ISPA pada Balita Paradigma Kesehatan Masyarakat

21 bisa menampung beberapa orang saja, dipaksakan untuk menampung melebihi kapasitas rumah. Hal ini mengakibatkan terjadinya kepadatan dalam rumah yang dimungkinkan dapat mempengaruhi kesehatan penghuni rumah. Menurut keputusan menteri kesehatan nomor RI No.1077MENKESPERV2011 tentang persyaratan rumah dikatakan padat penghuni apabila perbandingan luas lantai seluruh ruangan dengan jumlah penghuni lebih kecil dari 10m 2 org, sedangkan ukuran untuk kamar tidur diperlukan luas lantai minimum 3m 2 org. Pencegahan terjadinya penularan penyakit misalnya penyakit pernafasan jarak antara tepi tempat tidur yang satu dengan yang lain minimum 90cm dan sebaiknya kamar tidur tidak dihuni lebih dari 2 orang. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan secara bermakna antara kepadatan hunian dengan terjadinya ISPA seperti penelitian Irianto 2006 mengatakan bahwa kepadatan hunian berpengaruh pada besarnya kejadian ISPA, yaitu besarnya anak terkena ISPA adalah 2,27 kali lipat dari rumah yang padat penghuninya dibandingkan dengan rumah tidak padat penghuninya. Menurut Achmadi 2008 semakin tingginya kepadatan rumah, maka penularan penyakit khususnya melalui udara akan semakin cepat. b. Ventilasi Ventilasi dalam rumah berfungsi sebagai sirkulasi udara atau pertukaran udara dalam rumah karena udara yang segar dalam ruangan sangat dibutuhkan manusia. Ventilasi yang buruk akan menimbulkan gangguan kesehatan pernapasan pada penghuninya. Penularan penyakit saluran pernapasan disebabkan karena kuman didalam rumah tidak bisa tertukar dan mengendap sehingga ventilasi diharuskan 22 memenuhi syarat Menkes RI Nomor RI No.1077MENKESPERV2011 yakni luas ventilasi minimal 10 dari luas lantai. Rumah yang mempunyai ventilasi yang tidak berfungsi dengan baik akan menghasilkan 3 akibat yaitu kekurangan oksigen, bertambahnya konsentrasi CO 2 dan adanya bahan organik beracun yang mengendap dalam rumah. Menurut hasil penelitian Lindawaty 2010 mengatakan bahwa terdapat hubungan antara ventilasi terhadap kejadian ISPA pada balita dan resiko balita mengalami ISPA 3,07 kali lebih besar pada ventilasi rumah yang tidak memenuhi syarat dibandingkan dengan ventilasi yang memenuhi syarat. Oleh karena itu, memperoleh udara yang segar menurut Mudehir 2002 dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu : 1. Ventilasi Alamiah Ventilasi alamiah adalah masuknya udara kedalam ruangan melalui jendela, pintu ataupun lubang angin yang sengaja dibuat untuk masuknya udara kedalam rumah. Ventilasi yang baik dalam suatu ruangan mempunyai persyaratan yaitu : a. Udara yang masuk melewati ventilasi adalah udara yang bersihtidak tercemar oleh asap dapur, pembakaran sampah, kendaraan bermotor, atau sumber lain disekitar pemukiman. b. Rumah yang menggunakan lilin, lampu minyak sebagai penerangan didalam harus memerlukan ventilasi untuk menukar CO 2 menjadi O 2 .