Kelenjar Tiroid Hormon Tiroid

ikan laut kering 3.715 μgkg, cumi-cumi kering 3.866 μgkg, daging basah 50 μgkg, susu 47 μgkg, sayur 29 μgkg, cereal 47,7 μgkg Soehardjo, 1990. Dalam pemasakan kadar yodium dalam makanan akan berkurang apabila tergantung cara mamasaknya. Ikan yang digoreng kadar yodiumnya akan berkurang 25, bila dibakar akan berkurang 25 dan bila digodok tanpa ditutupi akan berkurang hingga 56. Sebaliknya yodium bisa disenyawakan dengan berbagai zat misalnya dengan NaCl pada iodisasi garam dapur, dilarutkan dalam air dalam senyawa KI dilarutkan dalam minyak lipiodol dan lain-lain Soehardjo, 1990. Kandungan yodium dalam beberapa bahan organic misalnya udara diatas tanah 1 μgltr. Udara di atas laut 100 μgltr, air didaratan 5 μgltr, air laut 500 μgltr, kadar yodium dalam berbagai tanaman dapat bervariasi sesuai dengan kandungan yodium dalam tanah setempat. Kadar yodium dalam tumbuhan sekitar 1 μgkg tanaman kering. Kadar yodium dalam plankton dan ganggang laut 30 – 1500 μgkg, kadar yodium dalam hewan pemakan tanaman tergantung dari kadar yodium dalam tanaman yang dimakannya. Misalnya bila diberi makan rumput hijau kadar yodiumnya sekitar 23 – 60 μgkg daging basah, rumput kering 110 – 220 μgkg Hetzel, 2005.

2.7. Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroidgondok terletak dibagian depan, dibawah dagu tempat dibawah kedua sisi laring dan terletak disebelah anterior trakea. Kelenjar ini memiliki dua Rotua Panjaitan : Pengaruh Karakteristik Ibu Dan Pola Konsumsi Pangan Keluarga Terhadap Status Gaky Anak SD Di Kabupaten Dairi Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008 bagian lobus kanan dan kiri, yang masing-masing panjangnya 5 cm dan menyatu digaris tengah. Beratnya kurang dari 20 gram Semiadji, 2003. Kelenjar tiroid terdiri atas banyak sekali folikel-folikel yang tertutup yang dipenuhi dengan bahan sekretorik yang disebut koloid dan dibatasi oleh sel epitel kuboid yang mengeluarkan hormonnya kebagian folikel itu. Unsur utama dari koloid adalah glikoprotein trigobulin besar, yang mengandung hormon tiroid didalam molekul-molekulnya. Begitu hormon yang disekresikan sudah masuk kedalam folikel, hormon itu harus diabsorbsi kembali melalui epitel polikel kedalam darah, sebelum dapat berfungsi dalam tubuh Ganong, 1999. Hormon tiroid mengandung 59 – 65 unsure iodine, struktur dari hormon ini T4 dan T3. Tironin yang diiodisasi diturunkan dari iodinasi cincin fenolik dari residu tiroksin dalam tiroglobulin, membentuk MIT dan DIT, yang digabungkan membentuk T3 dan T4 Greenspan, et al., 2000. Fungsi utama kelenjar tiroid adalah mensekresikan dua macam hormon yang bermakna yakni hormon T4 dan T3 yang sangat mempengaruhi kecepatan metabolisme tubuh Guyton, et al., 1997. Hormon T4 dan T3 disalurkan kedalam aliran darah. Disebut T4 karena dalam molekul terdapat 3 atom yodium. Hormon T4 mulai aktif setelah berubah menjadi T3 dengan cara pengurangan 1 atom yodium Semiardji, 2003. Rotua Panjaitan : Pengaruh Karakteristik Ibu Dan Pola Konsumsi Pangan Keluarga Terhadap Status Gaky Anak SD Di Kabupaten Dairi Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008

2.8. Hormon Tiroid

Kelenjar tiroid mensekresikan hormon T4 kira-kira 93 dan 7 hormon T3. Akan tetapi hampir semua tiroksin akhirnya akan diubah menjadi T3 didalam jaringan sehingga secara fungsional keduanya penting. Secara kualitatif fungsi kedua hormon sama, tetapi keduanya berbeda dalam kecepatan dan intensitas kerjanya. T3 kira-kira empat kali lebih kuat dari pada tiroksin, namun jumlahnya dalam darah jauh lebih singkat dari pada tiroksin Guyton, et al., 1997 ; Ganong, 1999. Yodida yang ditelan secara oral akan diabsorbsi dari saluran cerna ke dalam darah, sebagian besar dari yodida tersebut dengan cepat dikeluarkan oleh ginjal, hanya seperlimanya dari sirkulasi darah dipindahkan oleh sel-sel kelenjar tiroid untuk dipergunakan sintesis hormon tiroid. Tahap pertama pembentukan hormon tiroid adalah pengangkutan yodida dari darah ke dalam sel-sel dan folikel kelenjar tiroid Guyton, et al., 1997. Sintesis dari T4 dan T3 oleh kelenjar tiroid melibatkan enam langkah utama yaitu : 1. Transpor aktif dari yodida melintasi membrane basalis ke dalam sel tiroid. 2. Oksidasi dari yodida dari iodinasi dari residu tirosil dalam tiroglobulin. 3. Penggabungan molekul iodotirosin dalam triglobulin membentuk T3 dan T4. 4. Proteulisis dari triglobulin dengan pelepasan dari iodotirosin dan iodotironin bebas. 5. Deiodinasi dari iodotirosin didalam sel tiroid dengan konservasi dan penggunaan dari yodida yang dibebaskan. Rotua Panjaitan : Pengaruh Karakteristik Ibu Dan Pola Konsumsi Pangan Keluarga Terhadap Status Gaky Anak SD Di Kabupaten Dairi Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008 6. Dibawah lingkungan tertentu deiodinasi dari T4 menjadi T3 intratiroidal sintesis hormon tiroid melibatkan suatu glikoprotein unik, tiroglobulin dan suatu enzim esensial, peroksidase tiroid Greenspan, et al., 1994. Untuk menjaga agar tingkat aktivasi metabolisme dalam tubuh tetap normal, maka setiap saat harus disekresikan hormon tiroid dengan jumlah yang tepat dan agar ini dapat terjadi, ada mekanisme umpan balik spesifik yang bekerja melalui hipotalamus dan kelenjar hipofisis anterior untuk mengatur kecepatan sekresi tiroid Guyton, et al., 1997. Hormon tiroid diangkut oleh pembuluh darah dari kelenjar gondok keseluruh tubuh untuk mengatur proses kimiawi yang terjadi di dalam sel-sel organ tubuh termasuk sel-sel otak dan susunan saraf pusat. Selain berpengaruh pada proses faal tubuh dalam metabolisme energi, juga sangat berperan dalam pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan mental Soekirman, 2000. Kekurangan total sekresi tiroid biasanya menyebabkan penurunan kecepatan metabolisme basal kira-kira 40 – 50 dibawah normal, dan bila berlebihan sekresi tiroid sangat hebat dapat menyebabkan naiknya kecepatan metabolisme basal sampai setinggi 60 – 100 diatas normal. Sekresi kelenjar tiroid terutama diatur oleh hormon perangsang tiroid TSH yang disekresikan oleh kelenjar hipofise anterior Guyton, et al., 1997. Efek fisiologik hormon tiroid meliputi peningkatan transkrip messenger ribonukleoic acid RNA dan sintesa protein, berfungsi sebagai katalisator dalam proses metabolisme energi, lemak, protein dan metabolisme umum, proses Rotua Panjaitan : Pengaruh Karakteristik Ibu Dan Pola Konsumsi Pangan Keluarga Terhadap Status Gaky Anak SD Di Kabupaten Dairi Tahun 2007, 2008 USU Repository © 2008 pemindahan electron dalam system enzim pernafasan mitokondria sel, proses kerja efineprin dengan meningkatkan sensifitas reseptor beta terhadap katekolamin, merangsang perkembangan normal susunan saraf pusat Linder, 1992. Dalam proses metabolisme hormon, thyroksin mengatur perubahan provitamin A menjadi vitamin A didalam hati, merangsang mobilisasi lemak, memacu metabolisme kalsium dan berperan pada metabolisme protein Budiyanto, 2004.

2.9. Kelainan Kelenjar Tiroid