98 320 30. Industri pengolahan karet 633 2 200 1 216 480 857 1 960 715 2 340 31. Industri lainnya 20 933 72 776 40 231 15 870 28 345 64 826 23 647 77 410 32. Listrik, gas dan air bersih 1 577 5481 3 030 1 195 2 135 4 883 1 781 5 831 33. Bangunan 4 822 16 765 9 268 3 656 6 530 14 934 5 447 17 833 34. Perdagangan, hotel dan restoran 14 382 50 000 27 641 10 903 19 474 44 538 16 246 53 184 35. Jasa transportasi 6 012 20 901 11 554 4 558 8 141 18 618 6 791 22 232 36. Lembaga keuangan 2 739 9 524 5 265 2 077 3 709 8 483 3 094 10 130 37. Pemerintahan umum dan pertahanan 133 463 256 101 180 413 151 493 38. Jasa lainnya 8 964 31 164 17 228 6 796 12 138 27 760 10 126 33 148 Sumber: Badan Pusat Statistik Diolah dari Tabel I-O, 2003 dan SNSE, 2003 153 154 Tabel 15. Pembayaran Upah Tiap Sektor Berdasarkan Jenis Pekerjaan, Tahun 2003 Miliar Rupiah Sektor Terdidik Tidak Terdidik 1. Padi 8 854.75 49.62 2. Kedelai 714.12 4.00 3. Jagung 2 414.94 13.53 4. Ubi kayu 677.02 3.79 5. Sayur-sayuran dan buah-buahan 12 760.94 71.51 6. Tanaman bahan makanan lainnya 2 754.29 15.43 7. Karet 6 565.34 207.68 8. Tebu 1 500.97 47.48 9. Kelapa 1 593.55 50.41 10. Kelapa sawit 3 606.50 114.08 11. Tembakau 590.85 18.69 12. Kopi 441.25 13.96 13. Teh 242.46 7.67 14. Kakao 263.83 8.35 15. Tanaman perkebunan lainnya 1 237.62 39.15 16. Tanaman lainnya 4 938.99 156.23 17. Peternakan 18 434.90 1 363.17 18. Kehutanan 3 479.93 449.96 19. Perikanan 8 732.53 309.58 20. Pertambangan 12 918.14 6 405.04 21. Industri pengolahan hasil peternakan 756.68 212.52 22. Industri pengolahan hasil perikanan 1 979.81 556.06 23. Industri minyak dan lemak 8501.04 2 387.63 24. Beras Industri penggilingan padi 2 389.10 671.01 25. Industri tepung segala jenis 5 491.95 1 542.49 26. Industri gula 532.34 149.51 27. Industri rokok 2 068.50 580.97 28. Industri bambu, kayu dan rotan 8 186.78 637.14 29. Industri pupuk dan pestisida 1 605.98 634.66 30. Industri pengolahan karet 3 512.62 1 413.86 31. Industri lainnya 91 358.91 31 749.02 32. Listrik, gas dan air bersih 2 362.42 2 100.94 33. Bangunan 45 698.41 21 091.18 34. Perdagangan, hotel dan restoran 4 552.89 90 784.44 35. Jasa transportasi 14 648.64 7 707.43 36. Lembaga keuangan 377.77 22 305.42 37. Pemerintahan umum dan pertahanan 2 156.90 5 4078.27 38. Jasa lainnya 14 956.35 75 398.19 Sumber: Badan Pusat Statistik Diolah dari Tabel I-O, 2003 dan SNSE, 2003 155

5.5. Pendapatan Atas Lahan dan Modal