59
Tabel 5.10 Distribusi Penggunaan Bahan Bakar dalam rumah Balita di Kelurahan Ciputat
tahun 2013 Bahan Bakar
Frekuensi Persentase
KayuMinyak Tanah
4 4,5
Gas
84 95,5
Jumlah
88 100
Didapat hasil perhitungan sampel pada tabel 5.10 diperoleh data sebanyak 4 rumah 4,5 ibu balita masih menggunakan minyak tanah dan 84 rumah 95,5
sudah menggunakan gas untuk memasak
5.2.11 Gambaran Penggunaan Obat Nyamuk Bakar
Dibawah ini hasil persentase yang dilakukan pada variabel penggunaan obat nyamuk bakar di rumah balita sebagai berikut :
Tabel 5.11 Distribusi Penggunaan Obat Nyamuk Bakar di Kelurahan Ciputat tahun 2013
Bahan Bakar Frekuensi
Per sentase Menggunakan
9 10,2
Tidak Menggunakan 79
89,8
Jumlah 88
100 Pada tabel 5.11 diperoleh sebanyak 9 rumah 10,2 rumah balita
menggunakan obat nyamuk bakar setiap hari dan 79 rumah 89,8 tidak menggunakan obat nyamuk bakar.
60
5.3 Hasil Analisis Bivariat
Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen status gizi, pemberian asi eksklusif, ventilasi, kelembabab, kepadatan
hunian, kebiasaan merokok, pendidikan orang tua dan variabel dependen ISPA pada Balita dengan menggunakan uji chi square. Hasil hubungan variabel
independen dan variabel dependen pada penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :
5.3.1 Hubungan Status Gizi terhadap ISPA pada Balita
Hasil analisis hubungan antara status gizi terhadap ISPA pada balita di Kelurahan Ciputat tahun 2013sebagai berikut :
Tabel 5.12 Analisis Hubungan antara Status Gizi terhadap ISPA pada Balita di Kelurahan
Ciputat Tahun 2013
Status Gizi Balita
Total p-value
OR Mengalami
ISPA Tidak Mengalami
ISPA N
N N
0,121 0,3 0,09-1,1
Gizi Kurang 4
28,6 10
71,4 14 100
Gizi Baik
41 55,4
33 44,6
74 100
Jumlah
45 51,1
43 48,9
88 100
61
Pada Tabel 5.12 didapat hasil hubungan antara status gizi terhadap ISPA pada balita yaitu sebanyak 4 dari 14 28,6 balita gizi kurang mengalami ISPA serta 33
dari 74 44,6 balita dengan gizi baik tidak mengalami. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh nilai p= 0,121 p-value 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
tidak ada hubungan bermakna antara status gizi terhadap ISPA pada balita di Kelurahan Ciputat tahun 2013. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR sebesar 0,3
95CI : 0,09-1,1 yang berarti bahwa balita dengan status gizi kurang mempunyai peluang 0,3 kali untuk mengalami ISPA dibanding balita gizi baik.
5.3.2 Hubungan Pemberian Asi Eksklusif terhadap ISPA pada Balita
Hasil analisis hubungan antara pemberian asi eksklusif terhadap ISPA pada balita di Kelurahan Ciputat tahun 2013sebagai berikut :
Tabel 5.13 Analisis Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Terhadap ISPA pada Balita
di Kelurahan Ciputat Tahun 2013
Pemberian Asi
Eksklusif Balita
Total p-value
OR Mengalami ISPA
Tidak Mengalami ISPA
N N
N
0,251 2,10,7-5,9
Tidak
38 55,1
31 44,9
69 100
Ya 7
36,8 12
63,2 19
100
Jumlah 51,1
48,9 43
48,9 88
100