Teknik Penulisan Berita Teks Berita

menentukan hasil belajar yang dicapai siswa oleh siswa. Sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu mengelola kelas sebagai lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk mengefektifkan proses belajar mengajar. Guru pun menjadi perantara dalam hubungan antarmanusia. Untuk itu, guru harus terampil menggunakan kemampunannya tentang bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi. Tujuannya agar guru mampu menciptakan secara optimal suasana lingkungan belajar yang interaktif. Sebagai fasilitator, guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna dan dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar-mengajar. Sebagai evaluator, guru hendaknya terus menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini disebut umpan balik terhadap hasil belajar. Umpan balik ini akan dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar selanjutnya. Dengan demikian, proses belajar mengajar akan terus ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang optimal. Menurut Suherman via Huda, 2013:281 dari arti katanya, probing adalah menyelidik atau melacak. Prompting adalah mendorong atau menuntun. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa probing prompting merupakan suatu metode dengan menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali gagasan siswa sehingga dapat meningkatkan proses berpikir yang mampu mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Metode pembelajaran probing prompting belum banyak digunakan karena keterbatasan referensi dan kurangnya kemampuan guru dalam menyusun pertanyaan yang efektif bagi keterlaksanaan pembelajaran. Metode probing prompting erat kaitannya dengan pertanyaan. Menurut Usman 2011:74 dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat pula akan memberikan dampak positif terhadap siswa, yaitu: 1. meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar, 2. membangkitkan minat minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu masalah yang sedang dihadapi atau dibicarakan, 3. mengembangkan pola dan cara belajar aktif dari siswa sebab berpikir itu sendiri sesungguhnya adalah bertanya, 4. menuntun proses berpikir siswa sebab pertanyaan yang baik akan membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik, 5. memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang dibahas. Keterampilan dan kelancaran bertanya dari calon guru maupun dari guru perlu dilatih dan ditingkatkan, baik isi pertanyaannya maupun teknik bertanya. Usman 2011:75 membagi dasar-dasar pertanyaan yang baik menjadi 7 yaitu a jelas dan mudah dimengerti oleh siswa; b berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan; c difokuskan pada suatu masalah atau tugas tertentu; d berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk menjawab pertanyaan; e bagikanlah semua pertanyaan kepada siswa secara merata; f berikan respons yang ramah dan menyenangkan sehingga timbul keberanian siswa untuk menjawab atau bertanya; g tuntunlah jawaban siswa sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban yang benar. Jenis-jenis pertanyaan dibagi menjadi dua Usman, 2011:75-76, yaitu jenis pertanyaan menurut maksudnya dan jenis pertanyaan menurut Taksonomi Bloom. Jenis pertanyaan menurut maksudnya dibagi menjadi 4 yaitu: 1. Pertanyaan permintaan, yakni pertanyaan yang mengharapkan agar siswa mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan. Contoh: Dapatkah kamu tenang agar suara bapak ibu dapat didengar oleh kalian. 2. Pertanyaan retoris, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru. Hal ini merupakan teknik penyampaian informasi kepada siswa. Contoh: Mengapa observasi diperlukan sebelum melaksanakan PPL? Sebab observasi merupakan.... dst. 3. Pertanyaan mengarahkan atau menuntun, yaitu pertanyaan yang diajukan untuk memberikan arah kepada siswa dalam proses berpikirnya. Hal ini dilakukan apabila guru menghendaki agar siswa memperhatikan dengan seksama bagian tertentu atau inti pelajaran yang dianggap penting. Dari segi yang lain, apabila siswa tidak dapat menjawab atau salah menjawab, guru mengajukan pertanyaan lanjutan yang akan mengarahkan atau menuntun